Sebagai perangkat flagship, Zero 5 sudah pasti ditopang prosesor andal. Guna menjamin performa, smartphone didukung oleh SoC-PWC MediaTek Helio P25 octa-core yang mampu berlari dengan kecepatan hingga 2,6GHz yang dipasangkan dengan RAM 6GB.

Di atas kertas, perangkat ini tampak mampu menangani hampir semua hal yang diperintahkan. Setelah pengujian dua minggu pemakaian, betul saja. Untuk penggunaan sehari-hari yang cukup padat (call, browsing, gaming, streaming, downloading, chatting, video call, dll) semua lancar.

Sementara video dan game juga ditangani dengan cukup baik. Kami mencoba memainkan game sarat grafis seperti Asphalt 8: Airborne, baik kecepatan respon papan kontrol dan visual, cukup baik. Perangkat mampu menangani multitasking dengan baik, tentu karena RAM super lega.

Seperti halnya kebanyakan OEM China, Zero 5 juga berjalan pada versi Android OS yang disesuaikan. Ada Android Nougat onboard yang dibungkus Infinix’s XOS Hummingbird UI. Di kancah global, perusahaan menjanjikan satu update software, ke Android Oreo.

XOS 3.0 menyajikan fungsi baru dan interaksi baru. Dibandingkan versi XPS sebelumnya, Zero 5 didesain dengan sistem anti-pencuri, mode split-screen yang fleksibel, dan fitur interaksi pintar yang baru.

Sejumlah fitur yang akan bermanfaat bagi pengguna angara lain kemampuan untuk melindungi aplikasi pengguna, dan menghapus data ponsel dari jarak jauh.

Ada juga fitur yang disebut Freezer, yang pada dasarnya meng-idle-kan aplikasi yang tidak Anda gunakan cukup lama. Setelah dibekukan, aplikasi ini tidak memakai sumber daya telepon, dan kemudian bisa dicairkan kembali hanya dengan sekali tekan.

Pertama kali membuka kotak pembungkus, kata “bongsor” mungkin akan terlintas pertama kali. Ya, Infinix Zero 5 terbilang besar karena mengusung layar 5,98 inci Full HD. Ukuran lengkap bodinya adalah 166.4 x 82.4 x 7.9 mm. Sementara bobotnya juga tergolong berat (karena baterai besar) yaitu 197 gram.

Infinix Zero 5 mengusung dimensi yang lebih lebar dari smartphone berlayar 6 inci pada umumnya, apalagi bila dibandingkan dengan smartphone ramping berasio 18:9 yang sekarang sedang mewabah di tiap vendor.

Karena tiga poin tadi (bongsor, lebar, dan berat), maka mengoperasikan Infinix Zero 5 dengan satu tangan terbilang sulit. Bahkan setelah menggunakannya selama dua minggu, kami juga belum sepenuhnya terbiasa dengan ukurannya. Kami tidak mengatakan smartphone ini tidak cocok untuk kaum hawa, tapi jika Anda tidak masalah dengan ‘body ekstra’ yang diberikan, maka Infinix Zero 5 layak Anda jadikan prioritas.

Dari segi desain, sebenarnya tidak ada yang benar-benar menonjol. Apalagi saat ini dimana display bezel-less tengah jadi topik hangat di ranah smartphone, maka desain Zero 5 tergolong standar. Tapi, kualitas kerangka bodinya menjadi keunggulan Infinix Zero di segmen harga ini.

Mengusung desain unibody berbalut logam dengan permukaan depan semua kaca, dan lekukan tepi yang elegan, sangat memberi kesan premium smartphone.

Di bagian belakang, terlihat sentuhan apik di sekitar peletakan kamera. Balok hitam memanjang, mengkilap dan bertekstur, mengapit kamera ganda dan LED flash. Sekilas desain ini mirip dengan posisi kamera ala Huawei P9. Infinix Zero 5 mempunyai bentang layar 5,98 inci yang sangat menawan. Berlapis Corning Gorilla Glass, tampilan 1080p Full HD terlihat sangat terang, dan semua warnanya renyah. Tapi jika Anda merasa belum puas dengan tampilan layarnya, ada pilihan untuk men-tweak pengaturan layar secara manual agar sesuai dengan selera Anda.