kanadiyelAvatar border
TS
kanadiyel
Kenalin Anak Paling Jahat dan Durhaka di Dunia (Boleh Juga)

Sudah sepantasnya bagi seorang anak untuk berbakti kepada orangtua yang telah merawat dan membesarkannya dengan penuh kasih sayang

emoticon-Baby Boy 1emoticon-Baby Boy 1


Namun, bukan hal aneh jika ada juga seorang anak yang justru membalas kebaikan orangtuanya dengan hal-hal yang buruk dan menjadi anak yang durhaka serta penuh dendam.emoticon-Matabelo

Sampai saat ini, setidaknya ada kasus kriminal anak paling jahat dan durhaka di dunia ,dimana kelakuan jahat mereka sangat sadis dan mengerikan sampai nekat membunuh kedua orang tuanya sendiri.

Tega amat tongemoticon-Blue Guy Bata (L)

Berikut kisahnya Kaskuser....emoticon-Kiss


Barry Dale Loukaitis
Bary Dale Loukaitis pertama kali membunuh ketika usianya masih 14 tahun. Ia pergi ke sekolah dengan memakai pakaian koboi sambil membawa tas. Namun, tak disangka bahwa isi tas yang dibawa Barry bukan alat tulis dan buku tetapi merupakan senapan berburu dan pistol milik ayahnya. Tidak hanya itu, Barry juga membawa 78 pak amunisi dalam tasnya.

Saat berada di sekolah, tiba-tiba Barry menembak dengan membabi buta di kelas matematika sehingga menimbulkan banyak korban. Korban akibat tembakan membabi buta Barry adalah dua orang siswa tewas dan satu siswa dinyatakan kritis berat. Barry bahkan menembak guru matematikanya, Leona Caires di dadanya.

Masih belum merasa cukup, Barry si anak jahat juga sempat menyandera seorang siswa selama kurang lebih sepuluh menit sampai kemudian ia diringkus oleh guru olahraga yang bernama John Lane. Akibat kejahatannya, Barry dihukum penjara seumur hidup sebanyak 2 kali ditambah dengan hukuman penjara selama 205 tahun. Dan kecil kemungkinan mendapatkan pembebasan bersyarat.


Robert dan Jeffrey Dingman
Robert dan Jeffrey Dingman adalah kakak beradik psiko yang memutuskan untuk membunuh orangtuanya sendiri, hanya gara-gara persoalan sepele karena mereka menganggap bahwa orangtuanya terlalu cerewet dan mereka harus menerapkan aturan yang menyebalkan. Keduanya tega melakukan kejahatan tersebut setelah merencanakan pembunuhan terlebih dahulu.

Setelah merencanakan aksi kejahatan dengan matang, keduanya kemudian memutuskan untuk menembak mati orangtuanya. Tembakan pertama yang mengarah kepada orangtuanya dilakukan oleh sang adik Jeffrey. Namun, karena tembakan tersebut hanya melukai orangtuanya, sang kakak Robert kemudian menembak kembali orangtuanya hingga dipastikan ia benar-benar tewas.


Jon Venables dan Robert Thompson
Jon Venables dan Robert Thompson adalah dua anak durhaka yang penuh dendam asal Liverpool, Inggris dan telah melakukan kejahatan pidana serius terhadap seorang balita bernama James Patrick Bulger yang masih berusia 2 tahun. Keduanya melakukan penculikan, penyiksaan bahkan pembunuhan sekaligus. Tidak tanggung-tanggung, keduanya menculik balita tersebut dari supermarket yang saat itu sedang bersama ibunya.

Kemudian, keduanya membawa balita tersebut ke balik rel kereta api yang jaraknya sekitar 4 km dari supermarket. Di rel kereta api itu keduanya lalu menendang, memukul dan melempari balita malang tersebut dengan batu.

Masih belum cukup, keduanya bahkan membunuh korban dengan cara memotong-motong tubuh korban. John Venables dan Robert Thompson tertangkap setelah polisi menemukan bukti-bukti dari rekaman CCTV bahwa keduanya terlihat jelas dalam rekaman kamera sedang menggandeng tangan dan membawa pergi balita malang tersebut.

Namun, Jon Venables dan Robert Thompson tidak dihukum penjara karena Inggris tidak memiliki undang-undang yang mengatur tentang hukuman untuk anak di bawah umur. Karena itulah keduanya hanya ditahan di rumah sakit jiwa sampai mereka berusia 18 tahun.

