Pondok Pesantren Miftahul Muta'allimin atau yang dikenal dengan Pesantren Babakan Ciwaringin Cirebon mendukung Ridwan Kamil (Emil) untuk maju sebagai calon gubernur Jawa Barat 2018. Namun, bentuk dukungan itu mengisyaratkan sebuah kontrak politik yang harus dipenuhi Wali Kota Bandung tersebut.

Pemimpin Pondok Pesantren Miftahul Muta'allimin KH Muhaimin mengatakan keberpihakan kepada pesantren harus jelas kontrak politiknya. Permintaan santri sederhana, yakni dibuatkan Perda Pesantren.

"Tapi dukungan ini harus ada kontrak politiknya. Kami ingin Kang Emil berpihak kepada pesantren dengan membuat Perda pesantren," katanya di Bandung, Sabtu (25/11/2017).

Menurut Muhaimin, Ponpes Miftahul Alimin sudah berdiri sejak tiga abad silam. Alumninya sudah tersebar di seluruh Jawa Barat, bahkan Indonesia. Tak hanya itu banyak juga yang sudah punya pesantren. Jumlah santrinya di Pesantren Babakan sendiri lebih dari 10 ribu dan alumnusnya mencapai 60 ribu.

"Kalau kyainya mendukung Kang Emil maka santrinya akan mengikuti," ucap dia.

Kang Emil mengapresiasi dukungan para kyai, alumnus, dan santri di wilayah Cirebon. Dia bercerita dirinya berasal dari keluarga pesantren, kakeknya, Muhyidin, pendiri delapan pesantren Pagelaran dan menjadi pemimpin hisbullah dan mengajak santrinya untuk berperang melawan Belanda.

"Karena asal saya adalah dari keluarga pesantren maka saya akan berjuang untuk pendidikan santri dan memperjuangkan kesejahteraan para kyai dan pesantrennya," tutur Emil.

Emil mencontohkan bahwa di Bandung sudah ada perda pesantren. Bahkan tidak tertutup kemungkinan jika dia menjadi Gubenur Jawa Barat maka akan membuat perda tersebut.

"Di Bandung sudah ada Perda Pesantren. Insya Allah, kalau takdir saya menjadi Gubernur Jabar maka saya buat perda pesantrennya," kata Emil.

Ayah dua anak ini mengklaim bahwa selama memimpin Bandung selalu membuat program kekinian. Misalnya yang terkait dengan peningkatan ahlak, kesetiakawanan sosial, dan kesejahteraan masyarakat di antaranya bayar zakat melalui aplikasi, juara qori-qoriah dihajikan, dibuatkan gedung untuk pengkajian Alquran di Bandung Timur, para kyainya dikursuskan bahasa Inggris, hingga menyerukan dakwah Islam melalui digital.

"Ketika anak-anak muda lebih suka menghabiskan waktu di media sosial maka tugas para alim ulama adalah menyerukan dakwah secara kekinian melalui media digital," ungkap Emil.

Dalam lawatannya di Cirebon, Emil juga bersilahturahmi dengan 500-an orang relawan pendukung Ridwan Kamil di desa Penjalin, Sumber, Majalengka. Hadir pada acara silahturahmi itu antara lain perwakilan dari 12 simpul relawan RK Jabar Juara, di antaranya TrenRK, Barka, dan Barmil.

Sumber: Dukung Ridwan Kamil, Pondok Pesantren: Pakai Kontrak Politik Dong