rendyprasetyyoAvatar border
TS
rendyprasetyyo
Diresmikan 11 Desember, Berapa Harga Tiket Kereta Bandara Soetta?






Liputan6.com, Bogor- Kereta Bandara Soekarno-Hatta direncanakan resmi beroperasi pada 11 Desember 2017. Sarana ini akan menjadi alternatif masyarakat saat menuju Bandara Soekarno Hatta di Cengkareng.

Lantas berapa harga tiket moda transportasi tersebut?

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, kemungkinan tiket kereta Bandara Soetta ini akan dibanderol Rp 70 ribu-Rp 80 ribu. Harga ini lebih rendah dari perkiraan sebelumnya yang sebesar Rp 100 ribu.

"Iya ada indikasi kita Rp 70 ribu-Rp 80 ribu.(Tidak j‎adi Rp 100 ribu?) Y‎a enggak, kan Rp 70 ribu-Rp 80 ribu," ujar dia di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (6/12/2017).

Menurut Budi, ada sejumlah alasan untuk menetapkan harga tiket kereta bandara di kisaran Rp 70 ribu-Rp 80 ribu. Salah satunya soal daya beli masyarakat. Namun demikian, untuk tahap awal pengoperasian, tarif tiket yang berlaku sebesar Rp 50 ribu.

"(Harga Rp 50 ribu?) I‎ya itu kan sampai tanggal 1 (Januari), setelah itu Rp 70 ribu-Rp 80 ribu. Pertimbangannya daya beli masyarakat, terus kita cari sponsor," tandasnya.



------------------------------------------


JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur PT Railink Heru Kuswanto mengatakan, kereta Bandara Soekarno-Hatta bakal beroperasi hampir 24 jam guna mengakomodir kebutuhan masyarakat yang ingin pergi dari dan ke Bandara Soekarno-Hatta.

"Dari 82 kereta yang ada itu saya sampaikan mulai paling pagi jam 3.20 dari Stasiun Manggarai dan paling malam jam 00.40 dari Bandara Soekarno-Hatta. Jadi sekitar 20 jam lah," ucap Heru di Stasiun Sudirman Baru, Selasa (28/11/2017).

Pada pengoperasian awal nanti, kereta Bandara Soekarno-Hatta tidak langsung berangkat dari Stasiun Manggarai lantaran stasiun tersebut masih dalam proses konstruksi.

"Untuk di Manggarai sudah ada dua sepur (jalur kereta) 8 dan 9, ke depan akan dibangun 7 dan 10 jadi nanti ada empat sepur ke bandara. Saat ini ada dua, tetapi belum bisa beroperssi karena belum jadi peronnya. Makanya kami gunakan dulu untuk back up operasional dan belum melayani penumpang," jelas Heru.



Heru menargetkan, Stasiun Manggarai bisa menjadi titik awal keberangkatan kereta Bandara Soekarno-Hatta pada pertengahan 2018.

Sebelum itu, kereta Bandara Soekarno-Hatta akan berangkat dari Stasiun Sudirman Baru yang berlokasi tak jauh dari Stasiun Sudirman yang lama.

Saat ini, progres konstruksi Stasiun Sudirman Baru sudah hampir 100 persen dan tinggal menyisakan beberapa sentuhan terakhir saja sebelum nanti diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Stasiun Sudirman Baru saya pikir sudah seleaai semua. Manuver parkir yang kemarin belum selesai sudah dicor. Interior sudah dicat semua. Kemudian dari sisi konstruksi juga sudah nggak ada isu," ujar Heru.

Heru menambahkan, fasilitas sosial (fasos) dan fasilitas umum (fasum) seperti mushola dan toilet juga sudah rampung dan hanya tinggal dibersihkan saja.

Pantauan Kompas.com, beberapa pekerja terlihat tengah mengecat sebagian area Stasiun Sudirman Baru.

Tak ketinggalan pula para petugas kebersihan mengepel lantai yang masih dipenuhi debu sisa proses konstruksi.

Bukan hanya di bagian dalam, bagian luar juga terus diselesaikan pengerjaannya seperti pemasangan turap dan pagar di dekat peron Stasiun Sudirman Baru.



Stasiun Sudirman Baru yang konstruksinya dikerjakan PT Waskita Karya ini terdiri dari tiga bagian, yakni peron, lantai dasar, dan lantai atas.

Di lantai dasar, sejumlah fasilitas penunjang stasiun seperti eskalator, mesin tap in dan tap out, dua area duduk buat penumpang, dan lift sudah terpasang.

Terdapat empat eskalator di Stasiun Sudirman Baru. Dua eskalator untuk naik dan turun ke peron dan dua lainnya untuk naik dan turun lantai dasar ke lantai atas atau sebaliknya.

