Viral : Di Hawai Pakai Short Pants Tak Alami Pelecehan, Kembali ke Jakarta Malah

Beranda

...

Berita dan Politik
Viral : Di Hawai Pakai Short Pants Tak Alami Pelecehan, Kembali ke Jakarta Malah

rantymaria

23-02-2018 02:41

Viral : Di Hawai Pakai Short Pants Tak Alami Pelecehan, Kembali ke Jakarta Malah

Kenakan celana pendek di luar negeri, ia tak mendapat pelecehan, namun saat kembali ke Jakarta, pakai pakaian tertutup pun, ia masih sering digodai lelaki kurang kerjaan di jalan, curhat wanita ini viral.
Apakah kalian pernah diganggu orang tak dikenal saat kalian berjalan sendirian?
Diganggu ini seperti salah satunya adalah saat seorang lelaki tak dikenal tiba-tiba memanggilmu, "Hai cantik, mau kemana?" atau sekedar bersiul sambil memandang ke arahmu.

Taukah kalian kalau perkataan seperti itu termasuk dalam Catcalling?

FYI, catcalling adalah salah satu cara "rendahan" para lelaki kurang kerjaan untuk mencari perhatian seorang wanita.
Catcalling ini termasuk dalam pelecehan loh.
Meski hanya siulan saja, itu termasuk dalam tindak pelecehan, jika si wanita tak nyaman.
Hal ini pun mengundang seorang netter wanita membeberkan pengalamannya.
Pemilik Facebook Nuniek Tirta Sari membagikan pengalamannya mendapat catcalling dari pria tak dikenal saat di Indonesia.

Spoiler for "Short Pants":

Ia membandingkan saat dirinya pergi ke Hawaii selama beberapa hari, di sana ia berpakaian santai mengenakan short pants.

Meski mengenakan short pants, ia tak mendapat pelecehan dalam bentuk apapun.
Namun saat ia pulang ke Jakarta, ia sudah berpakaian tertutup, namun tetap saja ada lelaki yang bersiul mencoba menggodanya yang jalan sendirian.

"Selama 8 hari di Honolulu Hawaii, hampir setiap hari saya pakai short pants dan jalan kaki di tempat2 umum, TIDAK PERNAH sekalipun mengalami pelecehan dalam bentuk apapun, meski berjalan sendirian sekalipun.

Tetapi begitu kembali ke Jakarta, Indonesia... Meski memakai baju tertutup sekalipun, pelecehan di jalanan selalu saja ada... Baca postingan saya selanjutnya."

Ia pun melanjutkan pengalamannya ini melalui unggahan panjang berikut ini.

===DISCLAIMER===
“Mau pelakunya kaya atau miskin, jelek atau ganteng, berpendidikan atau tidak berpendidikan, pelecehan tetap pelecehan dan itu sama sekali tidak menyenangkan.” Nuniek Tirta Sari

Karena postingan ini menjadi viral dan tidak semua pembacanya #cerdasliterasi maka saya merasa perlu menyatakan beberapa hal (cerna baik2 sebelum berkomentar) :

1. Postingan ini adalah lanjutan dari postingan sebelumnya tentang pengalaman saya di luar negeri jalan kaki ke mana2 tidak pernah sekalipun mengalami perbuatan tidak menyenangkan seperti catcalling.

2. Postingan lanjutan setelah ini menceritakan tentang betapa salahnya mindset orang2 yang bahkan seharusnya memberikan pendidikan tapi justru menyalahkan korban pelecehan; di sinilah sebenarnya akar pembodohan.

3. Saya BUKAN muslim dan teman2 saya yang berhijab syar’i masih BANYAK yang mengalami pelecehan, jadi simpan ceramah Anda tentang bagaimana cara berpakaian untuk menghindari pelecehan. Ini BUKAN BERARTI saya mendorong wanita untuk tidak berpakaian tertutup, tapi justru membela teman2 yang sudah berpakaian tertutup (bahkan juga ada yang bercadar) namun masih kena catcalling atau pelecehan lain. Intinya adalah STOP BLAMING THE VICTIM.

4. Saya BUKAN istri pejabat dan tidak punya ajudan. Jelas disebutkan kata “menggertak”, dalam bahasa Inggris = “bluffing” yang artinya “try to deceive

someone as to one’s abilities or intentions”. That’s part of my self-defense effort.
5. Postingan ini TIDAK ditujukan untuk semua orang; tetapi hanya untuk wanita bermartabat dan pria terhormat yang mengerti point yang saya maksud. Jika anda tidak #cerdasliterasi dan gagal paham, itu bukan masalah saya

PS: I refined some words for the sake of courtliness.
===END OF DISCLAIMER===
Ini foto kemarin. Apakah menurutmu saya berpakaian seksi? Apakah dengan berpakaian tertutup seperti ini saya aman berjalan di Jakarta tanpa digoda? TIDAK SAMA SEKALI.

Kenyataannya, hanya dalam 5 menit dengan jarak 500 meter berjalan kaki dari Ambassade Residence ke Mall Kuningan City, saya mengalami pelecehan 2 kali.

Pertama, oleh buruh bangunan dari proyek di Apartemen South Hills. Begitu saya lewat, dia satsut satsut. Oh, you're picking the wrong person, loser.

Saya langsung berhenti tepat di depannya. Dia berkelit kalau dia sedang memesan kopi di jalanan seberang. Alasan yg sangat bodoh, sebab jangankan satsut2, mau tepuk tangan pun nggak akan kedengaran dengan situasi macet dan ramai bubaran pekerja bangunan. Dan saya lihat jelas matanya melirik ke saya saat sedang satsut2 tadi.

Saya foto jelas wajahnya, sambil menggertak: "Kamu mau saya panggil ajudan suami saya di kemenkumham, atau mau minta maaf ke saya sekarang?" Dia masih berkelit, lalu saya ambil ancang2 menelpon, dan dia buru2 bilang, "Yaudeh maap". Case closed.

Dari Apartemen South Hills, lanjut melintas showroom Mercy, masih aman. Kemudian masuk ke kawasan Kuningan City. Saat saya melintas, satpam di seberang tiba2 bersiul kencang dan saya melihat jelas matanya ke arah saya. Oh, another stewpid jerk.

Saat itu juga saya putar badan 90 derajat menyeberang ke arahnya, melipat tangan dan bilang: "Anda petugas keamanan di sini kan? Ditraining untuk jaga keamanan atau untuk bersiul kalau ada wanita lewat??"

Dia masih berkelit bahwa dia bersiul untuk temannya; another stewpid reason just like the other stewpid jerk. "Tiga menit lalu saya baru aja marahin pecundang kayak Anda. Anda mau kehilangan pekerjaan hari ini juga???"

Temannya yang berdiri di sampingnya justru yang meminta maaf terlebih dulu. "Maafin teman saya bu, maaf ya bu." Baru si pecundang itu ikut minta maaf. Saya terima maafnya, dengan pesan: "Jangan pernah ulangi lagi!"
Ga diposting sekalian fotonya? Nope, there's no way I'd give spotlight to losers. I'm writing this to encourage women that you don't deserve harassment no matter how the way you dress. It's on their dirty tiny mind!"

http://style.tribunnews.com/2018/02/...749.1492402896