Kaskus

News

Pengaturan

Mode Malambeta
Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

q4billAvatar border
TS
q4bill
Lusa, Batas Waktu Kominfo Sebelum Blokir Facebook
Lusa, Batas Waktu Kominfo Sebelum Blokir Facebook

Selasa, 10/04/2018 13:08 WIB
    
Lusa, Batas Waktu Kominfo Sebelum Blokir Facebook
Menkominfo Rudiantara membuka kemungkinan blokir Facebook jika perusahaan itu tak kunjung beri laporan terkait bocornya data pengguna Indonesia hingga Kamis ini (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara membuka kemungkinan menghentikan sementara Facebook. Hal ini dilakukan laporan terbaru mengenai nasib data satu juta pengguna Indonesia yang bocor dari Facebook tak kunjung diterima hingga Kamis (12/4). 

"Penghentian operasi sementara saya punya hak untuk itu," ujar Rudiantara, yang ditemui di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (9/4).

Pada kesempatan itu Rudiantara juga mengeluhkan aplikasi kuis dari pihak ketiga di Facebook masih bisa ia temukan. Padahal dalam pertemuannya dengan perwakilan Facebook pada Jumat (6/4) lalu, penghapusan aplikasi kuis dari pihak ketiga menjadi permintaan utama Rudiantara.

Lihat juga:  Kominfo Dinilai Terlalu Baik soal Blokir Facebook

"Ternyata saya hari ini dapat lagi, aplikasi seperti (yang dipakai) Cambridge Analytica itu," keluhnya.

Usai pertemuan dengan Rudiantara tempo hari, Facebook berjanji mengabari pemerintah secara berkala terkait nasib data pengguna Indonesia. Beberapa yang mereka janjikan adalah menghapus aplikasi pihak ketiga dan menemukan tujuan penggunaan data yang bocor.

Sebelumnya Henri Subiakto, staf ahli Menkominfo, berkata tak tertutup kemungkinan bahwa data dari pengguna Indonesia yang bocor tadi dimanfaatkan dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.

Lihat juga:  Ketua DPR Anggap Blokir Facebook Tidak Menyelesaikan Masalah

Facebook sendiri dijadwalkan menghadiri rapat dengar pendapat umum dengan Komisi I DPR RI dengan agenda menjelaskan kejadian bocornya satu juta lebih data pengguna Facebook asal Indonesia yang digelar Senin siang (10/4).

Indonesia menempati urutan ketiga dalam daftar paling terdampak dari kebocoran data yang melibatkan Cambridge Analytica setelah Amerika Serikat dan Filipina. Total data yang diduga bocor ke lembaga analitik itu mencapai 87 juta akun. (eks) 

https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20180410120851-185-289652/lusa-batas-waktu-kominfo-sebelum-blokir-facebook

Elsam: Ancaman Blokir atau Tutup Facebook Bukan Solusi
Rabu 11 April 2018 11:50 WIB

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (Elsam) menilai menutup akses Facebook di Indonesia akibat penyalahgunaan data pengguna oleh pihak ketiga bukan solusi mengatasi masalah tersebut. Deputi Direktur Riset Elsam Wahyudi Djafar di Jakarta, Rabu (10/4) mendorong pelaksanaan audit bersama pemerintah dan Facebook untuk mengetahui letak pelanggaran, data apa yang dibocorkan, serta data apa yang dipindahtangankan.

"Saya tidak sepakat ketika harus diblokir atau penutupan, itu lebih banyak mudaratnya. Menurut saya lebih baik investigasi lalu menentukan bentuk pemulihannya apa? Sanksi seperti apa? Ke depan harus melakukan apa mereka," tutur Wahyudi, Rabu.

Isu tentang pemblokiran atau penutupan, ucap dia, biasanya berangkat dari isu konten, tetapi untuk Facebook berawal dari isu data pribadi pengguna layanan. Seperti Telegram dan Tumblr yang aksesnya ditutup oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, disebabkan adanya konten yang dianggap ilegal, seperti konten pornografi.

"Itu isunya kan ada konten dianggap ilegal, kemudian ditutup, Facebookselama ini tidak ada laporan mereka menyebarkan konten ilegal, jadi alasannya apa kalau dilakukan penutupan?" kata Wahyudi.

Apabila Facebook ditutup, dia khawatir justru akan membatasi hak informasi publik yang selama ini dapat berkomunikasi melalui Facebookserta mengambil informasi dari media sosial tersebut. Selain audit bersama, pihaknya juga mengusulkan adanya mekanisme pemulihan terhadap pengguna Facebook yang dilanggar privasinya, kemudian kewajiban yang harus dibebankan kepada Facebook, misalnya memperbarui term of service atau privacy policy agar sesuai dengan ketentuan privasi.

Hal tersebut agar praktik-praktik pemindahtanganan atau penyalahgunaan data tidak terjadi lagi. Selain itu, ke depan Facebook perlu didorong mendidik pengguna layanannya, tidak hanya melakukan perekaman terhadap data-data atau konten yang diunggah di Facebook untuk keperluan pengumpulan data skala besar.

http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/18/04/11/p70844409-elsam-ancaman-blokir-atau-tutup-facebook-bukan-solusi

----------------------------

Kalo benar data Facebook user Indonesia berjumlah 1 juta orang (saat ini pun cukup satu nama bisa punya "nick name" untuk penyamaran).Angka sejuta itu kecil untuk bisa mempengaruhi suara pemilih di pemilu dan pilgub 2018. Jumlah 1 juta pengguna facebook itu sangat jauh kalau mau dipakai memenangi pilpres dan pemilu 2019. Di Pemilu di AS tahun lalu, mereka pakai sekitar 50 juta user facebook itu sebagai unit dasar analisanya.
0
1.7K
22
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
KASKUS Official
676.5KThread46.1KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.