• Beranda
  • ...
  • Health
  • Obat Pereda Nyeri Haid Membuat Rahim Kering, Mitos atau Fakta?

godok.indonesiaAvatar border
TS
MOD
godok.indonesia
Obat Pereda Nyeri Haid Membuat Rahim Kering, Mitos atau Fakta?


Bagi kaum hawa, pasti sudah sangat familiar dengan nyeri yang muncul saat haid. Duh, bukan hanya perut bagian bawah yang serasa dipelintir, tapi bagian tubuh lainnya -seperti punggung dan pinggul- rasanya juga ikut terasa sakit. Memang, gejala nyeri haid bisa sangat bervariasi pada tiap individu. Ada yang rasa sakitnya biasa saja, tapi ada juga yang sangat menusuk hingga membuat si penderita sering pingsan. Nah, karena hal inilah, banyak yang kemudian mengonsumsi jamu atau obat-obatan penghilang nyeri haid. Eits, jangan asal konsumsi obat! Karena, banyak yang percaya bahwa kebiasaan meminum obat penghilang nyeri haid bisa membuat rahim Sista kering. Benarkah seperti itu? Berikut penjelasan lengkapnya:

Sebenarnya, nyeri haid disebabkan oleh…



Tahukah Sista, bahwa munculnya nyeri saat haid merupakan hal yang lumrah terjadi? Ini dikarenakan dinding otot rahim terus berkontraksi sehingga menekan pembuluh darah di sekitarnya. Dampaknya, rahim akan kekurangan pasokan oksigen sehingga timbulah rasa nyeri di perut bagian bawah, bahkan bisa merambat ke punggung dan pinggul.

Lalu, bagaimana jika rasa sakit yang muncul terlampau menyakitkan? Menurut dr.M. Nurhadi Rahman, SpOG. -dokter ahli dari RSUP Dr. Sardjito dan RS Jogja International Hospital-, nyeri haid yang berlebih harus segera dikonsultasikan dengan dokter. Apalagi jika tingkat nyeri yang dirasakan berbeda di setiap periode mentsruasi. Karena bisa saja, Sista menderita gangguan kesehatan lain, seperti endometriosis (tumbuhnya jaringan endometrium hingga menonjol keluar dari rahim).

Benarkah obat pereda nyeri haid menyebabkan rahim kering?



Ternyata, kepercayaan bahwa konsumsi obat pereda nyeri haid bisa menyebabkan rahim kering hanyalah mitos belaka, alias tidak benar! Hal ini senada dengan pernyataan dr. Frizar Irmansyah SpOG(K) -ahli kandungan dari Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP)- yang mengungkapkan bahwa rahim wanita tidak mungkin kering, kecuali jika sudah memasuki masa menopause.

Lalu, apa yang bisa dilakukan untuk menghilangkan nyeri haid?



Ketika haid datang dan rasa nyeri mulai melanda, Sista bisa memilih beberapa opsi obat penghilang rasa sakit, seperti parasetamol dan ibuprofen.Kedua jenis obat tersebut masuk ke dalam golongan analgesik, yaitu obat yang berfungsi untuk mengurangi rasa sakit. Cara kerjanya sendiri adalah dengan mengurangi produksi zat Prostaglandin -zat yang dilepaskan tubuh sebagai bentuk reaksi terhadap rasa sakit.

Lebih lanjut, jika nyeri yang muncul terlampau parah, maka Sista dapat mengonsumsi jenis obat yang mengandung senyawa diklofenak. Namun, untuk obat jenis ini, Sista perlu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk mengetahui dosis konsumsi yang tepat.

Atau, alih-alih mengonsumsi obat dan jamu pereda nyeri haid, Sista dapat mengatasi nyeri haid dengan berbagai cara alami. Misalnya, minum atau mandi air hangat. Meskipun terdengar sepele, namun dua hal ini dapat membuat perut Sista nyaman, lho! Selain itu, Sista juga bisa memperbanyak konsumsi bahan pangan yang kaya akan vitamin B1, B2, D, kalsium, dan magnesium. Jika masih dirasa kurang, maka cobalah beberapa jenis olahraga yang bersifat relaksasi, seperti yoga dan pilates. Semoga bermnafaat!


emoticon-Toastemoticon-Toast emoticon-Toast


sumur : Go Dok


Jangan lupa buat didownload aplikasinya juga, ya! Karena Agan bisa langsung berkonsultasi tentang kesehatan diri dan keluarga dengan dokter Go Dok, yang tidak hanya ramah, tapi juga informatif dan membantu!

:welcome :welcome
tien212700
tien212700 memberi reputasi
1
19.6K
114
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Health
Health
icon
24.6KThread9.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.