araajengarimbiAvatar border
TS
araajengarimbi
Solo Traveller Budget Irit di Singapore dan KL 6D5N
Desember kemarin, ane baru saja melakukan Solo Traveling, dimana gak semua orang punya keberanian untuk melakukannya, apalagi cewek. Pasti udah nervous dari awal, ya kan?
Terbilang nekad sih, tapi ane sangat penasaran. Issued tiket, sore nya ke Valas beli SGD dan Ringgit. 1SGD sekitar 10rb lebih. 1RM sekitar 3ribuan. Saya tuker 50SGD dan 50RM, ane fikir cukuplah, kan ane tinggal makan dan jalan aja disana. Untuk Room dan Ticket udah aman.

Pas hari H. Pesawat jam 1 siang. Tadinya mah pengen jam 11 malam, supaya sampai di SG midnite dan nginep di airport Changi, yang katanya sangat friendly buat backpacker yang tidur disitu. Tapi karena saya jalan sendiri, agak takut juga tidur sendiri. Lagian ini musim hujan, ane agak parno naik pesawat malam2. Akhirnya milih pesawat siang, Sampai di SG jam 13:30 waktu setempat. Muter-muter di Changi yang luar biasa gede. Udah puas muter-muter, nyari stasiun MRT. Ada di Terminal 2. Dari terminal 3 ke 2, kita naik Sky Train yang sangat nyaman dan unik, karena rel nya ada diatas alias kayak terbang gitu. Hehe...norak yah

Sampai di Stasiun MRT, ane beli kartu semacam kartu Flazz gitu, bisa dipakai untuk berbagai keperluan, seperti naik MRT, akses di gerbang Sentosa World dll. Harga kartunya 5SGD, dan isi nya 7SGD. Kalau mau top up, minimal 10 SGD. Ane gak top up, karena ane rasa itu cukup, soalnya planning ane kesini mau coain jadi pedestrian, alias pejalan kaki. Setelah beli kartu, ane masuk ke stasiun, nunggu MRT Downtown. Ane pesen hotelnya di Chinatown, jadi naik MRT Downtown dari Changi itu langsung, ga perlu transit-transit lagi. Bawaan ane hanya tas tangan selempang dan 1 ransel isi baju buat 6 hari. Ane senang pake dress pendek casual dan celana hotpants, jadi ranselnya irit sama bawaan, gak bengkak karena isinya mini-mini, hehe.

Akhirnya 45 menit di jalan, sampai juga di Chinatown. Stasiun Chinatown sangat luas, sampe-sampe ane nyasar kemana-mana, kelilingin stasiun aduh cape gila. Pengen nanya-nanya ke orang sekitar, semua orang jalannya kayak di kejar setan. Mau manggil mereka ga enak banget. Nyari sekuriti juga gak nemu. Ada sih petunjuk, misalnya exit F kemana, exit A kemana. Tapi ane masalahnya gak tau kalau jalan ke hotel yang ane booking itu exit apa. Mau pake google map, gak bisa kebuka karena ga ada wifi, kartu ane gak daftar roaming. Akhirnya nekad bicara sama 1 orang bule yang lagi smooking di pinggir jalan, tapi pas ane nanya, dia langsung geleng-geleng. Ane nanya padahal pake bahasa inggris lho. Jadi dia geleng-geleng bukan karena ga ngerti bahasa, tapi mungkin dia juga gak tau, dia juga pendatang disitu. Mungkin. Hotel yang ane pesen kan nama jalan nya South Bridge Street. Tapi sejauh ane keliling gak nemu itu jalan. Akhirnya beranikan diri nyetop orang yang lagi jalan. Bodo amatlah, daripada gak nemu, ini sudah hampir malam, udah jam 7 malam. Tapi anehnya, jam 7 malam disni masih terang lho, kirain masih jam 6 gitu. Akhirnya itu cowok yang ane stop jalannya, kasih petunjuk, ternyata itu jalan, ada disimpang ujung trus belok. Okeh, ane segera kesana karena gak mau berkeliaran malam-malam diini, dan agak capek nenteng-nenteng ransel. Done. Sampai di hotel, ini adalah hotel untuk backpacker, ranjangnya ranjang susun atau istilahnya dormitory. Harganya gak nyampe 150rb/malam. Ane sewa 3 malam disni. Tips : untuk charger HP, bawa kepala charger yang kaki 3, maksudnya lubang nya 3. Karena disini stop kontak semuanya kaki 3.

