Mereka yang Ada dalam Dunia Tanpa Logika

Beranda

...

Stories from the Heart
Mereka yang Ada dalam Dunia Tanpa Logika

kpopluckynumber

24-10-2017 03:22

Mereka yang Ada dalam Dunia Tanpa Logika

Halo Gan and Sis, segenap Kaskuser segajat raya emoticon-Baby Boy

Setelah sekian tahun menjadi pembaca setia Horror story SFTH. Hari ini akhirnya ane PENSIUN

Butuh waktu lama sampai akhirnya ane berani menulis cerita ini.
Melewati pergumulan yang tak sederhana.
Sebuah titik balik untuk membuka diri apa adanya.
Sebuah penerimaan terhadap kemampuan yang tak biasa.

Kisah ini bukan Fakta ataupun Fana. Ingat tak ada yang mutlak di dunia.
Ini hanya kisah dari seorang anak manusia, yang tidak merasa dirinya istimewa.
Dan kisah yang apa adanya ini takkan sempurna tanpa ada "Mereka"

Quote:

Ane akan sangat berterima kasih:

Jika para pembaca yang tau siapa ane atau merasa tau beberapa lokasi yang akan ada di cerita ane, untuk tetap menjaga kerahasiaannya.
Yang merasa sebagai salah satu tokoh dalam cerita ane, boleh kalau mau bertanya melalui PM.
Baca cerita ane jangan serius-serius. Gak usah pake Logika. Karena "Mereka" gak bisa ditelaah seperti hitungan matematika.
Mohon pengertiannya kalau ane hanya bisa mengupdate 1 kali seminggu, tapi ane janji akan menulisnya sampai selesai. Maklum ane ada pekerjaan tetap jadi hanya bisa meluangkan waktu untuk menulis di weekend, update setiap hari Senin ya. Kalau tiba-tiba ada 2 Chapter berarti bonus dari ane.
Kalau ada yang hendak komeng, sesuai rules di SFTH aja.

... Tanpa perlu berpanjang kata. Ane persembahkan ...
"MEREKA YANG ADA DALAM DUNIA TANPA LOGIKA"

**Gambar diambil dari Gugel. Bukan milik ane

Spoiler for PROLOGUE:

PROLOGUE

Kisah ini dimulai dari ruang tengah sebuah keluarga. Keluarga kecil yang terdiri dari ayah, ibu dan 2 orang putri kecil mereka (KB banget ya 😆) Putri pertama berusia 5 tahun dan putri kedua baru 3 tahun. Tidak seperti kakak adik lainnya yang sering berantem atau berebut mainan saat kecil, 2 saudari ini sangat rukun.

Layaknya sebuah cerita dongeng, suatu hari ayah pulang membawa sepeda mainan beroda tiga untuk putri kecilnya 😗. Sebagai anak kecil yang senang dengan mainan barunya, sang adik mengendarai sepeda itu setiap hari di ruang tengah keluarga. Dengan penuh semangat mengayuh sepeda, menelusuri pinggiran ruangan berulang kali. Ibu hanya mengamati dari kejauhan, memastikan anaknya tidak terjatuh atau terluka.

"Ana... Lina... Sini! Sudah waktunya makan siang." teriak ibu dari arah ruang makan. Ana (kakak) yang sedang asik mewarnai gambar, menurut dan segera berlari menyeberangi ruang tengah menuju meja makan. Sebaliknya Lina (adik) justru mengambil jalan berputar sambil menelusuri pinggiran ruangan ke arah dapur.
Ibu mempersiapkan makanan di piring sambil memperhatikan tingkah anaknya. "Buruan Lina! Nanti kan masih bisa main sepeda lagi"
.
.
.
Malam hari keluarga ini menikmati kebersamaan di ruang tengah. Ayah yang lelah sepulang bekerja, bersantai menonton TV, sedangkan ibu duduk di sebelahnya sambil terus mengamati Lina yang masih asik mengayuh sepeda menelusuri pinggiran ruangan.
"Ayah... Ibu... Ana sudah bisa membaca sekarang" Ana mendekat ke Ayah dan Ibu sambil membawa majalah Bo** ditangannya (Duh ketahuan deh angkatan kami, sekarang majalah Bo** masih ada gak ya? emoticon-Big Grin

)
"Coba baca cerita tentang Nirmala dan Oki" timpal ibu ingin menguji putri pertamanya.
"Lina... Ayo sini! Kita dengarkan cerita kakak" lanjut ibu.

Dari seberang ruangan Lina segera mengayuh sepedanya, sekali lagi menelusuri pinggiran ruangan. Ibu yang mulai tidak sabar berkata "Sayang... sini langsung nyebrang aja, nanti kan masih bisa main sepeda berputar-putar lagi."

Lina menatap ibu dengan muka polosnya "Gak boleh lewat situ ibu. Nanti nabrak si nenek yang temenin Lina main"
.
.
.
** Kisah ini diceritakan langsung oleh Ibu. Karena sejujurnya, hanya sedikit sekali kenangan masa kecil yang masih saya ingat

Index Cerita

horror

mystery

true-story

Diubah oleh kpopluckynumber 01-09-2018 15:42