- Beranda
- Sains & Teknologi
Tahukah Agan Kenapa Bintang Bisa Meledak?
...
TS
rizamuharram
Tahukah Agan Kenapa Bintang Bisa Meledak?
Selamat Datang di Trit Ane 
Ternyata "tak ada yang abadi" itu bukan cuma kiasan, GanSis. Kata-kata itu juga berlaku untuk sebuah bintang di alam semesta. Pasalnya, bintang-bintang yang kita amati di langit malam ternyata gak akan selamanya ada di sana. Doi bisa tumbuh berevolusi jadi bintang raksasa, lalu mati dalam ledakan supernova.
Tapi, tau gak sih kenapa bintang bisa meledak?
Tapi, tau gak sih kenapa bintang bisa meledak?
Spoiler for Sisa-sisa ledakan bintang:
Ketika sebuah bintang mati, doi akan meledakannya dengan cukup spektakuler, kehancuran sebuah bintang bisa bikin doi melepaskan sejumlah massa dan energi yang luar biasa besar. Bintang yang meledak bahkan akan 100 kali lebih terang dari kecerahan awalnya.
Tapi, perlu diketahui nih, gak semua bintang akan mengakhiri hidupnya dengan meledak. Hanya beberapa jenis bintang aja yang bisa mengakhiri hidupnya dalam supernova, dan astronom telah membagi supernova menjadi dua kategori dasar: Supernova tipe Ia dan supernova tipe II. Proses supernovanya juga bervariasi tergantung pada massa bintang itu sendiri.
Tapi, perlu diketahui nih, gak semua bintang akan mengakhiri hidupnya dengan meledak. Hanya beberapa jenis bintang aja yang bisa mengakhiri hidupnya dalam supernova, dan astronom telah membagi supernova menjadi dua kategori dasar: Supernova tipe Ia dan supernova tipe II. Proses supernovanya juga bervariasi tergantung pada massa bintang itu sendiri.
Quote:
Supernova tipe Ia pada umumnya diperkirakan berasal dari bintang kerdil putih dalam sistem bintang biner (dua bintang yang saling mengorbit satu sama lain). Ketika gas dari bintang pendamping terakumulasi ke bintang kerdil putih, maka bintang kerdil putih tersebut akan terkompresi, dan akhirnya memicu reaksi nuklir yang mengarah pada ledakan supernova tipe Ia yang dahsyat.
Sementara itu, supernova tipe II merupakan ledakan sebuah bintang raksasa yang massannya sekitar 8 hingga 15 kali massa Matahari kita. Supernova tipe II terjadi saat bintang masif tersebut gak bisa lagi menahan tekanan yang begitu hebat, sehingga doi runtuh ke dalam gravitasinya sendiri karena tidak mampu lagi untuk menopangnya.
Dari sini, kita bisa tahu kalau bintang-bintang yang gak ada di sistem biner atau bintang-bintang yang massanya lebih rendah dari 8 kali massa Matahari gak akan meledak dalam supernova. Termasuk Matahari kita sendiri. Bintang-bintang ini gak punya cukup energi untuk meledak. Jadi, di akhir kehidupannya, bintang-bintang mungil ini cuma akan mengeluarkan lapisan terluarnya sebagai nebula, lalu meninggalkan inti bintangnya sebagai kerdil putih. Nebula ini dikenal sebagai nebula planeter.
Sementara itu, supernova tipe II merupakan ledakan sebuah bintang raksasa yang massannya sekitar 8 hingga 15 kali massa Matahari kita. Supernova tipe II terjadi saat bintang masif tersebut gak bisa lagi menahan tekanan yang begitu hebat, sehingga doi runtuh ke dalam gravitasinya sendiri karena tidak mampu lagi untuk menopangnya.
Dari sini, kita bisa tahu kalau bintang-bintang yang gak ada di sistem biner atau bintang-bintang yang massanya lebih rendah dari 8 kali massa Matahari gak akan meledak dalam supernova. Termasuk Matahari kita sendiri. Bintang-bintang ini gak punya cukup energi untuk meledak. Jadi, di akhir kehidupannya, bintang-bintang mungil ini cuma akan mengeluarkan lapisan terluarnya sebagai nebula, lalu meninggalkan inti bintangnya sebagai kerdil putih. Nebula ini dikenal sebagai nebula planeter.
Spoiler for Contoh nebula planeter:
Quote:
Proses supernova awalnya akan diawali dengan pembengkakan bintang sebelum meledak. Bintang membengkak karena mengangkat inti helium dari dalam intinya ke permukaannya. Sehingga bintang akan menjadi sebuah bintang raksasa yang amat besar dan berwarna merah. Sementara di bagian dalamnya, inti bintang akan semakin meyusut. Penyusutan ini akan membuat sang bintang semakin panas dan padat.
Saat semua helium di inti bintang telah hilang/habis, yang tertinggal di dalam hanyalah unsur besi, maka kurang dari satu detik kemudian suatu bintang memasuki tahap akhir dari kehancurannya. Ini dikarenakan struktur nuklir besi tidak memungkinkan atom-atom dalam bintang untuk melakukan reaksi fusi untuk menjadi elemen yang lebih berat. Tidak seperti helium. Pada tahap ini, suhu pada inti bintang semakin bertambah hingga mencapai 100 miliar derajat Celsius. Kemudian energi dari inti ini ditransfer menyelimuti bintang yang kemudian meledak dan menyebarkan gelombang kejut. Boom!
Meledak lah bintang itu. Bila sang bintang pada awalnya cukup masif, doi selanjutnya bisa berevolusi sebagai bintang neutron ataupun lubang hitam!
Saat semua helium di inti bintang telah hilang/habis, yang tertinggal di dalam hanyalah unsur besi, maka kurang dari satu detik kemudian suatu bintang memasuki tahap akhir dari kehancurannya. Ini dikarenakan struktur nuklir besi tidak memungkinkan atom-atom dalam bintang untuk melakukan reaksi fusi untuk menjadi elemen yang lebih berat. Tidak seperti helium. Pada tahap ini, suhu pada inti bintang semakin bertambah hingga mencapai 100 miliar derajat Celsius. Kemudian energi dari inti ini ditransfer menyelimuti bintang yang kemudian meledak dan menyebarkan gelombang kejut. Boom!
Meledak lah bintang itu. Bila sang bintang pada awalnya cukup masif, doi selanjutnya bisa berevolusi sebagai bintang neutron ataupun lubang hitam!
Spoiler for Chart evolusi bintang:
Nah, itu dia GanSis penjelasan singkat tentang kenapa bintang meledak. Semoga bisa menambah wawasan ya!
Terima kasih udah mampir di trit sederhana ane.
Terima kasih udah mampir di trit sederhana ane.
Quote:
Diubah oleh rizamuharram 09-02-2018 02:51
nona212 dan eShopSulis memberi reputasi
2
23.2K
160
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sains & Teknologi
15.5KThread•10.9KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru