Skutrik Gesits siap melaju menembus pasar lokal tanpa menunggu insentif pemerintah



Inibaru.id- Pemberian insentif kepada kendaraan listrik di Indonesia masih simpang-siur. Kabarnya, insentif hanya akan diberikan kepada kendaraan yang diimpor secara utuh (completely built-up/CBU) dan tidak bagi produsen lokal.

Gesits merupakan skutik elektrik (skutrik) buatan perusahaan lokal Garansindo Group. Dilansir dari Liputan6, Kamis (19/10/2017), produk tersebut rencana akan mulai diproduksi sekitar akhir tahun ini atau awal tahun depan dengan kapasitas produksi awal 50 ribu unit per tahun.

"Kami tidak perlu insentif yang aneh-aneh," jelas pria yang akrab disapa Memet itu di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (19/10).

Dirinya mengaku siap bersaing dengan produk lain di pasar bebas, asalkan persaingan itu berlangsung sehat.

Ia menjelaskan, produk yang bagus, harga yang “masuk”, dan model yang bisa diterima masyarakat, adalah modal utama bagi Gesits agar bisa diterima masyarakat Indonesia. Kemampuan yang sudah teruji, durability, dan purnajual yang bagus juga menjadi nilai plus produk ini.

"Targetnya 2020 harus sudah ekspor. (Negara) tujuannya ASEAN dulu," kata Memet.

Akhir tahun ini Gesits akan berproduksi di pabrik Wika dengan kapasitas awal 50 ribu unit dan akan ditingkatkan dua kali lipat pada tahun berikutnya. Sejauh ini, Garansindo telah menerima 25 ribu pemesanan Gesits. Untuk sementara, Gesits akan lebih dahulu fokus ke pasar lokal.

Sebagai informasi, Gesits dibekali baterai lithium ion 5.000 kWh sebagai sumber tenaganya. Dalam kondisi baterai terisi penuh, motor ini mampu menempuh jarak 80-100 kilometer. Sementara, kecepatan maksimumnya mencapai 100 km/jam. Adapun untuk pengisian ulang baterai memakan waktu 3-4 jam.