source: liputan6.com

Mungkin Agan dan Sista ada yang belom tau, apa itu IPK? Jadi, Ane jelaskan dulu sedikit di sini. Indeks Prestasi Kumulatif atau IPK adalah semacam nilai rata-rata semua mata kuliah pada setiap semester. Yah semacam nilai rerata pada buku Rapor bagi anak sekolahan. Bedanya, kalo Rapor, rentang nilainya dari 1-10, atau 10-100. Tapi kalo nilai IPK berkisar dari 0-4, ato kalo ditulis dengan huruf dari E-A. Jika nilai di bawah 2 (C), dianggap “kurang” dan “tidak lulus”, sehingga wajib mengulang.

Nah, di kalangan artis Indonesia yang sedang ato pernah kuliah, ada yang pernah memperoleh IPK 1,9, yaitu Mahmud Ayu Ting Ting.


Nah jika Agan dan Sista atau ada sodara yang kuliah dan dapat nilai rendah segitu, yakni di bawah 2, bisa dibawa ke mana? Yupz, jangan putus asa dan pesimis dulu. Nilai tinggi tidak menjamin orang mudah dapat kerjaan. Pun sebaliknya, nilai rendah tidak berarti gagal. Bahkan banyak orang yang nilainya di bawah 2,5 yang sukses jadi pengusaha atau politisi.


Walaupun itu hanya guyon, namun ada benarnya juga. Miftahurrahman el-Banjary saat peluncuran bukunya Quantum Motivationmenyebutkan hal yang sama, yakni orang yang punya IP 3,5 ke atas berpotensi menjadi pemikir, freelance seperti pengacara dan konsultan, dan sebagian menjadi akademisi atau dosen. Mahasiswa dengan IP 3,1 sampai 3,4 umumnya menjadi dosen, dan sebagian menjadi guru, atau menjadi orang kantoran. Yang ber IPK 2,7 sampai 3, biasanya menjadi guru, PNS atau karyawan. Sedangkan yang punya IPK 2,7 ke bawah, inilah yang kebanyakan menjadi orang-orang sukses, baik di bidang bisnis, politisi, pedagang, korporat, dan sebagainya. Mereka ini waktu kuliah umumnya adalah aktivis kampus yang sibuk ngurusi organisasi, sehingga nilai anjlok. Bukan karena “bodoh”, tapi mereka lebih enjoi dan asyik dengan dunia kepemimpinan dan kegiatan kampus.
So, tetap optimis, dan jalankan rutinitas sehari-hari dengan kerja keras dan doa, dan jangan bergantung kepada IPK. Buktinya, Ayu Ting Ting meski ketika kuliah banyak memberikan jawaban “Alamat Palsu”, sehingga nilainya anjlok, tuh ia tetap eksis dan sukses di dunia pertelevisian tanah air.