Kilas balik dasar hukumnya, Jon Venables dan Robert Thompson melakukan kejahatan tersebut saat berusia 10 tahun sehingga keduanya hanya ditahan di rumah sakit jiwa selama 8 tahun. Saat ini diketahui mereka berdua sudah dibebaskan dan mendapatkan identitas baru agar tidak menjadi amuk massa dari para tetangga ataupun keluargan korban.



Daniel Bartlam
Daniel Bartlam tega membunuh ibunya sendiri karena terispirasi oleh cerita opera sabun yang berjudul ‘Coronation Street’. Entah apa yang merasukinya, pembunuhan yang dilakukan Bartlam tidak tanggung-tanggung. Dia membunuh ibunya dengan cara yang terbilang sangat kejam yaitu dengan memukulkan palu kepada ibunya dari kepala dan seluruh badan berkali-kali hingga sang ibu tewas mengenaskan.

Setelah ibunya tewas, Bartlam bahkan berusaha untuk menghilangkan bukti kejahatannya dengan cara membakar tubuh ibunya bersama dengan rumahnya. Kepada polisi dia mengaku bahwa ada seorang penyusup di rumah mereka yang membunuh ibunya. Namun, Polisi tak mudah dikecohkan begitu saja oleh Daniel Bartlam. Berkat bantuan penyelidikan detektif, Daniel akhirnya mengakui perbuatannya dan menerima hukumannya dengan patuh yaitu hukuman penjara minimal 16 tahun.


Joshua Phillips
Joshua Phillips merupakan pelaku pembunuhan Maddie Clifton yang saat itu masih berusia 8 tahun. Awalnya, kasus hilangnya Maddie Clifton yang terjadi di Florida ini hampir tidak meninggalkan jejak sama sekali, trik kejahatannya nyaris sempurna. Sehingga meskipun polisi sempat memeriksa dan menginterogasi beberapa orang yang diduga tersangka, polisi kembali membebaskan mereka karena kurangnya bukti.

Polisi bahkan sempat mengumumkan untuk menghentikan pencarian Maddie, namun keputusan tersebut ditolak oleh masyarakat sekitar dan sukarelawan yang ada. Pencarian Maddie dihentikan ketika ibu Joshua menemukan mayat Maddie Clifton yang malang itu di kamar putranya, Joshua Phillips.

Ibu Joshua yang bernama Melissa saat itu sedang membersihkan kamar anaknya. Melissa mengaku curiga karena melihat ada cairan yang keluar dari bawah kasur. Betapa terkejut dirinya, saat melihat bahwa mayat maddie ada di bawah kasur sehingga saat itu juga Melissa berlari panik keluar sambil berteriak histeris minta tolong.

Setelah tertangkap dan dintrogasi, Joshua mengakui bahwa dirinya mencekik Maddie menggunakan kabel telepon, memukulinya dengan alat pemukul baseball dan menusuknya sebanyak 11 kali. Atas perbuatannya, Joshua pun dihukum seumur hidup.


Marcelo Pesseghini
Marcelo Pesseghini, bocah berumur 13 tahun asal Brazil ini tega membunuh seluruh anggota keluarganya dengan cara menembak mereka dengan pistol milik ayahnya yang diketahu seorang anggota Polisi. Marcelo membunuh seluruh keluarganya pada malam hari saat semua anggota keluarganya berkumpul dan sedang asyik menonton TV di ruang tamu.

Ia menembak kedua orangtuanya, nenek serta bibinya dengan pistol milik ayahnya kemudian keesokan harinya ia berangkat ke sekolah dengan wajar seolah-olah tidak pernah ada kejadian mengerikan tersebut. Namun, disebutkan bahwa pada akhirnya Marcelo menyesali perbuatannya sehingga ia pun bunuh diri menggunakan pistol yang sama yakni milik ayahnya.




Ditengah kehidupan yang sangat mencukupi. Tingkah laku bocah-bocah ini sangat bikin sakit hati. Ngapain coba jahat dengan Keluarganya sendiri

emoticon-Turut Berdukaemoticon-Turut Berduka


Bagaimana menurut Kaskuser?






emoticon-I Love Indonesiaemoticon-I Love Indonesiaemoticon-I Love Indonesia

emoticon-I Love Kaskusemoticon-I Love Kaskus

emoticon-No Sara Please

Semoga TRIT singkat ini bisa bermanfaat bagi yang membacanya .


kaskuuser yang baikemoticon-Toastemoticon-Rate 5 Staremoticon-Kissemoticon-Jempolemoticon-Blue Guy Cendol (L) , jangan lemparin ane emoticon-Blue Guy Bata (L) ya agan - agan...




Diubah oleh kanadiyel 24-12-2017 02:06
0
106.6K
481
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.