Banyak penulis yang berhasil menciptakan tulisan yang mampu menghipnotis serta mensugesti pembacanya.

Tidak jarang pula, hasil karya tulisan yang mereka buat, selain sebagai penyalur bagi orang yang gemar membaca, juga sebagai salah satu sumber inspirasi terhadap diri seseorang.

Berdasarkan informasi yang saya ambil dari salah satu portal berita, dirilis nama-nama penulis yang bersinar pada tahun 2017 kemaren.

Penasaran dengan mereka? Yuk kita berkenalan dengan para penulis tersebut. Saya yakin, beberapa diantaranya telah kita kenal dengan baik.

Berikut ke sepuluh penulis yang namanya berkibar pada tahun 2017:

1. Intan Paramaditha


Perempuan kelahiran Bandung ini adalah seorang pengarang sekaligus akademisi. Karya sastra maupun tulisan ilmiahnya, biasanya fokus pada permasalahan seputar hubungan antara gender dan seksualitas, budaya serta politik.

Tidak hanya berparas cantik khas mojang Bandung, ia juga dikarunia otak yang cerdas. Hal ini dibuktikan dengan gelar Doktor dari New York University.

Perempuan ini juga sukses mendapatkan beasiswa fulbright dan menempuh pendidikan Master of Arts di Universitas of California, San Diego setelah lulus dari Universitas Indonesia.

Beberapa hasil goresan perempuan yang lahir pada tanggal 15 Nopember ini adalah:
- Sihir Perempuan;
- Kumpulan Budak Setan;
- Goyang Penasaran dan lain sebagainya.

2. Leila S Chudori


Bakat menulis dari Leila S Chudori sudah terlihat sejak berusia 12 tahun. Pada umumnya, saat anak-anak pada usia seperti itu masih sibuk dengan permainannya, namun perempuan kelahiran Jakarta ini sudah melahap banyak buku sehingga wawasan beliau berkembang dengan sangat pesat.

Tulisan yang dihasilkan oleh Leila banyak dipengaruhi oleh berbagai literatur yang kerap dibacanya. Beberapa diantaranya adalah Franz Kafka, seorang pengarang Jerman, lalu Dostoyewsky pengarang klasik Rusia, D.H Lawrence seorang pengarang dari Inggris yang terkenal dengan perjuangan atas kekebasan mutlak nurani manusia, serta sederet penulis lainnya.

Salah satu keistimewaan hasil karya perempuan yang lahir pada 12 Desember ini adalah tidak ragu dalam mengangkat kisah yang menurut masyarakat tradisional merupakan perkara yang tabu.

Gaya cerita yang intelektual sekaligus puitis ini, merupakan ciri khas dari perempuan cerdas yang pernah mendapat beasiswa untuk menempuh pendidikan di Victoria, Kanada.

Beberapa karya beliau diantaranya adalah:
- Kelopak-kelopak yang Berguguran;
- Malam Terakhir;
- 9 dari Nadira dan lain sebagainya.

3. Mahfud Ikhwan


Penulis novel Kambing dan Hujan ini membuat diksi kalimat indah yang mudah dipahami.

Bahasa yang digunakan dalam penulisannya juga merupakan bahasa sehari-hari. Kabarnya, novel dari penulis yang mendapatkan penghargaan sebagai pemenang pertama dalam sayembara yang diadakan oleh Dewan Kesenian Jakarta, segera akan difilmkan.

Novel yang ditulis oleh Mahfud, patut dijadikan refleksi bagi kita semua untuk melihat perbedaan secara dewasa.

Perbedaan itu juga bukan karena berasal dari agama yang berbeda, bahkan bisa ditemukan pula dalam ajaran agama yang sama.

4. Ahmad Fuadi


Pria berkacamata yang merupakan alumnus Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor Ponorogo ini, mendapatkan beasiswa Fulbright untuk kuliah S2 di School of Media and Public Affairs, George Washington University.

Sepak terjang di dunia jurnalis, bagi pria kelahiran Bayur Maninjau, Sumatera Barat beberapa tahun silam ini, tak perlu diragukan lagi. Selain novelis, ia adalah seorang pekerja sosial dan mantan wartawan salah satu media cetak di Indonesia.

Salah satu karyanya yang fenomenal adalah buku berjudul “Anak Rantau”, berhasil terjual lebih dari 20 ribu eksemplar.

Bakat menulisnya, selain diasah sejak dini, saat ini juga mendapat dukungan penuh dari isterinya, yang biasa dipanggil Yayi, yang juga seorang wartawan media Tempo.

5. Andrea Hirata


Nama Andrea Hirata mungkin sudah familiar dengan telinga kita. Pria yang namanya melejit dengan buku “Laskar Pelangi”-nya, sukses memberikan inspirasi tersendiri, terutama untuk diri saya pribadi.

Gaya penulisan Andrea Hirata yang mudah dicerna, ditambahi dengan unsur humor terkait dengan kejadian sehari-hari khas anak kampung, mampu menghipnotis mata saya dan membuat saya enggan berhenti membaca karyanya hingga lembar demi lembar telah selesai dibaca.

Terbaru, Andrea meluncurkan novel baru dengan judul “Sirkus Pohon”. Novel yang menceritakan kisah tentang tokoh bernama Hobri, yang kembali menemukan semangat hidupnya demi seseorang yang sangat ia cintai.