Penampakan di foodcourt Chinatown




Besoknya, ane mulai berkeliaran di jalanan Singapore. Dari hotel, jalan kaki ke Marina Bay. Disini siang-siang sih sepi, tapi enak juga duduk dibawah pohon rindang. Singapore memang negara yang memanjakan para pejalan kaki. Trotoar-trotoar yang sangat nyaman dipakai untuk jalan kaki, penyeberangan yang rapi, gak takut ketabrak karena ada yang lawan arus atau melawan rambu lalin, ditambah lagi di tiap-tiap sudut kota anyak taman-taman yang nyaman untuk berteduh istirahat jika cape jalan kakinya. Tips : Bawa minuman di botol, karena disini air mineral botol cukup mahal, paling murah sekitar 1,5SGD atau sekitar 12rb rupiah. Pakai alas kaki yang nyaman dan casual.

Selesai dari Marina Bay, ane futu-futu di Merlion Park, icon nya kota SG yaitu patung singa yang mengeluarkan air dari mulutnya. Taman disni juga sangat nyaman dan bikin betah untuk bersantai. Kalau saja ane gak punya itinerary lain nih, pengen rasa nya bobo cantik dimari. Tapi ane kan harus explore yang lain juga. Jadi ane jalan lagi, ya, jalan kaki. Kali ini ke Orchard Road. Kalau tadi dari hotel di Chinatown ke Marina Bay tidak terlalu jauh, hanya sekitar 5km, ditempuh gak sampe 1 jam. Nah kalau yang ini,ternyata jauhhhh banget. Gak jelas berapa km. Yang jelas sih ane liat di google map itu sekitar 2 jam ditempuh dengan jalan kaki. Itupun kalau jalannya nonstop. Ya udin, ane maju terus pantang mundur, kan emang tujuannya kesini mau pedestrian. Akhirnya perjalanan ditempuh dengan jam, karena banyak berhenti. Di Sngapore River ane berhenti sejenak, karena sungai disini juga keliatan cozy buat nyantai. Di pinggiran sungai ada tempat duduk pas di tepi nya, sambil melamun liatin sungai yang bersih. Asal gak kepikiran aja buat loncat. Sampai di Orchar, itu sihhanya sebuah mall, dan sering ditongkrongi sama artis-artis Indo yang melancong disana. Gak terlalu spesial lah menurut ane yang notabene karena gak bisa shopping. Disini surga nya shopping barang-barang branded. Disini ane cuma numpang nognkrng di cafe didalam mall aja. Karena diluar hujan. Pulang ke hotel, udah mulai sore, ane memilih gak jalan kaki, tapi naik MRT. Cape booo...

Besoknya lanjut explore lagi ke Sentosa Island. Dari hotel ke Sentosa sih ane naik MRT, soalnya memang jauh banget. Nah sampai di Sentosa nya, kembali jadi pedestrian kelilingin Sentosa World yang luas nya minta ampun. Foto-foto di depan Universal. Gak masuk sih, hanya foto. Pengen ke waterboom nya tapi kudu bayar, jadi ane gak minat. Fix, disini ane hanya numpang jalan kaki dan nongrong. Mau maan aja males, karena mahal. Akhirnya ane makan di Vivo City mall yang merupakan pintu gerbang masuk ke Sentosa World ini, sekaligus stasiun MRT dibawahnya. Ane makan yang standard aja, makan McD.

