Diperankan Oleh Artis-Artis Muda

Di film ini, ane pribadi cuman kenal dan tau sama 1 pemeran intinya. Yap Iqbal ex CJR yang berperan sebagai Dilan. Selain Iqbal, sisanya yang ane tau sedikit adalah Debo ex Idola Cilik yang berperan sebagai Nandang. Pemain lainnya ga ada yang ane tau. Ya ternyata bibit-bibit muda udah banyak ya yang mulai naik daun. Ya semoga aja mereka bisa menjadi "Artis" yang lebih-lebih baik karena artis itu biasanya menjadi panutan orang-orang banyak.

Berlatar 1990 Banget

Seperti judulnya, film ini tuh tahun 1990 banget guys. Mulai dari cara berpakaian di sekolah, jajanannya, motor CB100 punya Dilan yang masih mulus banget suaranya, mobil-mobil yang ada, sampai ke angkot-angkotnya juga 1990 banget. Ga kalah ketinggalan, cara Dilan mendapatkan hati Milea dalam film ini juga pake cara tahun 1990 banget yang ternyata begitu laahh. Maklum, ane tahun 1990 belum lahir, ane sendiri lahir tahun 1996, jadi gatau tuh cara pacaran orang tahun 1990 kaya gimana . Jaman 1990 itu belum ada yang namanya Handphone terkenal di Indonesia ini, jadi gaya pacaran Milea dan Dilan di film inipun masih menggunakan Telpon Rumah dan Telpon Umum yang ada di pinggir-pinggir jalan. Kalau sekarang mungkin udah jarang banget ya kita temui Telpon umum di pinggir-pinggir jalan begitu

Bikin Senyum-Senyum Sendiri Sepanjang Film

Dari awal sampai akhir ini film, ane ga berenti-berenti senyum guys. Kenapa? Karena karakter Dilan di film ini benar-benar unik. Gak tau deh apakah Dilan di film ini ada atau engga di dunia nyata, soalnya kalau ada ini anak kocak banget. Contoh kecilnya adalah ketika di adegan dia ngasih surat undangan buat Milea. Awalnya Milea bingung itu surat undangan apa, karena kenal juga barusan, bahkan nama juga belum tau, udah ngasih surat aja. Ternyata isinya surat undangan buat ngundang Milea datang ke sekolah hari Senin-Sabtu , padahal udah jelas pasti Milea datang ke sekolah lah buat sekolah. Selain itu kenapa senyum-senyum sendiri, jelas karena gombalan-gombalan seorang Dilan ke Milea yang pada awalnya Milea bersifat judes sampai akhirnya tergila-gila karenanya. Well, ane aja cowok bisa kesem-sem sendiri sampai sering bilang "Anjir bisaan banget dah" dan berfikir "Gue bisa kaya gitu juga ga ya?". At least but not last, elu pada harus nonton biar lebih jelasnya .

Ada Beberapa Adegan Berantem

Di film ini emang ratenya 13+, tapi menurut ane sih ini harusnya 15+ atau mungkin 17+ ya. Karena ini film cinta-cintaan anak SMA. Terus banyak banget kata-kata kasar pas ada adegan yang berat dan ya sepertinya kalau anak usia 13 tahun mendengarnya akan dia tiru. Ga ketinggalan juga adegan-adegan berantemnya. Seperti yang dikenalkan di awal film, Dilan merupakan seorang Panglima Tempurdalam geng motornya. Seperti yang kita ketahui juga, dulu di tahun 1990 itu geng motor lagi rame-ramenya tuh, termasuk di kota kembang Bandung. Ada satu adegan Dilan bilang ke Milea yang di Trailernya juga ada, Dilan bilang "Milea, Jangan bilang ada yang menyakitimu, karena besoknya orang itu akan hilang". Agak seram juga ya sama kata-katanya, tapi Milea dan sebagian reaksi penonton yang ane liat di bioskop malah ikut-ikutan senyum-senyum. Perkataan Dilan yang "Romantis" tersebut ternyata benar-benar terbukti di menjelang akhir film. Tapi ya yang menyakiti Milea tidak benar-benar hilang, dia hanya di hajar habis-habisan oleh Dilan. Ini dia yang ane maksud kenapa harus di ganti rate usianya ke 15+ atau 17+, karena adengan yang terkesan "Sok Jagoan" ini. Meskipun ya Dilan bertindak karena memang dia atau Milea yang menjadi korban.

Banyak Pesan Moral

Seperti di film-film pada umumnya, film ini juga bukan sekedar ngasih suguhan anak-anak SMA yang pacaran atau apalah itu, tapi tetep ngasih pesan-pesan moral yang mungkin hanya bisa di tangkap oleh orang-orang yang cerdas kaya ane . Salah satu pesan moral yang paling ane inget adalah saat Dilan diperlakukan kurang wajar oleh salah satu gurunya di sekolah, Dilan melawan dengan tegas karena menurutnya itu harus. Karena dia bilang "Guru itu harusnya jadi panutan, kalau guru mencontohkan hal seperti itu kepada siswa, maka saya sebagai siswa juga bisa dan berhak melakukan hal yang sama terhadap guru tersebut". Salah satu adegan yang lumayan berat itu berisi pesan moral yang cukup dalam menurut ane. Banyak sih yang lainnya juga, seperti ya mungkin udah banyak dan kalian udah sering mendengar kata-kata "Jangan Menilai Orang Dari Covernya", dan itu benar-benar diperlihatan di film ini melalui karakter Beni.