Di lantai atas, beberapa penyelesaian juga tengah dilakukan termasuk memasang beberapa peralatan mebel seperti meja kayu, kursi, dan sofa.

Lantai atas Stasiun Sudirman Baru juga akan digunakan untuk operasional kereta Bandara Soekarno Hatta yang memiliki panjang 240 meter dan lebar 32 meter



------------------------------------------


Yuk Intip Mewahnya Kereta Bandara Soekarno-Hatta


Liputan6.com, Jakarta - PT Railink siap mengoperasikan Kereta (KA) Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) pada awal Desember 2017. Untuk tahap awal ini, pengoperasian masih sebatas dari Stasiun Sudirman Baru dan Stasiun Bandara Sokarno-Hatta.

KA Bandara Soetta ini menjadi proyek sinergi pertama antar Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tidak melibatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sepeser pun. Bertindak sebagai investor, PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero).



Selasa (28/11/2017), Liputan6.com berkesempatan menjajal KA Bandara Soekarno-Hatta dari Stasiun Bandara Soetta menuju Stasiun Sudirman Baru, Jakarta. Dari luar, meski berdaya gerak listrik, bentuk kereta layaknya kereta diesel.

Desain interior didominasi warna putih, silver, hitam dan kuning, yang merupakan warna dasar dari logo PT Railink sebagai operator.



Seperti kelas eksekutif, kemiringan kursi KA Bandara ini juga bisa diatur sesuai kenyamanan penumpang. Dalam satu kereta, terdapat setidaknya empat televisi yang bisa menjadi sarana hiburan para penumpang.

Tidak hanya itu, setiap kereta juga dilengkapi sudut sebagai penyimpan koper. Ini akan membantu penumpang dalam menempatkan bagasinya. Tak lupa, KA Bandara Soekarno-Hatta ini juga memiliki toilet yang terpisah antara laki-laki dan perempuan.

Berbeda dengan kereta biasa, di setiap siku kursi, dilengkapi fasilitas pengisi daya listrik yang bisa dimanfaatkan setiap penumpang. Selain itu, juga terdapat slot USB dengan kapasitas 5V dengan daya 2,1 Ampere.

KA Bandara Soekarno-Hatta ini juga memiliki jendela yang cukup lebar, sehingga bisa memanjakan para penumpang untuk menikmati pemandangan di sepanjang perjalanan.

Dalam pengoperasiannya nanti, akan ada sebanyak 10 trainset KRL, di mana setiap trainset terdapat 6 kereta. Adapun kapasitas per trainset sebanyak 272 penumpang.

Pengoperasian KA Bandara ini rencananya akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di antara tanggal 1-4 Desember 2017 sambil menunggu arahan dari Kementrian BUMN.

Pada tahap awal pengoperasian hingga 31 Desember 2017, diberlakukan tarif promosi antara Rp 20 ribu sampai dengan Rp 30 ribu. Sedangkan mulai 1 Januari 2018, Kereta Bandara Soekarno-Hatta akan berlaku tarif normal sebesar Rp 100 ribu.



------------------------------------------


MANA YANG LEBIH MURAH KE BANDARA SOETTA: KERETA, BUS, ATAU DAMRI?


tirto.id - Kereta Bandara Soekarno-Hatta akan resmi beroperasi pada 2018. Kehadiran moda transportasi ini diharapkan bisa menjadi salah satu solusi untuk mengatasi kemacetan lalu lintas menuju bandara. Pada hari-hari dan jam-jam sibuk, kemacetan ke arah bandara ini tergolong kronik. 

Berdasarkan data Jasa Marga, rata-rata volume kendaraan Januari hingga Juni 2017 yang melewati ruas Cawang-Tomang-Cengkareng adalah 24,5 juta kendaraan per bulannya. Kereta ini diprediksi akan mampu mengurangi 20-30 persen volume kendaraan menuju bandara.



Kereta bandara ini dibangun dengan nilai investasi hingga Rp24,5 triliun, pendanaannya menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Pada setiap rangkaiannya, direncanakan terdiri dari enam gerbong yang masing-masing dapat mengangkut 272 penumpang.

Kereta bandara merupakan transportasi kelas premium, dan tidak ada subsidi tarif. Rencananya, penumpang akan dikenakan tarif sebesar Rp100.000. Tarif tersebut dirasa cukup mahal. Benarkah?

Terkait hal ini, Tirto melakukan ilustrasi perbandingan biaya dan waktu tempuh penggunaan beberapa moda transportasi umum menuju Bandara Soekarno-Hatta.