Besoknya ane siap-siap check out dan melanjutkan perjalanan ke KL. Rencana nya ane ke KL naik bus. Tadinya mau naik sleeper train, tetapi sekarang udah gak ada. Jadi ya udin, naik bus pun jadi. Ane milih jalannya malam, soalnya biar irit budget, tidur di bus, jadi gak perlu nambah uang untuk sewa hotel. Ane dari hotel di Chinatown, naik MRT ke Bugis, trus ke stasiun Bus apa yah namanya lup, pokoknya daerah Bugis lah. Naik bus Smile yang warnanya kuning ada icon smile nya, harga nya 3,5SGD. Sampai di Woodlands, semua penumpang turun untuk Checkout dari SG. Woodland ini adalah tempat imigrasi SG yang berbatasan dengan Malaka (Malaysia). Setelah melewati proses imigrasi, turun ke line bus, naik bus yang sama lagi menuju Johor Bahru. Dari Woodland ke Johor Bahru hanya melewati selat Malaka, menyebrangi selat tersebut, dan sekitar 20 menit tiba di Imigrasi Johor Bahru.

Penampakan di Woodland antrian bus untuk lanut ke JB Sentral


Kalau tadi di Woodland kita ceckout meninggalkan negara Singapore, sekarang di Johor Bahru kita Check In imigrasi karena memasuki negara Malaysia. Setelah selesai proses imigrasi, kembali turun ke line bus. Kali ini bukan naik bus yang tadi lagi, tapi ganti bus dan bayar RM1 atau sekitar 3000an rupiah menuju stasiun bus Johor, yang merupakan stasiun AKAP (antar kota antar propinsi). Saya ke loket tiketing untuk beli tiket. Disitu banyak calo, tapi jangan beli dari calo karena harganya biasanya di upgrade. Tiketing banyak kog, ada di bagian belakang, berjejer di counter-counter. Ane ambil skedul malam biar bisa tdur di bus. Menunggu malam, sekitar 8 jam lagi, ane jalan-jalan di sekitar Johor Bahru. Disini ada wisata Legoland, tapi cocoknya kesini kalau bawa anak kecil. Jadi ane hanya bentar doang, dan disini angkutan tidak se-nyaman di Singapore. Disini pakai bus-bus atau angkot yang agak reseh kayak di Jkt. Dan info penting, disini merupakan daerah yang agak primitif. Ane tadinya pakai celana pendek atau hotpant. Tapi ane lihat orang-orang pada melihat ke paha ane, jadinya ane segera ganti celana panjang. Pas nongkrong di Sevel, ane sempat digodain sama cowok India. Jadi fix, ane gak suka sama kota ini. Kayak ga pernah lihat cewek sendirian, kepo banget. Pas beli makan juga, pelayannya malah sok godain gitu. Menjijikkan. Gimana bisa jadi kota tujuan wisata, kalau kelakuan masyarakatnya aja kayak begini. Hmm....

Okelah, jam yang ditunggu sudah tiba. Jam 12 malam. Naik Bus bertingkat, nyaman, bagus, bersih. Tempat duduknya ada yang 1 dan 2 seat. Ane duduk di seat yang 1, karena ane gak mau kalo pas disamping ane duduk cowok. Karena ane terganggu dengan ulah beberapa cowok tadi di JB itu. Bus jalan dengan santai tapi pasti. Tenang aja, walau jalan malam, bus nya gak bakalan ngebut kayak di Indo. Ane di bus tidur pules banget. Bangun-bangun udah jam 6 pagi dan memasuki kota KL. Sampai di KL, berhenti di Terminal Bus Terpadu Selatan, terminal bus terbesar di Kuala Lumpur. Terminal itu sangat besar dan luas, mirip airport. Dari terminal bus ini, ane nyebrang ke Terminal Bandar Tasik, melewati jembatan lorong, ikuti aja arah petunjuk arahnya, lagian banyak orang menuju kesana, karena di bandar tasik itu ada stasiun LRT dan MRT. Ane pesen hotel di daerah Chinatown. Ane emang penggemar Chinatown nih kayaknya, hehe... Dari Bandar Tasik ke Chinatown, naik MRT kearah Pasar Seni. Beli token dulu di mesin token, kecuali punya semacam Flazz, bisa langusung masuk, kayak di kereta atau busway Indo. Di mesin token, buat yang belum pernah, emang agak sulit. Apalagi kita gak kenal wilayah, karena di mesin itu kita harus input tujuan kita ke stasiun apa, lalu akan muncul jumlah yang harus kita bayar. Dari Bandar tasik ke Pasar Seni, ane kena tarif 3,5RM, jadi ane masukin cash sebesar itu ke dalam mesin. Kalau uang nya gak ada yang pas, gak usah takut, mesin itu menyediakan uang kembalian bahkan dalam sen pun ada.

