Siapa sangka, ternyata diktator Korea Utara, Kim Jong-il, adalah tipikal orang yang menarik. Selain jago bermain golf, pecinta konyak (brendi yang diproduksi di kawasan sekitar kota Cognac, Prancis) ini gemar menonton film.

Jauh dari kesan 'horor' yang melekat pada dirinya, Kim Jong-il disebut-sebut lihai dalam menciptakan lagu-lagu, sehingga ia dijuluki komposer yang ulung.

Penguasa terkenal ini pernah mengaransemen enam opera. Satu karyanya yang paling tenar, yaitu "Sea of ​​Blood", telah dipentaskan lebih dari 1.500 kali. Lalu, pertunjukan tersebut diproklamirkan sebagai harta abadi musik klasik.

Proklamasi semacam ini tentu saja dibuat oleh Korea Utara News Service. di era kejayaannya, Kim Jong-il kerap menulis beberapa komposisi bersama ayahnya, Kim Il-sung.

Penguasa tersohor Uni Soviet, Joseph Stalin, dikenal atas kontrol ketatnya terhadap media. Ia amat terobsesi untuk mempresentasikan dirinya sebagai pemimpin hebat dan pria sempurna.

Ada peraturan ketat tentang tata cara memotret dirinya. Aneh memang, tapi inilah taktik yang ia gunakan untuk menyembunyikan anomali tertentu pada tubuhnya.

Joseph Stalin dikenal karena membunuh banyak orang. Tiap kali ia difoto dengan seseorang, kemudian orang itu meninggal atau hilang, ia akan memerintahkan para fotografer untuk merapikan foto tersebut. Caranya? Fotografer diminta untuk menghilangkan gambar orang itu dari foto. Inilah cikal bakal Photoshop lahir.

Perdana Menteri Inggris ternama, Sir Winston Churchill, adalah pria yang paham bagaimana cara menikmati hidup. Ia memanjakan dirinya dengan makanan dan minuman keras terbaik.

Ia juga pecandu cerutu. Sampai-sampai ada merek lintingan tembakau yang diambil dari namanya.

Merek cerutu favoritnya adalah 'Romeo y Juliet', buatan Kuba. Ia merokok di mana-mana, tak kenal tempat dan waktu. Churchill bahkan memiliki helm khusus yang dirancang untuknya, sehingga ia bisa tetap merokok meski sedang terbang dengan pesawat.

Fakta mengejutkannya ialah, ia perokok berat tetapi amat peduli terhadap kesehatannya.

Ia mensiasatinya dengan membatasi diri untuk merokok tidak lebih dari 15 cerutu per hari.

Will West adalah seorang penjahat yang ditangkap pada tahun 1903. Ia dijatuhi hukuman penjara di Leavenworth, Kansas. Tepat setelah dia dikirim ke penjara, pihak berwenang menemukan bahwa sudah ada seorang pria bernama William West yang berada di penjara yang sama.

Bukan saja nama yang sama, kedua penjahat itu juga terlihat hampir identik. Anehnya, mereka tidak berhubungan darah dan tidak pernah saling bertemu. Hal ini membuat pihak berwenang kerepotan. Mereka memiliki masalah dengan kebenaran identifikasi.

Mereka khawatir hal yang sama bisa terjadi di tempat lain. Karena didorong oleh kebutuhan akan metode identifikasi yang akurat, otoritas keamanan pun putar otak. Mereka menciptakan sistem pengenalan sidik jari untuk mengidentifikasi penjahat.

Suku Indian Omaha pernah menjadi suku terkuat di Great Plains, hamparan tanah datar yang terbentang antara Sungai Mississippi dan Pegunungan Rocky di Amerika Serikat dan Kanada.

Suku yang cinta damai ini adalah suku pertama yang selalu menunggangi kuda setelah diperkenalkan oleh orang Spanyol.

Suku tersebut menjadi makmur di bawah pimpinan Chief Blackbird, seorang kepala suku yang menjaga persatuan bangsanya dan seorang diplomat.

Chief Blackbird meninggal pada tahun 1800 karena cacar. Ia dikuburkan di puncak sebuah bukit yang menghadap ke Sungai Missouri. Bukin ini lantas dinamai Blackbird Hill.

Selain dikubur dengan penghargaan tertinggi, uniknya, Chief Blackbird dimakamkan saat duduk di atas kuda kesayangannya.

Siapa tak tahu Albert Einstein? Meski belum begitu mengetahui seluk beluk kehidupannya, sebagian besar orang setuju bahwa Einstein adalah tokoh sejarah paling menarik.

Ilmuwan terkemuka di dunia dan penerima Hadiah Nobel ini menjadi terkenal di usia yang relatif muda. Ia adalah seorang Yahudi dan tiga tahun sebelum kematiannya pada tahun 1955, ia ditawari untuk menduduki kursi kepresidenan Israel.

Sayang, ia menolak tawaran tersebut. Katanya, ia bukan kandidat terbaik untuk posisi itu. Ia mengaku tidak memiliki kemampuan untuk berurusan dengan orang dan melakukan tugas resmi.