WARTA KOTA GAMBIR -- Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Andri Yansyah menyatakan sudah menerima aspirasi yang disampaikan oleh para sopir angkot Tanah Abang di Balai Kota. Terdapat sejumlah hal yang dikeluhkan oleh para sopir.
"Dari sekian banyak, benang merahnya ada penurunan pendapatan sebesar 50 persen sebabnya karena supir tidak bisa akses ke Stasiun Tanah Abang yang sekarang diambil Tanah Abang Explorer. Yang dituntut mereka minta akses ke Stasiun Tanah Abang. Kedua agar Tanah Abang Explorer dihentikan," kata Andri di Balai Kota, Rabu (31/1).
Oleh sebab itu, pihaknya mengambil keputusan untuk menghentikan operasional Tanah Abang Explorer hingga memperoleh kesepakatan antara para sopir.


Solusinya akan dipaparkan langsung oleh Wakil Gubernur, Sandiaga Uno pada hari Jumat (2/2) mendatang setelah ibadah Shalat Jumat.
"Kami akan rumuskan kembali yang terlibat di penataan Tanah Abang. Apa solusi keresahan para sopir? Pak Gubernur dan Wakil Gubernur merespon baik sopir M03, M08 dan M10. Besok hari Jumat kami dengan tim yang ada, 12 orang. Ini akan Pak Wagub memaparkan solusi setelah Shalat Jumat sekitar jam 2 siang," ujarnya.
Salah satu alternatif solusinya, para sopir meminta agar bisa mengakses Jalan Jatibaru Raya tanpa mengganggu aktivitas para pkl.
"Yang jadi usulan para sopir bukan dibuka lagi (Jalan Jatibaru Raya), tapi diberi akses ke Pasar Tanah Abang. Para sopir sepakat kami tidak ganggu pkl. Tapi masuk ke Tanah Abang supaya kembali beraktivitas seperti semula," tutur Andri.
Pihaknya akan kembali menyusun teknis rancangannya terkait opsi yang diberikan para sopir.
"Kami akan pikiran, apakah angkot saja atau seperti apa. Soal usulan M08 boleh ke atas, M10 ke bawah jadi bebas (terserah sopir). Karena yang tahu persis masalah di lapangan ya para sopir. Yang penting pengeteman jangan terlalu panjang," ujarnya.
Sementara itu, perwakilan sopir angkot yakni Abdul Rosyid menyatakan meski pihaknya sudah dipertemukan oleh Sandiaga, ia bersama para sopir menyatakan belum puas karena tak mendapatkan solusi dan diharuskan untuk menunggu hingga Jumat (2/2) mendatang.
"Aksi ini saya bubarkan karena Pak Wagub minta hari jumat. Pak Wagub mencari solusi agar sopir angkot supaya masuk (Jalan Jatibaru Raya). Saya juga ada usulan. Tunggu Jumat saja. Puas atau tidak puas, kalau belum dipenuhi ya gak puas. Intinya tunggu saja hari Jumat. Karena keputusannya hari Jumat," ungkap Abdul. (abs)


http://wartakota.tribunnews.com/2018/01/31/solusi-sopir-angkot-tanah-abang-dipaparkan-sandiaga-hari-jumat


solusinya ya oke ngoceh cuk masih nanya luh