chaoticAvatar border
TS
chaotic
Serendipity - Short love story

Dion terlihat resah di ruang boarding, dia sibuk membayangkan saat di sampai di yogya apa yang akan dia katakan kepada orang tua ratih nanti disaat dion akan melamar ratih, pacarnya selama satu tahun terakhir ini.

Dion teringat disaat pertama kali ratih dikenalkan oleh bosnya.
"Ratih, kenalin ni Dion yang saya aja kagum ama dia dari sma sendirian di jakarta orangtua dan keluarganya sudah tidak ada, jadi dia biayain sekolah dan hidupnya sendiri sampe sekarang dan jadi orang yang paling saya percaya dikantor. Yang kayak gini harusnya kamu pacarin"
Bos Dion memang sengaja menjodohkan mereka berdua, Ratih ponakan kesayangan bosnya dan Dion anak buah kesayangannya yang dia harap tidak akan pindah kantor untuk selamanya.

Dion merasa di posisi yang awkward, Ratih jauh dari jelek ratih adalah pemenang abnon jakarta tahun lalu. Orangnya supel, banyak ngebuka mata dion ke dunia2 hiburan yang selama ini dia tak pernah terekspos. Tapi disaat mereka berdua kadang Dion tetap merasa kesepian, sendiri. Sama seperti disaat dia single sebelumnya. Apa memang harusnya gitu kalo pacaran?

Dion cepat2 membuang pikirannya, dia membuka tasnya dan untuk mengalihkan keresahannya dia mengambil sebuah novel konspirasi kesukaannya. Dan Dion mulai tenggelam dalam bacaannya.




Panggilan untuk masuk pesawat sudah terdengar,
Karin seorang wanita muda sudah siap berdiri diantrian menunggu pemeriksaan tiket sebelum masuk ke pesawat. Yogya adalah salah satu favorit spot karin untuk memuaskan hobi fotografinya. Sambil berkhayal apa saja yang akan dia lakukan sesampainya di yogya karin terhenti pandangannya pada sebuah buku yang sedang di baca Dion yang masih duduk dan asik membaca. Karin mengintip buku yang baru saja dia beli di plastik di tangannya. Eh sama novelnya, mungkin memang lagi terkenal ni novel. Pikir karin.

Karin meneruskan antriannya sampai masuk kedalam pesawat, dia memilih duduk didekat jendela biar dia bisa membaca novel barunya dengan tenang tanpa gangguan orang sebelahnya yang bisa jadi keluar masuk karena mau ke kamar mandi. Karin memiliki sebuah kebiasaan, seluruh barang yang baru dibelinya selalu diberikan nama buat karin ada sebuah kebanggan tersendiri jika barang2 yang dibelinya ada namanya dan kemudian meletakkan novelnya di kantung didepan kursinya.


Seluruh penumpang sudah masuk, kemudian karin mendengar sebuah keributan kecil dari pintu depan. "Duh mas, kok baru datang...langsung di taro tasnya di kabin ya. Kita sudah mau menutup pintu pesawat" Terdengar suara pramugari yang masih ramah tapi ada sebuah nada kekesalan didalamnya.
Kemudian karin melihat laki2 muda yang dilihat di ruang tunggu sedang membaca novel yang sama dengan dia beli terburu2 memasukan tas ke dalam bagasi dan duduk disebelah Karin. Dion terlihat sibuk membalas pesan di whatsappnya
- "Iya nanti aku telpon kamu kalo udah sampai ya"
- "Have a safe flight ya, jangan nervous duluan. Pokoknya sampe langsung telepon aku ya - love u"
Dion tidak sempat membalas pesan di whatsappnya karena dia melihat pramugari didepannya sudah melotot ke arah handphonenya. Dion buru2 mematikan teleponnya dan memasukkannya kedalam tas kecilnya.
"Ignorance!" pikir karin. Karin membuang pandangannya ke arah jendela untuk menikmati proses take off yang selalu dia sukai walaupun sudah berpuluh2 kali dia lihat.



Pesawat sudah berada diatas ketinggian stabil, pramugari kelihatan mulai sibuk menyiapkan makanan untuk para penumpang. Karin mengambil novel didepannya dan mulai membaca halaman pertama, agar lebih fokus karin memasangkan headphone dan menutup jendela sampingnya agar tidak terdistract dengan kondisi diluar.

Tiba2 karin tersentak oleh sebuah sentuhan di lengannya, laki2 muda disebelahnya sepertinya berusaha berkomunikasi dengan dia. Karin membuka headphonenya. "Ditanyain mau makan yang mana?" kata Dion sambil menunjuk ke pramugari yang sedang menunggu jawaban dari Karin.
"Oh, saya salmon fillet aja sama es jeruk" Jawab karin ke pramugari.
"Ok jadi sama ya, dua salmon fillet dan dua es jeruk" senyum pramugari ke mereka berdua.


