Pelajaran Militer Yang Bisa Diterapkan Dalam Berbisnis
TS
dawow
Pelajaran Militer Yang Bisa Diterapkan Dalam Berbisnis
Apa kabar semuanya?
Semoga GanSis melakukan yang terbaik apapun yang dilakukan.
Hari ini, ane mau membagikan pendapat ane tentang pelajaran dari militer yang bisa diterapkan dalam berbisnis.
Tentu saja, semua orang sudah tahu pelajaran paling utama yang diajarkan oleh militer dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari atau berbisnis adalah disiplin.
Tapi kenyataannya masih banyak lagi pelajaran di dalam militer selain kedisiplinan yang bisa GanSis terapkan di kehidupan sehari-hari, terutama dalam berbisnis.
Quote:
LET'S CHECK IT OUT
[Image Credit: www.malayahati.ac.id]
Quote:
1. MENGELOLA KEKACAUAN
Spoiler for :
[Image Credit: www.bangka.tribunnews.com]
Bayangkan jika Agan seorang tentara baru yang sedang berada di dalam peperangan pada tengah malam. Di sekitar Agan ]terdapat suara senjata semi otomatis dan Agan harus terus jalan merangkak di tengah hutan pada malam hari, di tengah hujan, dan ditambah dengan semua kekacauan di sekitarnya.
Agan dalam keadaan panik, terlebih Agan adalah seorang tentara baru yang belum pernah melewati hal seperti itu sebelumnya. Apa yang akan Agan lakukan di tengah semua kekacauan itu? Jika Agan tidak bisa mengatasi kekacauan itu, Agan pasti akan berdiri, kemudian berlari untuk keluar dari kekacauan itu, dan kemudian... Dor! Agan tertembak di kepala.
Sama seperti berbisnis. Jika Agan baru membuka bisnis dan Agan merasa banyak kekacauan di dalamnya, dan Agan tidak tahu bagaimana cara mengatasinya, tiba-tiba saja Agan seperti tentara tadi yang membuat satu kesalahan kecil, Agan akan kehilangan seluruh bisnis Agan. Oleh karena itu, sangat fatal sekali akibatnya jika Agan tidak bisa memanajemen atau mengelola kekacauan yang terjadi.
Quote:
2. MULTITUGAS
Spoiler for :
[Image Credit: www.jpnn.com]
Sekarang bayangkan jika Agan adalah komandan sebuah tim yang sedang mengendap-ngendap menuju markas musuh. Agan tidak mungkin hanya mengawasi sekitar dan mengarahkan senjata ke depan tanpa mengkordinasikan posisi tim, kapan mereka harus bergerak dan kapan mereka harus tetap diam. Agan harus jadi pemimpin, pengawas situasi, penunjuk arah, berkordinasi dengan tim, dan semua tugas itu dilakukan dalam waktu bersamaan.
Dalam berbisnis, ada fase yang dinamakan "fase survival", dimana Agan baru merintis bisnis dan Agan masih sendiri. Jika Agan berpikir "aku sedang melakukan ini, lalu kenapa aku harus melakukan itu, dan itu, dan itu juga", bisa dipastikan bahwa bisnis Agan tidak akan bisa berkembang. Sampai akhirnya Agan bisa mendapatkan bantuan, mendapatkan karyawan, mendapatkan tim, Agan mau tidak mau, suka tidak suka, harus bisa menjadi seseorang yang multi tugas.
Jika Agan sedang melakukan satu tugas, kemudian tugas yang lain datang, periksa mana yang lebih penting, mana yang lebih mudah, dan jika tugas yang kedua ternyata lebih mudah dan lebih penting, segerakan kerjakan tugas kedua itu meskipun harus menyingkirkan sementara tugas yang pertama.
Quote:
3. BERLATIH KERJADIBAWAH TEKANAN
Spoiler for :
[Image Credit: www.merdeka.com]
Serda Woli Hamsan adalah peraih penghargaan penembak terbaik dalam kategori perorangan dalam 2017 Australian Army Skills at Arms Meeting (AASAM), dimana Indonesia yang diwakili 14 orang anggota TNI AD menjadi juara umum dengan 28 emas, 6 perak, dan 5 perunggu.
Dalam kategori perorangan, Serda Woli Hamsan menyumbang 9 emas, 1 perak. Sedangkan dalam kategori beregu, 6 emas, 1 perak, dan 1 perunggu. Ada tiga jenis senjata yang disiapkan PT Pindad untuk Serda Woli.
Tapi, yang paling unik adalah saat Serda Woli ditanya apa dia tidak gugup saat melakukan lomba menembak yang sejatinya butuh konsentrasi yang sangat tinggi. Jawabannya adalah karena dia sudah berlatih menembak di bawah tekanan. Di sini, ane menemukan sesuatu yang sangat menarik.
