kanadiyelAvatar border
TS
kanadiyel
Kisah Para Pemburu Kepala Perang Dunia II (Penakut Jangan Masuk)

Sebuah kisah yang menarik disimak nih untuk para kaskuser semua

emoticon-Kaskus Bangetemoticon-Bukan IGOemoticon-Kaskus Banget




Sebuah bomber Amerika ditembak jatuholeh tembakan meriam anti pesawat Jepang, dan ketika pesawat itu jatuh, kru pesawat yang selamat terjun ke alam liar. Dikejar oleh tentara Jepang, mereka dibawa dan dilindungi oleh anggota suku Dayak - yang disebut "Orang liar dari Borneo," yang terkenal karena kebiasaan mengerikan mereka berburu dan mengawetkan kepala musuh dengan cara diasapi.


Menjelang akhir Perang Dunia II, beberapa pesawat pembom Amerika ditembak jatuh di sekitar Kalimantan Utara, wilayah yang menjadi batas antara daerah jajahan Belanda dan Inggris. Tujuh orang penerbang selamat dari kecelakaan itu dan menghabiskan waktu enam bulan mencoba untuk bertahan hidup di belantara Kalimantan.

Situasi Kalimantan (Borneo) yang jauh berbeda dari tempat asal para penerbang ini menjadi tantangan tersendiri, penyakit Malaria, TB dan disentri ditambah kejutan-kejutan tak terduga dari beberapa binatang melata, merayap, penghisap yang tidak pernah mereka jumpai dimanpun selain di Kalimantan.

Berusaha meloloskan diri dari kejaran pasukan Jepang, para penerbang ini bersembunyi dan berusaha bertahan hidup dalam hutan, hingga suatu ketika mereka berjumpa dengan sekelompok pribumi dari suku Dayak Lun Dayeh yang kemudian membantu menyelamatkan mereka dari kejaran pasukan Jepang.

Orang-orang Dayak ini membawa para penerbang AS ke sebuah bukit, memberi makanan, pakaian dan obat-obatan herbal. Kebaikan orang-orang Lun Dayeh ini membekas dalam ingatan para penerbang AS, konon diceritakan saat salah seorang penerbang yang bernama Jim Knoch diserang penyakit malaria, seorang wanita Dayak merawatnya dan memberinya makanan yang terlebih dahulu dikunyah agar menjadi lembut sehingga dapat ditelan dengan mudah oleh Knoch.


Beberapa bulan kemudian, seorang Mayor Inggris bernama Tom Harrisson masuk ke hutan dalam rangka membentuk milisi lokal untuk menghadapi pasukan Jepang yang terdiri dari orang-orang Kelabit dari Serawak yang masih memiliki kekerabatan dekat dengan orang Lun Bawang (sebutan untuk orang Lun Dayeh di Serawak). Di dalam hutan inilah Harrisson akhirnya bertemu dengan para penerbang AS yang diselamatkan oleh warga Lun Dayeh. Mereka kemudian membangun landasan pacu dari bambu sebagai landasan bagi pesawat yang melakukan misi penyelamatan para penerbang AS.

Keputusan orang-orang Dayak Lun Dayeh untuk memberi perlindungan kepada para penerbang AS dan  terlibatnya orang-orang Kelabit dalam milisi Tom Harrisson ini akhirnya menghidupkan kembali tradisi kuno yang telah dilupakan suku Dayak yaitu KAYAU (memenggal kepala) saat harus berhadapan dengan pasukan Jepang.

Apa yang dilakukan Tom Harrisson - yang terkenal dengan Operasi SEMUT nya - terhadap musuh (mengayau/memenggal kepala) dianggap sebagai kejahatan perang, namun ia dielu-elukan sebagai pahlawan saat kembali ke negaranya.

Tonton sampai habis videonya. Ini kisah nyataNya





Menarik ya gan. Dan sangat nambah wawasan bagi
yang belum tau sejarahnya


emoticon-I Love Kaskusemoticon-I Love Indonesiaemoticon-I Love Kaskus

Bagaimana pendapat kalian?

Spoiler for refrensi:


emoticon-I Love Indonesiaemoticon-I Love Indonesiaemoticon-I Love Indonesia

emoticon-I Love Kaskusemoticon-I Love Kaskus

emoticon-No Sara Please

Semoga TRIT singkat ini bisa bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya ya gan..


kaskuuser yang baikemoticon-Toastemoticon-Rate 5 Staremoticon-Kissemoticon-Jempolemoticon-Blue Guy Cendol (L) , jangan lemparin ane emoticon-Blue Guy Bata (L) ya agan - agan...






salam kenal dari Keponakan keponakan saya

Quote:
Diubah oleh kanadiyel 07-03-2018 15:51
0
26.1K
86
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.7KThread82.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.