annisaekaputriAvatar border
TS
annisaekaputri
Tak Usah Tersinggung, Prabowo Subiyanto adalah Keturunan Tionghoa dan Kristen

[ltr][/ltr]



[ltr]Sejak masa kampanye Pemilu 2014 lalu, isu yang mengangkat sentimen politik yang menyangkut SARA kembali menguat di dunia maya. [/ltr]


[ltr]Adalah Presiden Joko Widodo yang kerap menjadi sasarannya. Ia pernah dituduh sebagai keturunan Tionghoa, dituduh Kristen dan dianggap sebagai seorang Komunis.[/ltr]


[ltr]Para penuduhnya tentu adalah pihak-pihak yang berada di kubu lawannya, yaitu para pendukung Prabowo Subiyanto. Mereka yang berkumpul ke dalam barisan pendukung Gerindra dan PKS adalah yang banyak menyebarkan isu bahwa Jokowi adalah seorang Tionghoa, Kristen dan Komunis.[/ltr]


[ltr]Meskipun, Pilpres telah usai dan Joko Widodo telah dilantik menjadi Presiden, kampanye hitam dengan mengangkat isu identitas itu tak pernah surut. Kelompok Saracen, Muslim Cyber Army (MCA), maupun pendukung aksi berjilid 212 yang paling vokal mengangkat sentimen SARA itu.[/ltr]


[ltr]Namun, kenapa selalu Presiden Jokowi sasarannya? Padahal secara fakta jelas-jelas dia bukan seperti yang dituduhkan. Kenapa pula bukan Prabowo Subiyanto yang diserang dengan tuduhan di atas? Padahal, dia jelas-jelas yang secara identitas seperti yang dituduhkan itu.[/ltr]


[ltr]Banyak diantara para pendukung Prabowo yang dengan seenaknya mengatakan "Ganyang Cina", "Ganyang Kristen", "Ganyang kafir", dsb. Pertanyaannya, apakah Pak Prabowo, adiknya dan keluarganya yang merupakan warga keturunan Cina dan beragama Kristen atau kafir perlu diganyang juga?[/ltr]


[ltr]Secara fakta, Prabowo Subiyanto adalah keturunan Tionghoa dan orang tuanya beragama Kristen. [/ltr]


[ltr]Ayahnya bernama Prof. Dr. Soemitro Djojohadikusumo yang bernama Asli Soo ming tauw (kanton) atau Soo minh doo (Hokian) yang menikah dengan Dora Marie Sigar Sumitro Djojohadikusumo, perempuan kelahiran Manado, Sulawesi Utara. [/ltr]


[ltr]Keduanya menikah pada 7 Januari 1946 di Jerman dengan pemberkatan dari pendeta-pendeta di Gereja Jerman. Selama hidupnya, Dora Marie dan Sumitro menjadi penganut agama Kristen yang taat dan rajin ke gereja. [/ltr]


[ltr]Dari pernikahan itu, Dora dan Sumitro mempunyai empat anak. Dua perempuan dan dua laki-laki. Dua perempuan yaitu Bianti Djiwandono dan Mariani le Maistre, sedangkan yang laki-laki adalah Prabowo Subianto dan Hashim S. Djojohadikusumo.[/ltr]


[ltr]Ada darah Cina yang mengalir ke tubuh Prabowo merupakan fakta yang tidak bisa ditolak. Prabowo lahir dan dewasa dalam lingkungan dan bimbingan keluarga yang beragama Kristen. [/ltr]


[ltr]Bahkan saat ibunya meninggal pada 23 Desember 2008 lalu, Prabowo yang memimpin upacara pemakaman di TPU Tanah Kusir, di area pemakaman Kristen.[/ltr]


[ltr]Prabowo bertindak sebagai pendeta yang membaca khotbah untuk mengantarkan jenazah ibunya.[/ltr]


[ltr]Semua saudara Prabowo beragama Kristen. Prabowo baru memeluk Islam ketika melakukan pernikahan politiknya dengan Titiek, putri Presiden Soeharto, pada Mei 1983. [/ltr]


[ltr]Dari pernikahannya itu lahir Didiet Prabowo. Agama Didiet putra Prabowo pun hingga kini tidak jelas. Bahkan putra Prabowo ini dikabarkan sebagai seorang Gay dan seorang pendukung gerakan LGBT. [/ltr]


[ltr]Sebenarnya tidak ada masalah dengan identitas Prabowo Subiyanto di atas. Fakta tersebut tidak bermaksud untuk mendiskreditkan agama atau suku dan ras tertentu yang ada di Indonesia. [/ltr]


[ltr]Pembeberan fakta di atas ditujuka untuk membuka mata para pendukung politik yang pandangannya sangat sempit. Seakan bila berbeda identitas itu bisa menjadi dalih untuk dipersalahkan dan dipersekusi.[/ltr]


[ltr]Bahwa mereka yang kerap menyudutkan keturunan Tionghoa, Kristen, atau LGBT bisa mendapati sendiri bahwa dalam diri idola mereka sendiri adalah mengalir darah tersebut. Ya, Prabowo Subiyanto adalah seorang keturunan China/Tionghoa, Kristen dan memiliki keluarga yang mendukung LGBT.[/ltr]


[ltr]Janganlah persoalan politik disangkut-pautkan dengan agama, keyakinan dan etnis (pribumi atau non pribumi) yang akan membuat kita sebagai bangsa Indonesia terpecah belah.[/ltr]


[ltr]Siapapun pemimpinnya asal bersedia mengakui Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan UUD 45 sebagai dasar negara, layak untuk didukung tak peduli identitasnya seperti apa. Itulah negarawan sejati.[/ltr]
0
56.3K
78
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.9KThread40.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.