dishwalaAvatar border
TS
dishwala
9 Bendungan Jokowi Rampung Tahun Ini


Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan, sembilan bendungan yang dimulai pembangunannya tahun 2015 akan rampung pada 2018. Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menargetkan pembangunan 65 bendungan yang terdiri dari 16 bendungan lanjutan dan 49 bendungan baru.

"Pada bulan Maret akan rampung Bendungan Rotiklot di NTT, dilanjutkan dengan Bendungan Tanju, Mila, Bintang Bano di NTB, Bendungan Gondang dan Logung di Jawa Tengah, Bendungan Sei Gong di Batam, Bendungan Sindang Heula di Banten, serta Bendungan Paselloreng di Sulawesi Selatan," jelas Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (21/1/2018).

BACA JUGA
Kementerian PUPR Siapkan 5 Bendungan Baru di Jawa Barat
Pengadaan Lahan Lancar, Bendungan Raknamo Selesai Lebih Cepat
Jokowi Bangun 7 Bendungan Senilai Rp 5,9 Triliun di NTT

Lebih lanjut, total kapasitas tampung dari sembilan bendungan tersebut mencapai 288 juta m3. Basuki menambahkan, selesainya bendungan akan diikuti pembangunan jaringan irigasi yang mendapat suplai air langsung dari bendungan atau disebut irigasi premium.

Bendungan yang akan selesai tahun ini yakni Bendungan Rotiklot terletak di Kabupaten Belu memiliki kapasitas tampung sebesar 3,3 juta m3. Bendungan ini bermanfaat untuk penyediaan air baku sebesar 40 liter per detik dan irigasi seluas 139 hektare. Biaya pembangunannya sebesar Rp 468 miliar.

Tiga bendungan di NTB yang akan selesai pada tahun 2018 yakni Bendungan Tanju, Mila, dan Bintang Bano. Bendungan Tanju di Kabupaten Dompu NTB memiliki kapasitas tampung sebesar 18,27 juta m3, memberi manfaat sebagai sumber air irigasi seluas 2.250 ha, serta air baku sebesar 1,47 m3/detik.

Untuk Bendungan Mila kapasitas tampungnya sebesar 12,27 juta m3 yang digunakan untuk sumber air baku sebesar 1,47 m3/detik. Kedua bendungan ini dibangun dengan total anggaran sebesar Rp 357 miliar.

Bendungan Bintang Bano di Kabupaten Sumbawa Besar dengan kapasitas sebesar 65,87 juta m3 untuk irigasi seluas 21.454 ha dan sumber air baku sebesar 0,55 m3/detik. Biaya pembangunannya sebesar Rp 667 miliar.

Bendungan di Jawa Tengah



Di Provinsi Jawa Tengah ada Bendungan Gondang dan Logung yang ditargetkan selesai tahun 2018. Bendungan Gondang di Kabupaten Karanganyar memiliki tampungan sebesar 9,15 juta m3 untuk air baku sebesar 0,2 liter/detik dengan anggaran Rp 617 miliar.

Bendungan Logung di Kabupaten Kudus memiliki kapasitas tampung 20,15 juta m3 untuk mengairi lahan irigasi seluas 2.281 ha, air baku 0,2 m3/detik, dan pengendali banjir. Biaya pembangunannya mencapai Rp 604 miliar.

Bendungan Sei Gong di Batam Kepulauan Riau memiliki kapasitas tampung 11,80 Juta m3 yang akan menyuplai air baku di Pulau Batam sebesar 0,4 m3/detik. Biaya pembangunannya sebesari Rp 238,44 miliar.

Di Provinsi Banten akan rampung Bendungan Sindang Heula di Kabupaten Serang yang memiliki kapasitas 9,26 juta m3. Manfaatnya untuk mengairi lahan irigasi seluas 1.000 ha, sumber air baku 0,80 m3/detik, dan pengendali banjir. Biaya pembangunannya sebesar Rp 427 miliar.

Terakhir Bendungan Paselloreng di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan memiliki kapasitas tampung sebesar 138 juta m3 yang akan bermanfaat mengairi lahan irigasi seluas 7.000 ha, penyediaan air baku sebesar 0,3 m3/detik, dan pengendali banjir.