Sampai di stasiun Pasar Seni, ane turun dan tinggal jalan kaki nyebrang, sampai deh di Suzie Guest House, yang rate nya amat sangat murah, sekitar 70ribu rupiah. Sebelum ane pesan guest house ini, tentu ane baca dulu review-review yang ada, karena saking murahnya, takut gak nyaman, ane gak mau, masalahnya kan ane sendirian. Dan setelah masuk kesitu, masih pagi, penjaga nya bernama Hassan, seorang pria India, menyambut dengan ramah. Karean belum jam check in, masih sekitar 5 jam lagi, ane belum bisa masuk kamar. Tapi ane minta tolong sama si penjaga untuk numpang istirahat di ruang tunggu. Ane diijinkan duduk di sofa. Ane duduk dan terpulas sesaat. Sekitar sejam ane pulas, ane bangun, si Penjaga liatin ane dan manggil. Dia nawarin, mau gak di Mix dormitory, ada yang kosong. Kan ane booking nya Female Dormitory, cuma kalau mau unggu yang female, jam 1 masih lama, kalau mau di Mix Dorm, ada bed kosong, boleh masuk sekarang tanpa kena charge. Hassan nya juga info bahwa disitu ane gak sendirian cewe, ada cewe lain juga, jadi aman. Dan piintu kamar gak pernah dikunci, jadi gak bakal ada apa-apa, dia meyakinkan. Dan berhubung ane udah sangat lelah, akhirnya ane iyakan aja. Ane dikasih bed nya langgsung dan tidur, tanpa mandi dulu.
Tempatnya sangat hommy, penjaga dan owner nya ramah. Ownernya seorang cowok masih muda, dan tinggal disitu juga, bahkan dia tidurnya di mix dorm yang ane juga tempati. Benar-benar recomended place buat backpacker. Sayangnya ane hanya nginap disini 1 malam, padahal pengen lanjut. Tapi, ane udah keburu pesen tiket Pulang ke Jkt besok sore sih. Tapi ga apa, next kalau ke KL lagi, ane pasti akan tinggal disini. Suerrr...

Nah, buat cewek-cewek yang mau explore ke negara lain sendirian, nothing to worries dear, everything will be fine. Yang penting kita sigap aja, kalau kota yang kita kunjungi modern, ga masalah pakai hotpants. Tapi kalau kayak Johor Bahru tadi, langsung ganti pakai yang agak tertutup. Jadi pakaian kita menyesuaikan. Untuk budget, pas mau jalan ke SG kan ane udah tuker 50SGD dan 50RM. Tetapi di SGD ane ada narik cash lagi pakai Debit, sebesar 30SGD. Pas di Johor Baru, ane masih punya sisa SGD dan ane tuker ke RM. Lalu ane di RM, duitnya gak abis, pulang ke Indo, sisa sekitar 30RM atau sekitar 100rb.

Jadi kira-kira biaya selama 6 hari 5 malam di Singapore dan KL sebagai berikut
Pesawat Jkt - SG = 800.000
Pesawat KL - Jkt = 700.000
Hotel 3 malam di SG = 450.000
hotel 1 malam di KL = 70.000
Makan + Jalan di SG dan KL = 50SGD + 30SGD + 50RM dikurangi sisa 30RM =1.200.000

Total Biaya = 3.250.000

Sekian share dari ane, sang Solo Traveler.
Diubah oleh araajengarimbi 22-01-2018 14:44
vellendicky
vellendicky memberi reputasi
1
5.8K
23
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Travellers
Travellers
icon
23KThread10.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.