• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Fenomena Kini, Mengaku Berteman Tapi Tak Peduli (WhatsApp Freak Masuk!)

iskrimAvatar border
TS
iskrim
Fenomena Kini, Mengaku Berteman Tapi Tak Peduli (WhatsApp Freak Masuk!)


[ HT# 305 ]
emoticon-I Love Kaskus


Manusia di takdirkan Tuhan sebagai mahluk sosial yang artinya 'harus' tergantung dengan orang lain. Perilaku dan kebutuhan untuk hidup tak mungkin dijalani sendiri saja, bahkan yang namanya berkomunikasi, sekedar menanyakan kabar dari jauh misalnya, kini dimudahkan dengan aplikasi populer semacam WhatsApp.


Kita sangat tahu, setiap orang memang memiliki privasinya masing-masing dan kita juga wajib menghargainya, tapi persoalan akan timbul manakala ketika hubungan komunikasi dua arah tidak berjalan dengan lancar, seperti apa?





Di kehidupan real life kita, komunikasi yang tidak baik saja membuat kita bertanya-tanya, bikin kesel, bahkan mungkin jengkel dan paling jeleknya menjadi fitnah, berujung terjadi pertengkaran bahkan permusuhan. Komunikasi yang baik kan seharusnya memang harus dua arah, dan berkelanjutan dengan obrolan yang sehat.


Kita patut bersyukur telah dilahirkan dan menikmati teknologi terkini, terutama hadirnya aplikasi 'ngobrol' sosial media seperti misalkan Facebook, Telegram, WhatsApp dan baaanyak lagi. Tapi dari sekian aplikasi tersebut WhatsApp kini begitu populer digunakan oleh segala lapisan masyarakat dan usia. Nah, salah satu fitur yang di miliki WhatsApp adalah fitur penanda centang yang memiliki arti tertentu, Tanda centang dua biruberarti pesan telah dibaca dan si pengirim menunggu balasan, centang dua abu-abu di terima tapi belum dibaca, centang satu sudah terkirim masuk ke server WA dan belum ada reaksi apapun dari si penerima. Nah, status pesan centang dua biru dan abu-abu belom dibales inilah seperti hidup kita di gantung, serasa 'sakitnya tuh disini', hehe.



Nah, berbicara 'centang-mencentang' yang terlihat sepele ini terkadang bagi seseorang sangat berarti, apalagi pesan yang dikirim meminta segera dibalas oleh penerima. Hal menjadi terlihat aneh manakala si penerima seolah-olah tidak ingin di ganggu atau seperti cuek dengan pesan kita, istilah sekarang dibilangnya di 'kacangin', pura-pura nggak tahu. Kita saja di dunia nyata jika bertanya sesuatu kepada lawan bicara yang duduk sebangku tapi tidak dijawab kita pasti akan bertanya-tanya, salah saya apa ya? Fikiran semakin bertanya-tanya jauh karena kita mengenal dekat dengannya, beda kalau tidak mengenalnya mungkin kita tak akan ambil pusing, tapi sedekat ini masa dia tidak mendengar, aneh kan?


Fitur 'centang-mencentang' di WhatsApp memang sangat menarik tapi menurut saya ini bisa 'menodai' komunikasi yang sehat bahkan bisa menimbulkan fitnah sesama teman. Bahkan diluar sana ada loh, aplikasi tambahan yang kesannya justeru mendukung fitur ini, seolah-olah menjadi terlihat keren, pesan terkirim hanya terlihat centang satu saja padahal status pesan sebenarnya sudah dibaca oleh si penerima, atau WhatsApp versi krack tersedia juga fitur semacam ini.


Memang sekali lagi ane ingatkan, privasi memang haknya setiap orang, tapi kita juga punya hak jawab atas pertanyaan kita. Lalu apa gunanya inti dari esensi komunikasi itu, padahal hadirnya WhatsApp di kehidupan kita untuk menjembatani komunikasi yang tak terjangkau oleh jarak dan waktu, sangat-sangat mempermudah kita berkomunikasi dan kita jadi mudah terhubung. Aplikasi yang sudah sangat-sangat mudah ini kenapa sekarang jadi dipersulit? Manusia memang suka aneh, hal-hal yang mudah akan dipersulit biar terlihat keren, tak ingin di ganggu dan berbagai alasan biar berkesan antimainstream, tulisan terkirim di buat terbalik dan hal mubazir lainnya mulai merasuki fitur-fitur aneh di WhatsApp.

Saya rasa kalau memang tak ingin di ganggu tapi tak ingin mengurangi rasa hormat dan perasaan si pengirim pesan cukup membalasnya; "ntar, lagi meeting" , "bentar bro, saya lagi nyetir", "zzzz(mau tidur)" toh cara membalas ini tak membutuhkan waktu yang lama dan pengirimpun merasa dihargai dan dihormati, atau paling mentok ya minimal centang dua 'biru' saja saya rasa sudah cukup. Kalau nggak mau repot yah sebenarnya dengan cara mengubah status WhatsApp juga bisa, tapi kecil kemungkinan jarang dibaca orang lain kecuali si pengirim benar-benar lagi kepooo!


Tapi kalau memang si penerima sifatnya tebang pilih dalam berteman saat berkomunikasi lebih baik tak usah instal WhatsApp saja atau di delete saja sekalian nomor si pengirim tadi, daripada menimbulkan fitnah? Hidup sudah semakin mudah kok dipersulit, kebanyakkan gaya lo!




emoticon-Hai


 BACAAN KEREN ISKRIM LAINNYA NIH, GAN


[ HT# 301 ]







 

 guk



 MAMPIR GAN, DI STUDIONYA ISKRIM 

 Web Blog:iskrim.com  

 Web WP:dulandroid.com
 FB: Facebook/iskrim
 Instagram: iskrimkaskus
 Line: Iskrimkaskus

 █║▌│█│║▌║││█║▌│║▌║█║║▌║││█║▌││█

 ISKRIM .com - BERITA JADI CERITA

 Copyright © 2017 - 2018 www. iskrim. com | All Rights Reserved

 Member of Thread Creator - KASKUS



 


sumur : iskrim.  com | sotoshop : iskrim
Diubah oleh iskrim 06-04-2018 12:41
0
35.1K
215
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.7KThread82KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.