Dalam ilustrasi ini, moda transportasi yang akan dibandingkan dengan kereta bandara Soekarno-Hatta adalah bus Damri, taksi Blue Bird, dan transportasi online, yaitu UberX, GrabCar, dan GoCar. Penghitungan biaya dan waktu tempuh dilakukan dengan menetapkan titik keberangkatan di Stasiun Sudirman dan berakhir di bandara Soekarno Hatta. Catatan lainnya adalah ketentuan tarif moda  transportasi dihitung berdasarkan perjalanan di waktu sibuk (rush hour) yang dimulai sekitar pukul 18.00.

Bila dilihat berdasarkan biaya yang dikeluarkan, bus Damri merupakan moda transportasi termurah menuju bandara Soekarno-Hatta. Berangkat dari stasiun Sudirman, penumpang menuju ke stasiun Gambir terlebih dahulu menggunakan bus Transjakarta. Total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp43.500, yaitu Rp40.000 tiket bus Damri dan Rp3.500 untuk Transjakarta.

Kereta bandara menempati posisi kedua termurah dengan biaya Rp100.000. Dari stasiun Sudirman, penumpang tidak perlu menggunakan moda transportasi lainnya dan bisa langsung mengakses kereta menuju bandara.

Sedangkan, untuk taksi, baik konvensional maupun online, GoCar merupakan yang termahal. Dengan jarak sekitar 30,4 km dari stasiun Sudirman menuju bandara, tarif GoCar sebesar Rp184 ribu. Untuk Blue Bird, Grab Car maupun UberX sebesar Rp134 ribu hingga Rp154 ribu. Tarif ini belum termasuk biaya tol yang harus dikeluarkan penumpang.

Dari sisi waktu tempuh, kereta bandara tentunya menjadi moda transportasi publik yang tercepat dengan lama perjalanan 45 menit. Sedangkan transportasi yang memiliki waktu tempuh terlama adalah Damri-Transjakarta, yaitu 1 jam 30 menit. Sedangkan untuk taksi, dibutuhkan 1 jam 10 menit perjalanan.

Melihat perbandingan tersebut, kereta bandara tentunya akan menjadi pilihan utama bagi mereka yang melakukan perjalanan seorang diri. Meskipun terpaut biaya sekitar Rp56.500 dengan bus Damri, akan tetapi dengan kisaran waktu perjalanan yang juga berbeda jauh, kereta akan menjadi alternatif pilihan transportasi publik.

Namun, bila perjalanan dilakukan lebih dari satu orang, berdua atau bertiga misalnya, maka taksi dan transportasi online akan tetap menjadi pilihan. Perbedaan waktu yang tidak terpaut jauh, hanya sekitar 20-25 menit, tetapi biaya yang dikeluarkan per orangnya menjadi lebih murah. Tak hanya itu, penumpang pun akan lebih nyaman karena dijemput sesuai tempat mereka berada.

Apalagi, solo traveler itu lebih sedikit dibandingkan grup traveler, maka efektivitas kereta bandara dengan tarif Rp 100 ribu pun dipertanyakan?

Bila dilihat dari kebiasaan dan perilaku bepergian, pada dasarnya orang Indonesia cenderung lebih suka bepergian dalam kelompok. Bersumber dari survei yang dilakukan oleh McKinsey&Company dan Singapore Tourism Board pada 2017, hampir 2 dari 3 milenial Asia lebih senang bepergian bersama keluarga ataupun teman. Di Indonesia sendiri sebanyak 41 persen milenial menyatakan bahwa menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman adalah alasan utama untuk berlibur. Tak hanya itu, bepergian dalam kelompok juga dianggap lebih menguntungkan karena biaya perjalanan yang dikeluarkan terhitung lebih murah.

Melihat tren bepergian dalam kelompok yang lebih besar, tidak menutup kemungkinan orang akan cenderung lebih memilih menggunakan transportasi online, taksi, dan bus untuk mencapai bandara. Pun disebut-sebut dapat mengurangi volume kendaraan pribadi menuju bandara Soekarno-Hatta, itu pun kecil dan tidak signifikan; hanya sebesar 20-30 persen. Lain soal bila tarif yang ditetapkan untuk kereta bandara bisa lebih murah dari Rp100.000, konsumen tentu akan mengandalkan kehadiran kereta bandara untuk mencapai bandara Soekarno Hatta. 





Quote:



Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


------------------------------------------

Mahal tapi cepet atau murah tapi macetmacetan? emoticon-Ngakak


Quote:






Diubah oleh rendyprasetyyo 15-03-2018 11:00
nona212
nona212 memberi reputasi
1
33.1K
250
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.7KThread40.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.