Bendungan ini menghabiskan anggaran sebesar Rp 471 miliar. Sebagai tambahan, pada tahun 2017, Kementerian PUPR telah merampungkan sebanyak 8 bendungan yakni Bendungan Rajui dan Payaseunara di Aceh, Jatigede di Jawa Barat, Bajulmati dan Nipah di Jawa Timur, Titab di Bali, Raknamo di NTT serta Teritip di Kalimantan Timur.

http://bisnis.liputan6.com/read/3233309/9-bendungan-jokowi-rampung-tahun-ini

INI BARU VISIONER
BENDUNGAN LAIN YG UDAH JADI

Pengadaan Lahan Lancar, Bendungan Raknamo Selesai Lebih Cepat



Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan tiga infrastruktur di Nusa Tenggara Timur (NTT), yakni Bendungan Raknamo, Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Wini, dan PLBN Motamasin pada Selasa kemarin. Peresmian tersebut dipusatkan di Bendungan Raknamo, Kabupaten Kupang.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan percepatan konstruksi Bendungan Raknamo dimungkinkan karena pengadaan lahan berjalan lancar atas dukungan penuh dari masyarakat NTT dan kondisi jalan akses yang baik. Dengan begitu, mobilisasi alat berat mudah dilakukan dan dapat bekerja hingga tiga sif sehari.

Kapasitas Raknamo sebesar 14 juta me3 dan akan dimanfaatkan untuk irigasi 1.250 hektare di Kabupaten Kupang. Selain itu, menjadi sumber air baku dengan kapasitas 100 liter per detik, pembangkit listrik tenaga mikro sebesar 220 kilowatt, dan pengendalian banjir.

BACA JUGA
Menengok Bendungan Raknamo yang Akan Diresmikan Jokowi
Jokowi Bangun 7 Bendungan Senilai Rp 5,9 Triliun di NTT
Panel Surya Bendungan Jatibarang Hasilkan Listrik 300 KWH
Biaya pembangunannya sebesar Rp 760 miliar dengan kontraktor pelaksana PT Waskita Karya Tbk.

"Bendungan Raknamo sendiri mulai dibangun 20 Desember 2014 dan selesai lebih cepat 13 bulan dari target semula, yakni Januari 2019," jelas Basuki dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (10/1/2018).

Bendungan Raknamo merupakan yang pertama dibangun dan selesai dari program pembangunan 49 bendungan baru pada masa pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Bagi Provinsi NTT, Raknamo menjadi bendungan pertama yang selesai dari tujuh bendungan yang dibangun. Bendungan lainnya antara lain Rotiklot, Napun Gete, Temef, Manekin, Mbay, dan Kolhua.

Sementara terkait PLBN, pembangunan lanjutan dari PLBN tengah dilakukan Kementerian PUPR berupa pasar modern, terminal, dan wisma Indonesia.

Dengan peresmian PLBN Wini di Kabupaten Timor Tengah Utara dan Motamasin di Kabupaten Malaka, tiga PLBN di NTT sudah seluruhnya diresmikan. Sebelumnya pada 28 Desember 2016, Presiden Jokowi telah meresmikan PLBN Motaain di Kabupaten Belu.



Sebelumnya, Jokowi menuturkan, Bendungan Raknamo merupakan solusi mengatasi permasalahan air di NTT.

"Setiap saya ke sini problemnya hanya satu, yakni air. Bila kita bisa selesaikan, kesejahteraan dan ekonomi akan meningkat. Pembangunan tujuh bendungan menjadi jawaban kerinduan masyarakat NTT akan ketersediaan air," jelas Jokowi.

Pembangunan bendungan dibutuhkan karena kondisi alam dan rentang waktu musim hujan di NTT lebih singkat daripada musim panas. Hadirnya bendungan dapat menampung air saat musim hujan dan menahan aliran sungai agar tidak langsung ke laut.

Jokowi berpesan agar bendungan yang dibangun dilengkapi dengan jaringan irigasi sehingga air dapat benar-benar sampai ke sawah petani.

http://bisnis.liputan6.com/read/3220921/pengadaan-lahan-lancar-bendungan-raknamo-selesai-lebih-cepat
0
2.4K
15
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.9KThread40.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.