Mau sekedar berbagi pengalaman,
Gwe bukan ahli militer n juga bukan mau membandingkan siapa yang terbaik, Cuma sekali mau berbagi pengalaman,,

Mei 1998 adalah moment yang cukup mengerikan bagi saya, waktu itu saya kelas 2SMK, pulang jam 15.00 di tengah jalan amuk massa mulai bergerak dari arah pasar Gede, matahari beteng, luwes gading, matahari singosare…
Ngeri toko dibakar, isinya dijarah dan harus ada korban jiwa..
Polisi sudah tak sanggup menangani jadi TNIpun turun tangan,,
Keesokan hari kopasus, marinir n paskhas turun tangan untuk menjaga keamanan yg belum kondusif. Bagi yang daerah pinggiran nggak terlalu mencekam keadaam tapi yang di tengah kota sangat mencekam bukan karena keamanan jiwa tapi juga harta benda, sampe ada temen yang mau pulang bawa baju kotor aja juga ikut dijarah di tengah jalan.
Ada satu peristiwa yang menarik yang saya amati, ketika terjadi penjarahan kalo yang datang pasukan kopasus nah lo yang ketangkep ya bisa berabe ntah kena popor senjata entah kena sabetan sabuk ikat pinggang yang lumayan tapi kalo yang datang marinir senyuman yang dilempar n dengan sapaan santun mereka minta untuk masyarakat untuk kembali ke rumah masing2 n tak segan-segan mereka memberikan rokok sebungkus2 untuk co2 dewasa.
Di hari ketiga muncul patrol di jalan2. Kopasus berpatroli dengan beberapa mobil n truk disertai panser tapi kalau marinir yang patroli mereka hanya satu atau dua truk kalau ada gerombolan warga merek samperin sambil mereka bagi2 rokok mereka menghimbau untuk kembali ke rumah masing.
Sekali lagi bukan untuk membandingkan siapa yang terbaik karena mereka adalah pejuang bangsa dengan caranya masing-masing Cuma saya berharap kalo TNI benar2 menjadi sahabat masyarkat dan bukan menganggap masyarakat sebagai musuh atau sapi perahan. Gaji mereka kecil dilihat dari resikonya tapi biarlah yang diatas melindungi mereka.
Bravo TNI
We Love you All