c4punk1950...Avatar border
TS
c4punk1950...
Antara Agama Dicampur Dengan Politik, Sudah Dari Dulu Ada




Muslim Cyber Army digoreng terus hingga garing oleh media, entahlah ada apa negara ini setelah Saracen dihabisi gara-gara hate speech, kemudian penyerangan para ulama, hingga akhirnya seorang penjaga sebuah masjid yang ditangkap, karena bermain rekayasa, seolah-olah ia sedang diserang oleh pria tak dikenal, dan baju nya robek-robek, serta gencarnya pak polisi menangkapi orang gila di jalan agar tak mencederai masyarakat umum, terlebih lagi para ulama, Miris memang negeri ini ketika agama dipolitisasi, atau sebaliknya ranah agama masuk ke dalam dunia politik yang serba keji.



Bahkan terkini subdit V Cyber Ditreskrimsus Polda Jatim telah menangkap enam pelaku penyebar ujaran kebencian dan informasi hoax lewat media sosial facebook. Bahkan dari pihak kepolisian memberitahukan, mereka ada yang bergabung dengan kelompok Muslim Cyber Army ( MCA ).



Aduh bacanya saja saya ngeri bawa-bawa agama tertentu yang saya yakini, sebenarnya siapa musuh, siapa kawan di negara ini juga tidak jelas, malah yang ada agama yang saya cintai seringkali dibuat malu oleh kawan-kawan yang terlalu kaku.



Agama dan Politik memang seperti sisi mata uang, dari dulu hingga kini memang sudah berdekatan. Di zaman dahulu dengan adanya pengkastaan oleh sang raja, agama hindu dan Budha masuk dalam politik kerajaan di dunia. Kemudian zaman dark age di eropa, dimana dewan gereja menjadi acuan politik sebuah negeri, banyak keputusan gereja menjadi sebuah ketetapan politik, bahkan dalam sejarah islam sendiri politik di tanah arab sangat terasa, hingga dinasti muawiyahpun mengukuhkan dinastinya dengan menghancurkan lawan politiknya, tak perduli ia seiman dan kawan bila ingin kekuasaan tak ada musuh abadi dan lawan abadi, bila berada di pihak seberang penguasa hanya ada satu gerakan yaitu "hancurkan".

Bahkan di Indonesia sendiri ada aliansi ulama dan dewan gereja serta para penganut agamis lainnya untuk memerdekakan negeri ini, sedikit cerita masa lalu negeri ini dari tanah ambon, ada segelintir pemuda beragama Kristen dalam kalangan suku bangsa Ambon yang membentuk perkumpulan-perkumpulan, baik yang didirikan di Ambon, seperti Ambonsche Studiefonds (1909), Ambon’s Bond (1911), atau di Semarang, seperti Mena Muria (1913), Jong Ambon (1918), Sarekat Ambon (1920), bahkan di kalangan orang Kristen daerah Jawa lahirlah Perkoempoelan Kaoem Christen (PKC) per­kumpulan nasionalis Kristen pertama di Mojowarno, Jawa Timur (20 Mei 1918). PKC, semula dari perkumpulan “Mardi Pratjojo” (perkumpulan gereja yang melakukan kegiatan-kegiatan seperti pemahaman Alkitab, pekabaran Injil dan koperasi simpan pinjam). Kemudian di kalangan para guru Kristen di Jawa Timur dan Jawa Tengah dibentuk suatu perkumpulan yang disebut “Pakempalan Goeroe Christen” (PGC).



Kemudian dalam organisasi Islam, baik yang bergerak di bidang politik maupun sosial keagamaan. Diantaranya yang dapat dicatat adalah Sarekat Islam (1912) yang berasal dari Sarekat Dagang Islam (SDI), Muhammadiyyah (1912), Persatuan Islam (1920-an), Nahdlatul Ulama’ (1926), Persatuan Tarbiyah Islam Indonesia (1938).

Untuk Budha, Gabungan Tridharma Indonesia (GTI), organisasi ini sempat terhenti pada masa penjajahan Jepang, baru kemudian pada tahun 1952, organisasi Sam Kauw Hwee digiatkan kembali.

Untuk hindu sendiri, terjadi asimilasi pemikiran para pendiri negara, seperti kata-kata Bhinneka Tungga Ika Tan Hana Dharma Mangruwa, waau para bijaksana menyebut Tuhan itu dengan banyak nama, namun sejatinya yang kita sembah hanyalah Tuhan Yang Maha Esa.

Hingga akhirnya Presiden Sukarno ikut turun tangan membantu pengakuan ini,. Ditengah perdebatan ini Pemerintah Daerah Bali, dengan Dewan Perwakilan Rakyat Dearah membuat terobosan dengan Ketua AA Bagus Sutedja, bersama DPRD I Gusti Putu Merta, membuat Keputusan membentuk Jawatan Agama Hindu , menjadikan agama Hindu sebagai agama otonom, dengan SK/DPRD/1953. Ketetapan Daerah ini menjadi historis dan juga secara politis.

Bahkan tak hanya yang beragama yang bermain politik, paham fasis, leninisme, marxis, dan komunis menghiasi politik negeri ini hingga ada slogan "NASAKOM".



Lalu siapa yang diuntungkan ?? Dan menderita ?? Yang untung hanyalah mereka yang duduk di singgasana, sedangkan rakyat kecil dengan slogan uniknya, makan tak makan asal ngumpul, menjadi sosok yang dikorbankan.



Entah mengapa dari dulu hingga kini kita mudah di provokasi, entah oleh oknum yang merasa dirinya suci, atau politikus yang sukanya jilat sana sini, nampaknya dengan banyaknya isu-isu yang ingin meretakkan kebhinekaan, serta persatuan Indonesia harus disuntik mati, maaf pak polisi jangan tebang pilih sebab kami anak negeri ini, yang dinamakan rakyat hanya ingin hidup damai dan tersenyum melihat penguasa yang memikirkan nasib perutnya, dibanding perut para elite penguasa.



Semoga tak ada lagi yang berbuat hoax, saatnya rakyat menjadi cerdas, tak perduli orang yang merasa suci lalu koar-koar tentang iman dan masa depan, yang pasti masa depan kalian, hanya diri kalian sendiri yang tentukan, jangan terbujuk dengan rayuan dan share sesuatu yang kita pun tak tahu kebenarannya, maaf saja dalam dunia politik kuncinya hanya satu "jangan percaya dengan orang lain".

Ahhh berita pagi ini bikin semua badan jadi tegang emoticon-Big Grin, sudahlah mending seruupuutt dolo gan...

emoticon-coffee



Source berbagai sumber

http://hindu-perantauan.blogspot.co.id/2014/02/peran-agama-hindu-dalam-politik-negara.html?m=1

http://www.islamcendekia.com/2014/01/politik-islam-masa-kemerdekaan-dan-perdebatan-dasar-negara.html?m=1

https://tirto.id/pengikut-kristus-untuk-kemerdekaan-indonesia-bDjw

https://bhagavant.com/buddhisme-di-indonesia-zaman-kemerdekaan-dan-orde-lama


foto google.








Diubah oleh c4punk1950... 02-03-2018 16:35
0
21.8K
226
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.