- Beranda
- The Lounge
Maraknya Penggunaan Kata Kasar Di Medsos
...
TS
superman2k17
Maraknya Penggunaan Kata Kasar Di Medsos
Halo agan semua.. ane mau bahas masalah penggunaan kata kasar yang makin marak akhir - akhir ini gan yuk langsung aja kita simak
Quote:
Reppler, sebuah perusahaan monitoring media sosial, melansir temuan dan analisis mereka di ZdNet, Rabu, 25 Mei 2011. Temuan tentang kata-kata kasar para pengguna fb, tentunya. Hari ini pula, detiknet mengutip lansiran tersebut di halaman situs mereka. Dan, sejumlah pengakses men-share temuan ini dengan memberikan tautan ke berbagai tempat. Anda yang mungkin belum membacanya, saya petikkan intinya, sebagaimana diberitakan detiknet, Rabu, 25 Mei 2011, 16:29 WIB, Hampir 50% Wall Facebook Berisi Kata-kata Kasar:
Berdasarkan analisis dari perusahaan monitoring media social Reppler, ada 47% pengguna Facebook yang menggunakan kata-kata kasar di wall akun Facebooknya. Lontaran kata-kata yang kurang pantas ini terkadang bahkan dilontarkan saling bersautan antar teman.
Nah, 80% di antaranya juga mendapat kiriman setidaknya satu postingan kata-kata kotor tersebut dari teman-temannya. Fasilitas wall di Facebook pun disebutkan lebih dipilih untuk melakukan kebiasaan kurang baik ini dibandingkan pada kolom komentar.
Kata 'f*ck' berada di posisi pertama dalam penggunaan kata tak senonoh di penelitian Reppler ini. Lalu diikuti oleh kata 'sh*t' dan 'b*tch'.
Reppler menganalisis fenomena ini dengan melakukan riset terhadap pengguna lebih dari 30 ribu Facebooker. Sayang tidak disebutkan di wilayah mana saja riset ini dilakukan. Jika mengingat bahwa masyarakat Indonesia adalah pengguna fb ketiga terbesar di dunia setelah Amerika dan Inggris, asumsi saya, facebooker negeri kita termasuk bagian dari sampel penelitian tersebut. Detailnya urutan 10 negara pengakses terbesar fb adalah: 1. Amerika Serikat (130 juta), 2. Inggris (28 juta), 3. Indonesia (26 Juta), 4. Italia (26 juta), 5. Perancis (21 juta), 6. India (21 juta), 7. Jerman(18 juta), 8. Meksiko (16 juta), 9. Turki (16 juta), dan 10. Kanada (15 juta).
Jika ditinjau dari sudut pandang metodologi, ada beberapa alasan yang memungkinkan pengakses fb negeri kita terlibat sebagai sampel dalam riset tersebut. Pertama, secara jumlah, kita ketiga terbesar di dunia. Kedua, pemberitaan konflik sosial negeri kita hampir tiap hari tersebar luas di dunia maya. Ketiga, dalam masalah terorisme, nama negeri kita saya pikir sudah tercatat dalam ingatan banyak pihak di dunia. Keempat, negeri kita dihuni beragam suku dengan behavior masing-masing yang tentu saja beragam pula cara mereka mengekspresikan luapan emosi dengan kata-kata kasar.
Jika asumsi saya benar, maka temuan dan analisis Reppler di atas setidaknya mewakili tabiat pengguna fb di sini. Dengan kata lain, temuan itu adalah juga cerminan kita yang sehari-hari mengakses fb. Saya sendiri kerap menemukan cacian, makian, umpatan, dan kata-kata kasar di fb. Saya tak hendak mengutipnya di sini karena itu sama saja dengan saya menyebar-luaskannya pada orang lain. Dan, saya juga tak ingin mendiskreditkan mereka yang kerap menuliskan cacian, makian, umpatan, dan kata-kata kasar dalam status mereka di fb.
Berdasarkan analisis dari perusahaan monitoring media social Reppler, ada 47% pengguna Facebook yang menggunakan kata-kata kasar di wall akun Facebooknya. Lontaran kata-kata yang kurang pantas ini terkadang bahkan dilontarkan saling bersautan antar teman.
Nah, 80% di antaranya juga mendapat kiriman setidaknya satu postingan kata-kata kotor tersebut dari teman-temannya. Fasilitas wall di Facebook pun disebutkan lebih dipilih untuk melakukan kebiasaan kurang baik ini dibandingkan pada kolom komentar.
Kata 'f*ck' berada di posisi pertama dalam penggunaan kata tak senonoh di penelitian Reppler ini. Lalu diikuti oleh kata 'sh*t' dan 'b*tch'.
Reppler menganalisis fenomena ini dengan melakukan riset terhadap pengguna lebih dari 30 ribu Facebooker. Sayang tidak disebutkan di wilayah mana saja riset ini dilakukan. Jika mengingat bahwa masyarakat Indonesia adalah pengguna fb ketiga terbesar di dunia setelah Amerika dan Inggris, asumsi saya, facebooker negeri kita termasuk bagian dari sampel penelitian tersebut. Detailnya urutan 10 negara pengakses terbesar fb adalah: 1. Amerika Serikat (130 juta), 2. Inggris (28 juta), 3. Indonesia (26 Juta), 4. Italia (26 juta), 5. Perancis (21 juta), 6. India (21 juta), 7. Jerman(18 juta), 8. Meksiko (16 juta), 9. Turki (16 juta), dan 10. Kanada (15 juta).
Jika ditinjau dari sudut pandang metodologi, ada beberapa alasan yang memungkinkan pengakses fb negeri kita terlibat sebagai sampel dalam riset tersebut. Pertama, secara jumlah, kita ketiga terbesar di dunia. Kedua, pemberitaan konflik sosial negeri kita hampir tiap hari tersebar luas di dunia maya. Ketiga, dalam masalah terorisme, nama negeri kita saya pikir sudah tercatat dalam ingatan banyak pihak di dunia. Keempat, negeri kita dihuni beragam suku dengan behavior masing-masing yang tentu saja beragam pula cara mereka mengekspresikan luapan emosi dengan kata-kata kasar.
Jika asumsi saya benar, maka temuan dan analisis Reppler di atas setidaknya mewakili tabiat pengguna fb di sini. Dengan kata lain, temuan itu adalah juga cerminan kita yang sehari-hari mengakses fb. Saya sendiri kerap menemukan cacian, makian, umpatan, dan kata-kata kasar di fb. Saya tak hendak mengutipnya di sini karena itu sama saja dengan saya menyebar-luaskannya pada orang lain. Dan, saya juga tak ingin mendiskreditkan mereka yang kerap menuliskan cacian, makian, umpatan, dan kata-kata kasar dalam status mereka di fb.
Menurut agan semua gimana nih gan??
0
5.8K
Kutip
33
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
925.4KThread•91.7KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya