Pasca munculnya Danur sama Pengabdi Setan, film-film horror Indonesia semakin menjamur gan. Film komedi Indonesia juga masih tetep laku di pasaran, kemaren ada Susah Sinyal & baru-baru ini ane nonton Yowis Ben. Kalo film drama remaja mah gausah ditanya . Biasanya ane bilang film-film itu tipe arus utama gan, bahasa kerennya mainstream. (Bukan berarti jelek, lho! )
Namun, gak sedikit loh gan film Indonesia yang berani lewat "arus pinggir". Ane sebut arus pinggir soalnya ga biasa aja film-film ini di pasaran Indonesia.
Biasanya, film-film arus pinggir punya cerita yang kuat dan ngejadiin cerita sebagai penopang gambar, jadi alamnya ga musti indah-indah amat, atau ceritanya ga cacat logika. Kenapa film arus pinggir punya cerita yang kuat? kalo menurut ane sih karena cerita-ceritanya relatable banget sama kehidupan nyata.
Berikut film-film "arus pinggir" yang paling berkesan buat TS:
1. Lovely Man (2012)
Spoiler for "Lovely Man":
Quote:
“Saya ingin ketemu sama Bapak”
Film arahan sutradara Teddy Soeriaatmadja ini Berkisah tentang Cahaya, remaja perempuan yang datang dari kampung ke Jakarta untuk nyari ayahnya gan. Berawal pas Teddy duduk dan ngeliat banci yang lagi ngobrol sama perempuan berhijab, dari situ dia punya ide bikin film ini gan.
Pas pertama kali Cahaya ketemu ayahnya, si Cahaya syok gan. Yaiyalah syok, di bayangan Cahaya pas nyari pasti ayahnya sosok bapak-bapak yang ideal. Ternyata 15 tahun gak ketemu, bapaknya udah jadi prositusi pria/gnocneb. Namun, Cahaya ternyata bisa dengan cepat menerima keadaan ayahnya. Ipuy (panggilan si bapak) awalnya menolak kehadiran Cahaya, tetapi berubah pikiran dan akhirnya mau jalan-jalan menyusuri malam Jakarta bersama si anak.
Film yang wajib ditonton gan, jalan ceritanya sederhana tentang perbincangan ayah dan anak mengenai masa lalu, masa sekarang, dan masa depan. Akting Donny Damara jadi gnocneb juga top banget
Spoiler for Trailer:
2. Posesif (2017)
Spoiler for "Posesif":
Quote:
“Cinta pertama, cinta selamanya, dan cinta bahaya”
Awalnya ane kira film buatan Edwin ini bakal jadi film "arus utama" karena dari posternya kyk drama romansa remaja kebanyakan gan (sebenernya emang drama romansa remaja sih), tapi ternyata, setelah sudah aneh di lihat dari waktu tayangnya di bulan Oktober, i'm totally wrong gan!
Penonton dihapkan dengan kisah Lala yang merasakan cinta pertama sama anak baru, yaitu Yudhis. Bermula dari ikatan sepatu, ikatan mereka jadi naik ke hubungan pacaran . Sebagaimana hubungan romansa pada umumna gan, mereka menjalani hari bersama, saling mengisi kegiatan, hangout bareng dll. Tapi semuanya berubah.
Menurut ane film ini wajib ditonton gan, karena menawarkan sudut pandang bereda dari film romansa yang umumnya "cheesy". Menurut ane, Posesif dengan berani dengan jujur memaparkan kisah hubungan gak sehat, kita jadi bisa relate banget sama kehidupan nyata yang tanpa sadarpernah jadi orang creep . Mungkin daripada disebut drama romansa, Posesif ini lebih cocok disebut drama romansa thriller .
BTW, nilai plus lagi dari film ini, akting Putri Marino, si artis yang serba baru (pendatag dan pengantin ), keren, dapet banget chemistry nya sama Adipati yang makin mateng aktingnya .
Spoiler for Trailer:
Tanya jawab eksklusif bersama Edwin, sutradara film Posesif, di International Design School (IDS) pada Sabtu (24/3), Jakarta Selatan. Mengandung Spoiler!
Spoiler for tanya jawab:
credited to IDS Q pertanyaan pengunjung (termasuk ane gan )| A jawaban Edwin
Q: Awal mulanya tercetus ide untuk bikin Posesif?
A: "Awalnya kita pengen buat film drama remaja. Setelah brainstorming, kita sampai pada konklusi akan mengangkat hubungan remaja yang abusive. Beda sama film saya sebelumnya yang berasal dari personal, film ini kita lakukan pengumpulan data dari orang-orang yang pernah terlibat secara langsung maupun tidak pada hubungan abusive. Lalu lewat proses brainstorming kembali, jadilah Posesif."
Q: Proses casting film Posesif bagaimana?
A: "Proses casting seperti biasa, terbuka untuk umum. Banyak yang biasa main film ikut casting, tapi peserta yang tidak terpilih kita lihat seperti terlalu mencoba jadi orang lain. Nah, Putri Marino ini pembawaannya masih dia banget, mungkin karena baru dan bawaan dari presenter. Khusus untuk Adipati dari awal memang kandidat terkuat. "
Q: Apa pertimbangan masangin Putri Marino dengan Adipati?
A: "Kita bereksperimen juga di sini. Putri (marino) ini kan baru ya, kita coba pasangkan dengan Adipati yang udah biasa dan ternyata berhasil. Di sini Adipati bisa menuntun Putri untuk lebih bagus, seperti harapan kita."
Q: Di film kan ada scene lompat dari ketinggian, gimana tantangannya untuk ngurus talentnya?
A: "Saat casting, kita udah tes, yang ga berani berdiri di tempat lompat gak kita terima. Nah si Putri Marino berani dan bahkan punya dedikasi untuk latihan sama atlit aslinya, tapi Putri gabisa lompat, jadi latihannya lompat-lompat di papan aja, dan itu kan pasti bosen banget. Mungkin itu tantangannya sih."
Q: Kenapa dalam pemilihan lagu banyak lagu Indie?
A: "Tujuan kita itu agar warna musiknya beragam. Di sana kita pake contohnya banda neira dan sheila on 7, tujuannya itu biar musiknya beragam aja. kita pake lagunya cukup banyak, kalo gak salah sampai sembilan track."
A: Terakhir, di ending, si Lala lari dan si Yudhis berjalan di sampingnya, lalu si Lala kembali lari mendahului Yudhis dan layar freeze saat Lala close up. Kenapa memilih ending tersebut?
Q: Sebenernya kalo kalian mau nganggep endingnya pas Lala ditinggal di pom bensin juga boleh, atau pas Lala hapus-hapus video dan foto bersama Yudhis, sah-sah saja. Kami memberikan kebebasan kepada penonton dalam menentukan ending. Kami membuat ending seperti itu biar film ini seperti buku, diawali dengan seperti tadi, dan diakhiri seperti ini. Sebenernya ini udh lain cerita dari isi film.
3. Berbagi Suami (2006)
Spoiler for "Berbagi Suami":
Quote:
“Nanti, kalau nikah, istri, atu aja ya!”
Lewat film ini, Nia Dinata sukses ngebikin ane takjub, karena ini film dengan teknik "babak" yang pertama kali ane tonton gan , dan walaupun pakai teknik babak. Menurut ane juga, ceritanya bener-bener kerasa pendapat jujur dari Nia Dinata dan dikemas dengan baik,
Cerita Berbagi Suami dibagi jadi tiga babak gan. Babak pertama film nyeritain Salma, perempuan berada berprofesi sebagai dokter yang sabar dan setianya kebangetan, ia rela dipoligami karena itu udah sesuai syariat agama; Babak kedua film nyeritain Siti, perempuan desa yang dibawa sama pak liknya ke Jakarta untuk mengubah nasib (tapi malah jadi koran termakan omongan pak liknya), dan akhirnya dia dijadikan istri ke-3. Babak ketiga, Ming, gadis 19 tahun yang disukain bosnya dan diem-diem jadi istri simpenan. Landmark nih.
Seperti yang ane bilang sebelumnya, ane takjub sama cerita film ini gan. Nia Dinata berani dan jujur banget memaparkan persoalan poligami dari berbagai kalangan baik usia, sosial maupun etnis yang berbeda, serta dampak dari poligami tidak disampaikan secara kasar, melainkan dengan komedi getir . Akting Jajang C. Noer di film ini juga luar biasa banget. Wajib dicoba nonton gan pokoknya .
Spoiler for Trailer:
6. Pengabdi Setan
Spoiler for "Pengabdi Setan":
Quote:
“Di kesunyian malam ini. Ku datang menghampiri...”
"Loh kan Pengabdi Setan film horor? pake setan-setanan pula, kok gak mainstream?" Mungkin sampe sini agan bakal mikir gitu (mungkin juga ane geer dan agan gan mikir gitu ). Joko Anwar sih emang jenius gan, film-film kayak Modus Anomali, Pintu Terlarang, dan bahkan film debutnya Janji Joni layak disebut film top (pengen ane masukin thread ini juga gan, tapi ntar kebanyakan , buat update aja ). Karya terbarunya, Pengabdi Setan juga menjadi sebuah masterpiece dan terbukti jadi film horor terlaris sepanjang masa.
