Baru saja sempat di baca bahwa bocah viral yang malang itu, menjadi korban kejahatan seksual dan pornografi anak di bawah umur dengan wanita tua yang viral dalam minggu ini. Bocah viral tersebut ternyata cuma di janjikan imbalan play station dan iming iming jadi artis. Sungguh tega sekali para pelaku pembuatan video tersebut. Mereka sebagai orang dewasa seharusnya menyadari bahwa ekploitasi anak di bawah umur akan mendapatkan hukuman yang berat. Dan para pembuat video itu lupa bahwa mereka orang yang dewasa seharusnya membimbing anak sebagai generasi penerus bangsa ke jalan yang benar.


Namun miris sungguh yang terjadi, mungkin karena harapan uang hasil penjualan video eksploitasi anak bisa besar jumlahnya, mereka jadi lupa diri dan tutup mata. Padahal seperti yang kita ketahui bahwa film porno anak di bawah umur merupakan tindakan ilegal, di berbagai negara, sekalipun itu negara yang melegalkan industri film porno. Lalu apa motif pembuat video ini sebenarnya?. Selain motif ekonomi tentunya kita juga nantikan berita selanjutnya saja dari pihak yang berwajib. Kita tunggu saja berita resminya.

Bocah viral yang di eksploitasi dalam video viral tersebut diduga kuat sebagai anak jalanan. Hal tersebut sudah pula di muat dalam berbagai berita yang kita baca. Budaya mengayomi yang kurang mampu, melindungi yang lemah dan mencegah dampak negatif perkembangan jaman, bagi anak anak yang kurang beruntung kini mulai terlihat melemah dalam diri kita.


Anak jalanan memang sangat rentan sekali terhadap berbagai tindakan kejahatan. Ragam faktor mulai dari ekonomi, rasa takut dan kurangnya perhatian dari orang tua, membuat mereka menjadi sasaran empuk para pelaku kejahatan. Semoga saja setelah ini perhatian pemerintah untuk mengubah nasib anak jalanan menjadi anak sekolahan bisa di wujudkan. Perhatian dari pemerintah daerah hingga pusat agaknya perlu di tingkatkan lagi dalam hal ini. Walaupun kita sadar untuk melakukan itu bukanlah hal yang mudah semudah membalikan telapak tangan.

Kasus kejahatan terhadap anak serupa ini semoga tiada terulang lagi di kedepan hari. Yang namanya anak atau bocah di bawah umur pada umumnya mereka masih polos. Mudah di pengaruhi, di ancam dan di berikan iming iming. Walaupun semua itu akan berdampak buruk bagi masa depannya, mereka belum dapat berpikir panjang untuk menimbang. Bila kita sebentar saja berpikir apabila kita berada dalam posisi sebagai anak jalanan itu maka akan ada kesimpulan kalimat " kita bisa apa?".


Oleh karena itu mereka sangat rentan untuk menjadi korban para pelaku kejahatan yang mengintai. Bagi kita yang sudah punya putera puteri menyikapi dan menyimak berita serupa ini tentu akan merasa was-was. Semoga saja anak kita, putra dan putri kita mampu kita lindungi agar tiada terjerumus atau masuk kedalam jeratan kejahatan terhadap anak atau kejadian serupa bocah viral ini.

Di berbagai berita yang dimuat dalam berita online, di sebutkan bahwa video tersebut dibuat dengan kamera profesional. Bukan video yang di buat dengan smartphone atau sekedar kamera untuk iseng belaka. Jika nanti terbukti si pembuat video adalah jaringan atau sindikat yang terbiasa beroperasi untuk mengeksploitasi anak di bawah umur, maka perlu di ungkap semua jaringan nya. Semoga pihak yang berwajib dapat segera mengungkap dan meringkus para pembuat video tersebut. Setelah terungkap dan tertangkap semuanya perlu juga di publikasikan identitas para pelaku kejahatan tersebut. Bagaimana ciri ciri kelompoknya, ciri khas modus mereka melakukan itu, dan untuk apa saja mereka lakukan itu.


Hal hal tersebut tadi perlu di publikasikan agar sebagai masyarakat biasa kita lebih paham. Dan juga lebih jeli mengawasi keadaan atau lingkungan sekitar kita. Pemberitahuan ciri bagaimana cara mereka bekerja dan apa saja gejalanya perlu kita dapatkan. Agar bila kita menemukan gejala serupa di lingkungan terdekat kita kita akan lebih siap dan segera melapor kepada yang berwajib apabila memang diperlukan.

Pihak kepolisian sejak ramai di beritakan dan viralnya video tersebut di sosial media cepat dan sigap memburu para pelaku. Walaupun ada yang menilai agak terlambat namun kita harus bersabar menantikan berita selanjutnya. Menantikan berita tertangkapnya para pelaku. Dan menantikan vonis hukuman bagi para pelaku. Karena memang semua yang di lakukan pihak berwajib harus mengikuti aturan yang berlaku.

Lokasi pembuatan juga di pastikan berada di negeri kita Indonesia. Begitulah isi beberapa berita yang sudah di muat menyoal viralnya video ini. Sebelumnya banyak warga sosial media yang menduga bahwa video tersebut di buat di luar negeri dan hanya diberi judul yang berbau lokal saja biar ramai. Namun ternyata berita berita yang tersaji dalam beberapa hari ini ternyata mengatakan hal yang sebaliknya. Lokasi pembuatan, bukti seperti cctv, daftar tamu hotel dan saksi sudah di kumpulin oleh pihak kepolisan. Tinggal menunggu beritanya saja kapan di umumkan semua pelaku pembuat video tersebut di ciduk.

Menyoal hukuman yang nantinya bakal di berikan kepada para pelaku pembuatan video eksploitasi anak di bawah umur tersebut, rasanya semua pembaca akan setuju, jika ganjaran hukuman yang di jatuhkan adalah hukuman yang semaksimal mungkin. Hukuman yang tegas tanpa ampunan mungkin di perlukan untuk menjadi pelajaran dan efek jera bagi pelaku. Di beberapa berita pula dimuat tentang pernyataan politisi penyikapi kasus ini. Politisi tersebut berharap bahwa pelaku pembuatan video mesum bocah viral tersebut bisa di jatuhi hukuman mati.


Namun sayangnya hukuman mati untuk kasus serupa ini, sepertinya belum ada payung hukumnya. Jadi untuk sementara ini kita cuma bisa mengharapkan hukuman yang semaksimal mungkin bagi para pelaku yang sudah dewasa tersebut. Karena mereka sudah merusak masa depan bocah di bawah umur. Yang namanya anak dibawah umur atau belum dewasa itu sangat sedikit sekali bisa menilai, menimbang dan memutuskan tindakan nya. Yang dewasa seharusnya membimbing namun ternyata menggiring kearah miring, ini kejahatan yang luar biasa. Menurut TS.