Halo agan sista, ane mau cerita di sini pakai ID klonengan.

Ane dan suami hampir setahun ini menikah dan belum dikaruniai anak. Kami LDR cukup jauh, ane di Jawa dan suami di Maluku. Sebenarnya ane pengen nyusul karena kewajiban istri ya ikut suami, tapi suami ane nolak karena enggak mau ane hidup serba sulit di sana. Akhirnya ane ngalah aja meskipun ketemu paling cepet 2 bulan sekali pas suami tugas ke Jawa.

Awal masalah sebenarnya sebelum kami nikah(yang juga pas itu juga LDR), suami (yang pas itu belum nikah) nunjukin foto mesra sedang posisi hampir pelukan sama cewek yang hampir seumuran. Ane pikir itu mantan pacarnya dan saat itu ane biasa aja karena memang masa lalu. Eh dia malah bilang "bukan mantanku, ini ibu kosku" . Duerrrrrr....sama ibu kos kok mesranya kaya gitu. Padahal dia pernah cerita kalau ibu kosnya di Maluku sana sudah punya suami dan anak. Sebenarnya suami sudah difasilitasi mess oleh kantornya, tapi entah kenapa dia tiba-tiba pindah "numpang tanpa bayar" di rumah kawan kantornya dan si ibu kos ini istri kawan kantornya. Sampai di sini ane berusaha berlapang dada dan tetap meneruskan rencana pernikahan, kalau batal malu juga karena perkara terlalu sepele. Ane aja masih status calon istri enggak pernah semesra itu sama calon suami, apalagi foto sambil nyender manjah.

Akhirnya kami menikah ..
Muncul lagi ganjalan sehari setelah kami menikah. Kalau pengantin baru lagi anget-angetnya dan mesra, ini malah dirusak sama video call si ibu kos ke suami. Oke sebut aja si ibu kos ini inisial A. Saat itu ane agak emosi dan suami jawab " si A udah kuanggap kakak sendiri, dia yang nyelamatin dan mendukungku agar bertahan di Maluku" . Ah ya udahlah
Dua minggu setelah menikah suami masih kondisi cuti (cutinya sebulan) dan saat itu ane ngelirik chat WA suami, ternyata dari si A dan isi chatnya sekilas "cepetan pulang..sepi banget di sini". Hati wanita mana yang gak sebel kalau suaminya dapat chat dari wanita lain dengan isi chat seperti itu dan saat itu masih cuti dan baru menikah. Saat itu ane putuskan enggak lirik-lirik lagi chatnya.

Beberapa bulan kemudian suami tiba-tiba ngabari kalau dia pulang ke Jawa meskipun tidak ada tugas. Seneng dong ya lama gak ketemu akhirnya pulang. Tapi senengnya hancur lebur, dia pulang ke Jawa disusul dengan kedatangan si A beserta adik-adiknya si A dan tiketnya dibayarin sama suami. Sudah gitu mereka beramai-ramai menginap di rumah kami. Saat itu semua dibayarin suami. Saat itu ane jengkel setengah mati. Suami liburan seminggu sama mereka dan ane enggak nemenin karena kerja. Di sini ane ngerasa cemburu. Suami rela cuti demi liburan sama orang lain sedangkan sama istri enggak pernah mau cuti.

Karena hampir setahun ane belum hamil akhirnya suami mau merelakan 2 hari buat jalan-jalan. Tapi apa yang didapat, suami malah disuruh cepet-cepet pulang sama si A dan nitip pesenan barang macam-macam. Jeleknya lagi suami bohong kalau barang itu mau dipakai sendiri, padahal ane tau dia beliin buat si A (saya sempat lirik chatnya,si A pesen aneka macam barang dan itu enggak bakal diganti uangnya).

Ane muntab dan udah empet sama kelakuan si A dan reaksi suami terhadap si A. Karena suami terus menerus membela si A akhirnya ane lapor ke mertua. Ternyata mertua udah nyaranin jangan tinggal serumah dengan orang yang sudah berkeluarga dan suami ternyata enggak mau karena kalau tinggal serumah dengan si A dia bakal dilayani habis-habisan soal makanan. Akhirnya suami bakal disidang Desember nanti sama keluarga dan semoga jadi.
Sebenarnya suami ane enggak ganteng, asik juga enggak tapi bingung kenapa si A begitu manjanya sama suami. Apalagi sekarang si A lagi hamil dan suami kaya ngerawat si A habis-habisan

Sekian curhatan ane agan sista. Mungkin agak lebay dan batasilah hubungan dengan lawan jenis setelah menikah, apalagi sama-sama sudah menikah. Sesungguhnya ada doa orang yang tersakiti dari hubungan yang kurang batas.