Cerita film ini tentang keluarga yang jatuh miskin karena sang ibu yang mantan diva jatuh sakit selama tiga tahun. Si ibu yang kondisinya hanya bisa berbaring di tempat tidur diberikan lonceng guna memanggil anaknya kalo ada yang dibutuhin. Gak lama dari situ, ibunya meninggal gan. Dari sanalah keluarga tersebut mulai mengalami peristiwa-peristiwa menyeramkan dan satu per satu rahasia dibalik itu terungkap.
Nah, Jadi kenapa Pengabdi Setan menurut ane bisa masuk kategori film arus pinggir? Sebagai film horor, menurut ane plot film ini kuat dan fresh gan, bahkan kalo menurut ane, lebih dari film-film horor baik luar maupun dalam negeri belakangan ini. Porsi jumpscarenya gak lebay juga, dan gak monoton. Faktor terpenting dan yang menurut ane fresh di kalangan film horor (terutama horor Indonesia), sosok "penyelamat" nya melawan stereotip. Kalo kata Joko Anwarnya sendiri, dia bikin jadi kayak gitu karena ketergantungan terhadap figur sudah tidak relevan .
Soal akting, menurut ane semua pemerannya udah cukup baik gan, tapi buat Ayu Laksmi, eksepsional gan! Memorable banget. Ayu Laksi memang pernah bilang dalam wawancarana di Majalah Tempo kalau dia gak mau karakter ibu berujuk pada Valak atau hantu-hantu film Suzana. Musti punya karakternya sendiri, dan itu terbukti berhasil
Spoiler for Trailer:
5. Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak
Spoiler for "Marlina":
Quote:
“Saya perempuan yang paling sial sudah malam ini!”
Siapa yang pernah nonton film Fiksitentang perempuan yang mengalami gangguan mental gan? Nah sutradaranya balik lagi nih gan dengan film Marlina the Murderer in Four Acts. Filmnya udah gak diragukan lagi kualitasnya gan. Udah menang banyak penghargaan.
Babak Robbery dimulai dengan sekawanan rampok, tepatnya tujuh orang, datang ke rumah Marlina untuk merampas nyawa, harta dan kehormatan si janda yang baru ditinggal anak dan suaminya (bahkan mayat suaminya masih terbalut bak mumi di rumahnya). Namun, aksi rampok tersebut berujung pada kemenangan Marlina. Kepala si bos rampok pun terpental ditebas Marlina gan.
Setelah berhasil selamat, Marlina dengan menenteng kepala si bos rampok menempuh perjalanan untuk mendapat keadilan dan penebusan. Tiga sisa babak (Journey, Confession, dan Birth) berisi perjalanan Marlina (ia bertemu orang-orang yang akan mewarnai cerita hari "tersialnya" itu. Perjalanan Marlina juga masih diikuti "hantu"si Bos rampok.
Segalanya begitu fantastis film ini gan. Paket lengkap lah. Lanskap yang begitu indah tapi bisa mewakili kondisi psikologis dan kesulitan Marlina. Shot-shotnya yang terasa acuh sama kemalangannya. Dialuni musik yang ala-ala Quentin Tarantino. Karakter tiap pemainnya juga kuat banget gan. Ceritanya juga dengan jujur dan berani berpesan bahwa wanita korban sehari-hari.
Aktingnya gausah ditanya lagi, dan biggest thanks harus dikasi ke Marsha Timothy yang dengan luar biasa menampilkan ekspresi wajah dan gestur tubuh yang sangat kuat dan menyentuh. 100% rekomen buat ditonton gan.
Spoiler for Trailer:
Segitu aja dulu gan. Sebenernya masih banyak film "arus pinggir" yang menurut ane bagus, tapi ane lupa-lupaan gan (alesan aja, padahal mah karena udh ngantuk ). mungkin nanti ane coba-coba update nambahin list filmnya
Untuk polling, agan sadar gak?
1. Nomer urutan filmnya salah (6 dulu baru 5)
2. Di berbagi suami, ane nulis "landmark nih", berarti agan udh baca cukup jauh loh
3. Dari pengabdi setan sampe terakhir udh gak pake tahun tayang
4. Di awal ada gambar dari film Banyu Biru, padahal di list ga ada. (tadinya pengen tapi udah ngentuk, sorry gan )
Kalo agan sadar dan baca tulisan ini, berarti selamat, agan terbukti nyimak maksimal. Hadiahnya ane ucapin Terima Kasih
Ane gaperlu ditimpuk cendol (apalagi bata ). cukup dengan baca semua dan bersedia diskusi ane udah sangat berterima kasih .
Dan tulisan ini sepenuhnya opini ane gan, mohon maaf kalo ada salah-salah (tegor aja juga gapapa)
Sekian gan,
Spoiler for Buat tanggal 30 Maret:
"SELAMAT HARI FILM NASIONAL"
Kalo ada yang mau nambahin, monggo. nanti ane taro pejwan sekalian buat referensi ane nonton gan