Kemudian mereka berdua sibuk dengan makanan masing2, dion yang sebenarnya dari tadi memperhatikan buku yang dibaca karin akhirnya mencoba membuka obrolan.
"Suka novel konspirasi juga?"
"gak terlalu sih, beli yang diskonan aja tadi sebelum naik. Gue tadi sempet liat lo juga beli buku yg sama ya?"
"Engga, gue gak beli disini. Dah lama belinya tapi gak sempet2 dibaca baru mau mulai lagi bacanya. Kok tau gue punya juga?"
"Gue sempet liat sekilas tadi pas di boarding room, segitu serunya ya tu buku sampe gak denger panggilan pesawat?"
"Haha.. iya tu. Gue demen sih buku karangan dia ini, cerita konspirasinya tu kayak beneran...."
tiba2 mereka terlibat pembicaraan seru dimulai dari buku yang sedang dibaca sampai dengan pekerjaan masing2, dan mendadak banyak cerita2 yang menjadi seru disaat mengobrol dengan karin. Dion kaget, ternyata karin itu adalah seorang pegawai bank yang dia pikir seluruh pegawai bank orangnya membosankan. Sementara dion yang bekerja di sebuah perusahaan advertising, karin sangat tertarik dengan cerita2 keseruan kerja di industri periklanan jika dibandingkan dengan pekerjaan monotonnya di bank. Dion tersadar dia tidak pernah se exciting ini disaat dia menceritakan tentang dunia kerjanya bahkan ke Ratih. Ratih biasanya hanya membalas dengan ya udah...kamu jalanin aja yang penting kan kamu seneng. Sementara dengan Karin, pembicaraan yang dion pikir membosankan bisa jadi seru dan lucu.



Dibelakang, pramugari2 saling berbisik. "Tuh kan gue bilang juga apa, itu pacarnya tauuu. Ngobrolnya seru amat sampe kedengeran ampe belakang2"

Obrolan mereka yang seru tiba2 terpotong oleh suara pramugari disamping Dion. "Mas bisa tolong buka jendela, kita akan landng beberapa saat lagi"

Dion terkaget, dia tidak menyangka dalam waktu 1 jam telah habis begitu saja.
"Cepet juga ni pesawat ya...baru tadi take off sekarang dah mau landing aja"
Karin tertawa kecil mendengar komentar dion.

Mereka melanjutkan obrolan mereka sampai dengan mereka menjadi orang yang terakhir yang harus turun dari pesawat dan harus terburu2 membereskan barang2 mereka yang dikeluarkan sepanjang perjalanan. Dion tidak sengaja mengambil novel milik karin karena dion pikir itu adalah miliknya. Sepanjang jalan dari pesawat sampai ke pintu keluar mereka masih asik mengobrol dan tertawa2. Dion seakan melupakan keresahannya yang menunggunya di yogyakarta.


"Eh gue dijemput saudara, udah ada aja tu" tunjuk karin ke mas2 didalam mobil yang menunggu didepan bandara.
"oow ok, gue kayaknya harus nyari taksi deh. Semoga gak nyasar deh ni" jawab dion.
"Ok, salam ya buat calon elo...semoga sukses ngomong ke bapaknya dan semoga bapaknya gak galak2 amat ama elo. Bye...gue duluan ya"
"Bye...jangan lupa terusin tu buku...asli seru kok" jawab dion sambil melambaikan tangannya.
Dion memperhatikan karin yang mulai menjauh dan masuk kedalam mobil. Tiba2 karin membuka jendela dan berteriak ke Dion.
"Eh elo tu namanya siapa ya? kok dari tadi gue ga ngeh nama lo siapa?"

Dion terkaget, "Eh iya..gue Dion!" teriak Dion
"Bye Dion, it's nice to know u!" teriak Karin sambil menutup jendela mobilnya.



"Eh nama lo siapa!??" teriak Dion tapi sayangnya mobil sudah bergerak dan kaca sudah tertutup. Dion mengerenyitkan dahinya, "buset gue aja gak tau nama tu anak"...


Dion yang berdiri kebingungan mendadak dilewati oleh gerombolan crew pesawat yang dia tumpangi, tiba2 satu pramugari menegor Dion sambil berjalan. "Mas...pacarnya kemana?"
"Ha? pacar yg mana?" Jawab dion kebingungan
Dua pramugari yang melewati Dion hanya tertawa kecil dan berbisik ketemannya. "Tuh kan gue bilang juga apa...bukan pacaran itu mereka. Sok tau banget sih lo" kata satu pramugari ke temannya yang menegor Dion.

(cont'd)
Diubah oleh chaotic 16-01-2018 04:21
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
3.4K
15
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
icon
31.4KThread41.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.