6. Retno Hening


Meski termasuk pendatang baru dalam industri buku di Indonesia, Retno Hening yang pernah dinobatkan sebagai “ibu favorit netizen Indonesia” oleh salah satu komunitas, berhasil mencuri perhatian publik lewat karyanya berjudul “Happy Little Soul”.

Bahkan, Ikatan Penerbit Indonesia memberikan penghargaan kategori “Book of the Year”.

Dan saat ini, perempuan berhijab dengan senyum manis ini sedang menyiapkan adaptasi bukunya dalam bentuk komik.

7. Eka Kurniawan


Pernah baca novel berjudul “Cantik Itu Luka?” Penulisnya adalah pria berkacamata bernama Eka Kurniawan.

Hebatnya lagi, novel yang ditulis beliau telah diterjemahkan lebih dari 30 bahasa. Diantaranya adalah Korea, Polandia, Spanyol, Jepan, dan masih banyak lagi.

Salah satu ciri khas karya pria kelahiran Tasikmalaya ini adalah tulisan yang sarat akan elemen sastra dan filsafat. Jika sudah membacanya, dijamin benak akan dipenuhi oleh tarian kata yang menarik sekaligus bermakna dari Eka Kurniawan.

8. Sabda Armandio


Gaya tulisan yang mudah dicerna, disertai dengan humor intelek ala Sabda, maka lewat karyanya berjudul “24 Jam Bersama Gaspar: Sebuah Cerita Detektif”, berhasil memenangkan Anugerah Pembaca Indonesia 2017.

Menurut penuturan Dewan Juri Sayembara Novel dari Dewan Kesenian Jakarta, karya ala Sabda ringan dan menyenangkan. Sekilas, tampak individu yang dihadirkan tampak sepele, akan tetapi sesungguhnya kaya dan mengayakan.

Karyanya juga mengandung kritik cerdas yang diselipkan melalui goresan indah yang juga cerdas serta berhasil menghipnotis bagi pembaca bukunya.

9. Feby Indirani


Memiliki historis sebagai mantan jurnalis televisi yang sukses, Feby saat ini meneruskan hobi sekaligus berkarya menjadi penulis.

Tema menulis Feby sangat dipengaruhi mengenai perempuan dan masalah sosial dari sudut pandang perempuan. Buku kumpulan cerpen “Bukan Perawan Maria’, adalah salah satu yang menjadi pembicaraan cukup hangat pada tahun 2017.

Dalam buku tersebut, 19 cerita hadir sekaligus mengkampanyekan gerakan relaksasi beragama.

10. Cyntha Hariadi


Penulis terakhir yang namanya nge-hits di tahun 2017 silam adalah Cyntha Hariadi. Setelah sukses dengan buku kumpulan puisi “Ibu Mendulang Anak Berlari”, perempuan kelahiran Tangerang ini kembali menyelesaikan buku kumpulan cerpen berjudul “Manifesto Flora”.

Demikian kilasan singkat tentang kesepuluh penulis yang berhasil bersinar pada tahun 2017.

Jika kita menyimak profil ke sepuluh orang hebat ini, pasti kita akan diajarkan oleh keadaan dan situasi, bahwa apa yang mereka raih saat ini tidak hanya berasal dari cerita bahagia dan selalu indah tanpa batu terjal, bahkan jurang yang curam ikut mewarnai perjalanan karir mereka dalam menulis.

Tak jarang, meski dari latarbelakang pendidikan menunjukkan jika mereka bukan orang sembarangan, sikap penolakan, tidak diapresiasi, bahkan kritikan pedas sering mereka dapatkan.

Namun, hal itu justru membuat goresan yang mereka hasilkan menjadi maha karya yang berhasil mendapatkan tempat dibenak para pembaca.

Tidak hanya di dalam negeri, penghargaan juga datang dari orang-orang pecinta sastra dari luar negeri.

Tentu, bagi rekan-rekan di kaskus, terutama para kaskuscreator, kesepuluh penulis hebat ini bisa dijadikan sebagai referensi agar kelak, nama salah satu kaskuscreatormenjadi penulis bersinar ditahun berikutnya. Tidak ada yang mustahil bukan?

Jikapun ada kritikan dan hinaan, anggap saja jamu yang membuat penulis menyadari letak kelemahan dan kesalahan dari tulisannya.

Meski kadang kritikan yang dilontarkan tidak enak didengar, tapi itu lah sifat dari manusia. Karena kita tidak akan pernah bisa memuaskan semua pihak.

Persis seperti yang pernah saya alami. Jika hanya dilempar bata, itu sudah biasa. Meski pernah dilempar bata -5. Namun, kata-kata yang "mengikuti" sungguh tak layak untuk didengarkan.

Tentu, kita sudah tahu siapa yang memiliki kapasitas melempar cendol +5 atau bata -5. Sayangnya, namanya tidak disebut. Dan itu cukup membuat saya berkesimpulan jika pelakunya adalah pengecut.

Keep posting gan…!!!
©Skydavee

Sumber gambar: google
Referensi:
1. www.wikipedia.org
2. ‎www.google.com
3. ‎https://hot.detik.com/book/d-3796588/ini-dia-10-penulis-indonesia-yang-bersinar