Quote:
Jakarta – Mahasiswa penyemprit Presiden Jokowi di Balairung, Universitas Indonesia (UI) Jumat (2/2) ternyata nilai kuliahnya nol. Itu ditulis pegiat medsos Ahmad Zainul Muttaqin di akun Facebook-nya.
“Mengkritik Presiden RI boleh. Tapi, lebih baik selesaikan tugas mata kuliah Fiskom dua semester yang kata temanmu tidak kamu kerjakan. Sehingga nilainya nol,” tulis Ahmad.
Seperti diberitakan Rayapos, Ketua BEM UI, Zaadit Taqwa, meniup peluit, setelah Presiden Jokowi pidato di Balairung UI. Sambil menyemprit, dia mengacungkan buku warna kuning. Maksudnya, seolah-olah dia wasit pertandingan bola yang menyemprit pemain.
Menanggapi itu, Presiden Jokowi tenang-tenang saja. Pasukan Pengaman Presiden melarang Zaadit melanjutkan menyemprit. Namun Zaadit bersikeras. Akhirnya dia ditarik keluar ruang Balirung.
Zaadit ditanya wartawan tentang maksudnya, dia mengatakan, Presiden Jokowi tidak bekerja secara benar. Bukti yang dia ungkapkan, masih ada gizi buruk di suku Asmat, Papua.
Akibat menyemprit Jokowi, dia akan dihadiahi umrah gratis oleh CEO AMI Foundation, Azzam M Izzulhaq. Kata Azzam, Zaadit mahasiswa pejuang.
Di akun Ahmad Zainul Muttaqin, Zaadit kelihatan konyol. Badan Zaadit begitu tambun, tapi dia mengkritik tentang gizi buruk. Apalagi gizi buruk yang dia soroti di pedalaman Papua, yang Zaadit tidak pernah ke sana.
Konyolnya, Ahmad mengungkap bahwa teman kuliah Zaadit pun mengkritik Zaadit. Bahwa tugas mata kuliah Fiskom dua semester, sama sekali tidak dikerjakan Zaadit. Sehingga nilainya nol. Dan, berdasarkan aturan universitas negeri, Zaadit harus drop out alias dipecat
Dinilai Ahmad, mahasiswa universitas terkenal, kok begitu konyol. Tugas kuliah diabaikan, sehingga nilainya nol, malah mengkritik Presiden RI. Materi kritiknya pun bernilai nol juga. Dan, Ahmad membuktikan penilaian materi kritik yang nol itu.
Tulis Ahmad, Universitas Gajahmada dan Universitas Hasanuddin sudah beberapa kali mengirimkan mahasiswa ke Papua. Tugasnya, antara lain, mengatasi gizi buruk warga.
tu berarti, Zaadit bukan saja tidak pernah bertemu suku Asmat. Melainkan juga tidak baca berita, terkait masalah yang dia kritikkan kepada Presiden Jokowi.
Menurut Ahmad, Zaadit mahasiswa yang menganggap bahwa demokrasi Indonesia adalah bebas berbuat apa saja. Mengabaikan kuliah. Kompensasi nilai nol di kuliah, maka mengkritik Presiden RI. Sehingga seolah-olah dia jadi pahlawan. Masak, mahasiswa UI mutunya kek gini?
Ahmad menulis begini: “Memang benar ajakan Jokowi, jika anda menyuarakan tentang Asmat maka pergilah ke Asmat. Jangan bak pahlawan kesiangan menyuarakan gizi buruk rakyat Asmat tapi perginya malah ke Saudi untuk umroh, ga nyambung kan!”
Di bagian lain, Ahmad menulis demikian: “Kamu meneriakkan gizi buruk. Sedangkan tubuhmu sendiri begitu tambun.”
Di akhir tulisan, Ahmad menasihati: “Fokus pada tugas kuliahmu, sebelum komentari orang lain. Kasihani orangtuamu ya dek. Kuliah itu ga murah, apalagi di UI. Oke ya dedek!
SUMBER
2 semester ga buat tugas
ntar di DO sesuai aturan kampus
bakalan dibilang sama nasbung terlahir MISKIN dan BODOH
di perintahkan oleh jokowi untuk di DO
------------------------------------------------
cie kali ini nasbung all out rate 1
takut kecolongan
macam
https://www.kaskus.co.id/thread/5a73...i-bikin-ngakak