Mungkin Agan pernah mendengar istilah "kita harus bisa bekerja bekerja di bawah tekanan" tapi kita tidak pernah tahu bahwa untuk bisa melakukannya, kita cukup dengan melatihnya. Jadi, setiap hari Serda Woli berlatih di bawah tekanan suara berisik rekan-rekannya yang juga sedang menembak di sampingnya, atau ditatap puluhan, bahkan ratusan orang saat sedang menembak.
Di sini, kita bisa tahu bahwa Serda Woli bukan "orang yang bisa bekerja di bawah tekanan" tapi justru "orang yang lebih baik jika sedang di bawah tekanan". Kenapa bisa begitu? Karena dia sudah berlatih setiap hari kerja di bawah tekanan. Jadi, dalam berbisnis, kita juga seharusnya bisa menjadi orang yang lebih baik "justru" saat sedang berada di dalam tekanan. Salah satunya adalah dengan melatihnya terus menerus seperti Serda Woli Hamsan.
Quote:
4. MENGELOLA RESIKO
Spoiler for :
[Image Credit: www.news.108jakarta.com]
Militer semuanya tentang mengelola resiko. Contohnya, jika Agan sedang seorang diri di tengah peperangan. Di kanan Agan ada jurang, di kiri Agan ada gunung. di depan ada musuh yang jumlahnya puluhan. Semuanya tentang mengelola resiko. Mana yang lebih penting. Jika Agan ke kiri, Agan jatuh ke jurang. Jika Agan ke kanan, mungkin Agan bisa mendaki gunungnya, tapi kemudian Agan kelelahan dan musuh dapat dengan mudah mengejar Agan. Jika Agan diam di tempat, musuh di depan akan segera menyerang. Atau, Agan bisa mundur ke belakang dan menyerah.
Dalam berbisnis, semuanya juga tentang mengelola semua resiko yang ada, dan memutuskan mana yang lebih penting. Tetap maju atau mengalami salah satu resiko itu, atau mundur dan tidak menghasilkan apa-apa. Handphone yang Agan pegang saat ini pun tidak lebih dari "produk akhir" dari bagaimana para pembuatnya mengelola resikonya. Tidak ada handphone yang sempurna, bukan? Pasti ada kekurangan di sana sini.
Karena handphone itu adalah produk akhir dari cara pembuatnya mengelola resiko yang ada. Jadi, dalam berbisnis pun kita harus bisa memilih mana yang lebih penting seperti membuat handphone, apakah kita akan memberbesar ukuran kameranya, layarnya, tapi mengurasi kapasitas baterai misalnya dalam rangka untuk tetap membuat biaya produksinya sesuai. Itu semua ditentukan dalam bagaimana Agan menentukan mana resiko yang terpenting.
Quote:
5. BERLATIHKEPEMIMPINAN
Spoiler for :
[Image Credit: www.news.detik.com]
Kepemimpinan yang ada di dalam militer adalah tentang "konsisten". Apa maksudnya? Seorang tentara tidak harus melakukan satu hal besar seperti menyerang pasukan ribuan musuh sendirian lalu menjadi pemimpin begitu saja. Tapi, pemimpin dalam militer adalah orang yang konsisten melakukan hal-hal kecil yang baik dan dia menjadi pemimpin dari kombinasi semua hal-hal kecil yang dia lakukan.
Contohnya, setiap pagi di militer, pimpinan pasti akan mengadakan upacara pagi, atau sekedar bertanya kabar para anggotanya. Hal kecil ini lebih meninggalkan kesan kepemimpinan jika di lakukan setiap hari dengan konsisten. Sama seperti Agan pergi ke gym, satu hari Agan pergi ke gym, kemudian Agan melihat ke cermin, tidak ada perubahan. Keesokan harinya, Agan kembali lagi ke gym, dan setelah selesai melihat ke cermin, tidak ada perubahan.
Kemudian Agan berpikir bahwa itu tidak berhasil dan akhirnya menyerah. Karena memang tidak ada perubahan jika Agan hanya berolahraga ke gym dalam 20 menit satu hari, tapi akan berubah jika diakukan secara konsisten setiap hari selama 20 menit. Kepemimpinan pun seperti itu, membangun sebuah tim yang bagus, karyawan yang bagus, rekan bisnis yang handal, adalah dengan melakukan hal-hal kecil yang dilakukan "secara konsisten". Jangan menjadi orang yang cuek, mengucapkan selamat pagi ke rekan bisnis, teman kerja, atasan, bawahan, atau sekedar menanyakan kabarnya adalah bukti bahwa Agan perduli dengan orang lain. Dan itu yang membuat Agan pantas menjadi pemimpin.
Bagaimana menurut GanSis ?
Jika ada pendapat lain atau ada poin yang kurang mengerti, jangan sungkan untuk berbagi yak.
Mohon maaf jika ada kesalahan penulisan dan perkataan.
Semoga GanSis yang sedang merintis bisnis, merintis karir, atau yang sedang bekerja, bisa terus melakukan yang terbaik.