BeritagarID
TS
MOD
BeritagarID
Tiga tahun Jokowi-Kalla, antara pembangunan jalan dan pengangguran

Ilustrasi pembangunan Jalan Tol layang Jakarta-Cikampek II, di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek, di Bekasi, Jawa Barat, Senin (9/10/2017).
Pemerintah era Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla terus menggiatkan pembangunan infrastruktur. Pembangunan jalan di seluruh Indonesia memicu kepuasan masyarakat terhadap pemerintah, namun pengangguran tetap menjadi persoalan utama menjelang tiga tahun pemerintahan Jokowi-Kalla pada 20 Oktober 2017 ini.

Hasil survei lembaga kajian Indikator yang dirilis Rabu (11/10/2017) memperlihatkan bahwa mayoritas publik puas terhadap kinerja tiga tahun pemerintahan Jokowi-Kalla. Dari sisi kinerja, responden yang menyatakan puas sebanyak 68,3 persen dan tidak puas 29,5 persen.

Mayoritas (72,6 persen) responden juga menaruh kepercayaan terhadap Jokowi yang dianggap mampu memimpin Indonesia ke depan. Hanya 22,6 persen responden yang menyatakan tidak yakin atas kepemimpinan Jokowi. Tingkat kepercayaan itu stabil di atas 70 persen sejak Maret 2016.

"Ini sebuah modal psiko politik penting sebagai dukungan politik pada kepemimpinan nasional, terlepas dari banyaknya masalah yang dihadapi bangsa ini," ujar Direktur Eksekutif Indikator, Burhanuddin Muhtadi melalui Antaranews.

Survei dilakukan terhadap 1.220 responden berusia 17 tahun atau sudah menikah di 34 provinsi, pada 17 hingga 24 September 2017, melalui wawancara tatap muka dengan metode multistage random sampling dengan margin of error 2,9 persen, dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Burhanuddin mengatakan tren tingkat kepuasan publik atas kinerja Jokowi pernah anjlok pada Juni 2015 namun kembali naik pada Januari 2016, dan mulai stabil pada Maret 2016 sampai sekarang.

Survei lembaga Indikator tentang kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla yang dirilis Rabu (11/10/2017)
Burhanuddin mengatakan, secara umum kerja pemerintah Jokowi dalam berbagai bidang dinilai semakin baik dibandingkan temuan survei pada Agustus 2016, setahun yang lalu.

Berdasarkan survei, kerja pemerintah Jokowi yang dinilai paling mengalami kemajuan adalah pembangunan jalan-jalan umum, membuat pelayanan kesehatan di rumah sakit atau puskesmas yang terjangkau oleh warga pada umumnya, dan membangun sarana transportasi umum.

Pemerintah mengebut sejumlah proyek infrastruktur, terutama jalan tol. Pemerintah memproyeksikan pembangunan jalan tol di Indonesia pada 2019 nanti sudah mencapai sepanjang 1.800 kilometer.

Jalan tol sudah membentang panjang. Di sisi lain, publik menyatakan kinerja pemerintahan Jokowi tidak ada perubahan dalam pengangguran, menyediakan lapangan pekerjaan, mengurangi jumlah orang miskin, dan membuat harga-harga kebutuhan pokok terjangkau warga pada umumnya.

"Di isu-isu ini masih lebih banyak yang menilai tidak ada perubahan atau bahkan semakin negatif," kata Burhanuddin.

Pada Februari 2017 lalu, data pengangguran Badan Pusat Statistik mencatat 5,33 persen atau 7,01 juta orang. Bila dibandingkan Februari 2016 lalu mencapai 5,50 persen, maka data pengangguran terbuka Februari 2017 mengalami penurunan tipis 0,17 persen atau 10.000 orang.

Adapun jumlah penduduk miskin Indonesia, menurut Badan Pusat Statistik, mencapai 27,7 juta orang pada Maret 2017, bertambah sekitar 6.900 orang dibandingkan jumlah September 2016.

Sejumlah faktor menjadi penyebab tingkat kemiskinan semakin dalam dan parah. Tingkat inflasi September 2016 - Maret 2017 mencapai 2,24 persen. Sementara inflasi Maret 2016 ke Maret 2017 sebesar 3,61 persen.

Di sisi lain, upah riil petani dan buruh bangunan per hari yang tumbuh tidak tinggi tergerus oleh inflasi yang tinggi. Faktor lainnya yaitu terjadi keterlambatan dalam distribusi beras sejahtera pada Januari, Februari, dan Maret 2017.

Ihwal pengangguran dan masalah ekonomi yang menjadi pekerjaan rumah pemerintahan Jokowi-Kalla itu pernah diungkapkan Lembaga Survei KedaiKOPI (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia) pada Minggu (8/10/2017).

Lembaga ini melakukan survei nasional di 8 kota, yaitu Medan, Padang, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Makassar. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan 800 responden pada 8-27 September 2017.

Masyarakat masih mengeluhkan tentang masalah ekonomi saat ditanya tentang masalah utama yang dihadapi masyarakat saat ini.

Dengan pertanyaan pertanyaan terbuka tentang masalah utama yang dihadapi, mayoritas menjawab masalah ekonomi (kebutuhan pokok, BBM dan listrik mahal) 55,4 persen.

Persoalan lain adalah kebutuhan lapangan pekerjaan 14,1 persen, korupsi 3,9 persen, narkoba 3,3 persen, dan berita hoax tentang SARA 2,5 persen.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...n-pengangguran

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Model kulit hitam cetak sejarah untuk Louis Vuitton

- Debat lintas media soal tangkap tangan KPK

- Nomor seluler wajib tervalidasi dengan kartu penduduk

anasabilatien212700
tien212700 dan anasabila memberi reputasi
2
26.9K
182
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Beritagar.id
Beritagar.id
icon
13.4KThread723Anggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.