Swedia pernah menghina Indonesia secara terbuka dan terang-terangan. Hinaan tersebut diungkapkan di media massa dan di berbagai forum. Dalam media massa dan forum tersebut dikatakan bahwa Indonesia akan mengambil alih Afrika Selatan. Mereka juga menambahkan isu bahwa Indonesia berhasil mengambil alih Afrika Selatan, Indonesia akan mengosongkan kas negara dan Indonesia juga tidak perlu mengeluarkan emas yang besar untuk berperang. Parahnya lagi, hinaan tersebut didukung terang-terangan oleh UK. Entah bagaimana mulanya hingga muncul prasangka tersebut, tapi pada kenyataannya Indonesia tidak pernah menjajah Afrika Selatan.

Singapura juga pernah melontarkan ejekan kepada Indonesia. Ejekan pertama dilakukan oleh Perdana Menteri Singapura saat berpidato memperingati hari buruh internasional. Lee Hsien Loong, PM Singapura, mengatakan bahwa meskipun Indonesia memiliki banyak penduduk, yaitu sekitar 250 juta, namun saat menangani urusan investasi Indonesia justru meminta bantuan Singapura yang sering disebut hanya sebesar titik. Isi pidatonya tersebut lantas memicu kritik dari masyarakat. Tak hanya sekali Singapura melecehkan Indonesia. Saat pertemuan resmi kenegaraan pada 28 Juli 2015, Presiden Joko Widodo tidak disambut dengan bendera Merah Putih.

Negara Super Power ini menghina Indonesia lewat sindiran yang disampaikan di beberapa film. Dalam film The Sweetest Thing (2002), pemeran utamannya, Cameron Diaz, dalam sebuah dialog berkata "Kalian ini bikin kacau saja, seperti Indonesia." Dalam film tersebut juga terdapat dialog yang berbunyi "Tempat ini berantakan banget, seperti Indonesia." Selain itu, di film In God's Hand disindir bahwa polisi Indonesia gampang disuap. Dalam film Looking for Jackie Chan, orang Indonesia disindir suka melanggar aturan. Dan di film House, dituturkan bahwa anak yang sakit parah pasti berasal dari Indonesia.

Tak hanya lewat film, Amerika juga pernah hina Indonesia melalui gambar kartun. Dalam gambar tersebut diberi keterangan bahwa tim voli Indonesia kuat tak terkalahkan. Parahnya, atlet voli tersebut bukanlah orang, melainkan orang utan. Elle Wibisono, orang Indonesia yang bermukim di AS, mengirim surat terbuka yang isinya keberatan kepada surat kabar Boston Globe dan situs WuMo, yang memuat gambar tersebut.

Mantan Presiden AS, George W. Bush, juga pernah melontarkan kalimat hinaan untuk Indonesia. Dalam sebuah pidato, Bush menuturkan bahwa Indonesia adalah negara yang sangat bodoh karena mau menjadi sapi perahnya Amerika.

Hinaan terhadap negeri kita juga pernah dilontarkan Negeri Kanguru. Pertama, Australia pernah melakukan hal yang sangat dilarang. Australia melakukan penyadapan terhadap Presiden Indonesia keenam, Susilo Bambang Yudhono. Kejadian itu membuat Indonesia melakukan tindakan tegas. Indonesia menghentikan beberapa kerja sama yang sudah terjalin dengan Australia.

Kedua, Australia menghina Indonesia di akademi kemiliterannya. Kemiliteran Australia mendiskreditkan peran Sarwo Edhie dalam menumpas PKI dan mengatakan bahwa Sarwo Edhie hanyalah seorang pembunuh massal. Tak cukup sampai di situ, saat melaksanakan latihan, terdapat materi yang berisi tentang penghinaan terhadap ideologi Indonesia. Yang paling parah, di ruang kepala sekolah terdapat tulisan yang menghina Pancasila, yaitu "pancagila".

Kalau negara yang satu ini, memang sudah diketahui sering hina Indonesia. Padahal negara tetangga, satu rumpun pula. Kasus pertama terjadi pada Agustus 2007, wasit karate asal Indonesia dikeroyok 4 polisi Malaysia. Indonesia pun akhirnya memutuskan mundur dari perlombaan karate tersebut. Yang paling jahat, Negeri Jiran tersebut tidak meminta maaf ke Indonesia. Tak hanya di olahraga karate, dalam sebuah pertandingan sepak bola, Malaysia juga berlaku tidak adil. Pertama, wasit lebih memihak Malaysia. Kedua, penonton menganggu pemain Indonesia dengan menyoroti mata mereka menggunakan lampu.

Belum lama ini, di event sebesar SEA GAMES 2017, Malaysia kembali menghina Indonesia. Bendera Negara Indonesia dipasang secara terbalik. Selain itu, Malaysia juga melakukan berbagai kecurangan dalam berbagai cabang olahraga yang dipertandingkan. Pada kesempatan SEA GAMES tersebut, Malaysia namun meminta maaf langsung dan mengganti gambar bendera Indonesia yang terbalik dengan segera. Malaysia juga pernah menghina Indonesia melalui iklan yang dimuat di media massa. Dalam iklan tersebut dituliskan bahwa TKI dijual.