Dari secangkir kopi menjadi cerita dan berita, nikmatnya kopi tidak senikmat berita hari ini.

Pastinya anda sudah mengenal sosok ustad yang satu ini ketika konfrontasi masalah hidung pesek ciptaan Tuhan dengan pemiliknya seorang artis yang bertubuh imut dah lincah, karena Jilbab akhirnya banyak yang mengkritik, hingga menghujat.



Ustad Somad memang banyak di kagumi kaum putih di media sosial, saya rasanya tak pantas mengkritisi beliau ilmu saya hanya sebesar biji zarrah, alangkah malunya saya bila bicara tentang ustad fenomenal satu ini beliau masuk ke segala sisi bahkan masalah furu selalu dihindarkan, bahkan pendidikannya pun tinggi di timur tengah sana, namun entah mengapa ko bisa terlontar kata seperti mengejek pada sosok artis yang membuka jilbabnya Rina nose yang lagi heboh beritanya hingga kini.

Astaga dengan membicarakan mereka berita ini jadi ghibah, namun bila tak diceritakan tidak menjadi sebuah berita sungguh ini dilema pembuat thread gosip seperti saya.

Agar gosip tak menjadi luas perlu saya terangkan sedikit tentang makalah jilbab.

Jilbab itu bukan identik dengan keimanan seorang muslim, namun berupa kehormatan untuk wanita ketika memakainya entah mereka agamanya apa... jilbab ( kerudung ) memang sudah menjadi trend busana wanita terhormat di masa lalu maka tak heran hampir semua agama baik itu yahudi, kristen, Hindu, Islam, Budha menjadikan sosok kerudung/ jilbab menjadi hal yang sakral.

Jadi bila ada sosok wanita yang enggan memakainya tidak mengapa berarti ia tak ingin menjadi wanita yang terhormat di mata masyarakat.

Namun yang perlu di ingat jilbab seorang muslimah harus sesuai standard kitab suci yang memanjangkan kerudungnya hingga menutupi dada, karena kerudung itu banyak macam dan jenisnya.

Lalu bagaimana dengan sosok wanita yang melepas jilbabnya, sedangkan ia seorang muslimah ??

Berhubung saya bukan ustad tak ada kapasitas saya menjawab hal ini, namun menurut kabar burung yang beredar sosok Rina mencari jati diri dengan membaca buku filsafat.



Filsafat memang agak berat bahkan untuk seorang wali pun juga berat, ahli ilmu islam pun banyak dikafirkan ketika bermain dengan filsafat maklum saja pikirannya terlalu luas hingga kadang sosok awam seperti saya pun suka bingung dengan para ahli filsafat seperti seorang wali yang hingga kini menjadi kontroversi yaitu syekh Siti Jenar.

Entahlah kadang keyakinan kalau sudah menjadi fanatik akan menjadi candu seperti halnya kaum khawarij, syiah, murji'ah dan lainnya banyaknya golongan fanatik pun merasa diri paling suci, paling benar, hingga mengkafirkan golongannya sendiri walau hanya berbeda khilafiyah dan furu bahkan tak segan menuding kaum bid'ah sesat dan langsung terhukum neraka, alangkah mudahnya manusia menghukum mahluk Tuhan apakah manusia sudah menjadi Tuhan ??

Lalu agar berita ini tak melebar kesimpulan antara sang ustad dan artis yang sama berhidung pesek asli warga lokal, hendaklah berbaik sangka mungkin saja sang artis sudah berpindah keyakinan ?? dan itu adalah hak setiap manusia tidakkah kita membaca sejarah banyaknya manusia yang pindah keyakinan ketika ia sedang mencari jati diri.

Kita pun harus berbaik sangka pada Pak Somad mungkin saja ia memang tak mengenal sosok artis fenomenal ini, maklum saja waktunya dihabiskan untuk mencari ilmu hingga berkelana dakwah keliling nusantara, sampai saya sendiri pun kagum dengan kajiannya yang penuh dengan kualitas fiqih yang bagus tak menyudutkan golongan yang suka berpecah belah, masalah khilaf dan furu tak usah di perdebatkan, semakin di debat semakin kita jalan di tempat, apakah kita tidak membuka mata gara2 egois perang siffin terjadi ??

Upss yuk kembali lagi ke cerita..

Utamakan tabbayun dalam berbicara agar tidak ada cerita saling hujat sampai media sosial selalu saja menjadi sarana hujat menghujat antar netizen.

Daripada saya bicara ngawur disini layaknya tukang obat kuat mending seduh kopi dolo kawan...



Penulis c4punk