Persaingan di industri smartphone yang semakin ketat memberikan satu hal positif bagi para konsumen. Guna menarik perhatian, para produsen terus menghadirkan inovasi-inovasi yang menarik untuk membuat produknya dilirik oleh para pengguna. Bahkan, terkadang teknologi yang dibenamkan tersebut sebelumnya dapat menggantikan fungsi sebuah perangkat lain.

Di sepanjang tahun 2017 ini, ada beberapa teknologi yang populer dan disukai oleh banyak pengguna. Hasilnya, hal itu menjadi tren dan nyaris semua produsen mulai menawarkan produk dengan teknologi serupa. Jika sudah demikian, bukan tidak mungkin teknologi yang tadinya terlihat canggih dan premium justru dibenamkan di smartphone kelas menengah ke bawah.

Untuk Anda yang ingin tahu lebih lanjut, berikut kami sajikan 5 tren teknologi smartphone yang populer di tahun 2017:

Dual-Camera



Sejak tahun lalu, teknologi kamera ganda pada smartphone memang sudah diprediksi akan terus berkembang. Tahun ini teknologi tersebut semakin populer. Tercatat banyak nama-nama besar yang meluncurkan smartphone dengan kamera ganda, misalnya Samsung, Xiaomi, Oppo, LG, Motorola, dan yang lainnya.

Ada beberapa konfigurasi berbeda yang ditawarkan, antara lain kamera belakang ganda dengan satu sensor warna dan satu sensor monokrom, kamera belakang ganda yang terdiri dari lensa wide dan lensa tele, serta kamera depan ganda untuk menunjang selfie yang lebih memukau.

Untuk kamera belakang ganda, beberapa produk yang sudah bisa dibeli di Indonesia antara lain Samsung Galaxy Note8, LG G6, Asus ZenFone Zoom S, Huawei P9, Coolpad Cool Dual, Samsung Galaxy J7+, dan Xiaomi Mi A1. Sementara untuk kamera selfie ganda, ada Oppo F3 Plus, Oppo F3, Vivo V5 Plus, dan Infinix S2 Pro.

Fingerprint Sensor




Ya, sensor sidik jari kini menjadi fitur yang dicari pengguna. Teknologi yang tadinya hanya tersedia di smartphone kelas atas kini mulai banyak diadopsi oleh produk kelas menengah bahkan entry-level. Karena semakin populer, belakangan ini mulai banyak pengguna yang menginginkan fitur tersebut dan menjadikannya sebagai pertimbangan utama saat ingin membeli smartphone baru.

Bezel super tipis

Layar dengan bezel super tipis atau bahkan nyaris tanpa bezel bukanlah teknologi baru. Hanya saja tahun ini semakin banyak produsen yang menawarkannya di perangkat garapan mereka. Dengan bezel yang super tipis, bagian depan smartphone menjadi lebih didominasi layar nyaris seluruhnya. Dimensi perangkat pun lebih ramping meski layarnya besar.



Beberapa brand menamai teknologi bezel super tipis mereka dengan sebutan yang berbeda-beda. Samsung contohnya dengan Infinity Display di Galaxy S8 dan Galaxy Note8. Ada pula LG dengan FullVision di G6, serta Vivo V7+ dengan FullView. Xiaomi pun memiliki smartphone dengan teknologi seperti ini dan bahkan sudah memasuki generasi kedua, yakni Xiaomi Mi Mix 2.

USB Type-C





Sama seperti sensor sidik jari, interface USB Type-C sebelumnya masih lebih banyak ditemui di smartphone kelas atas. Sekarang pun masih begitu, meski sudah ada beberapa perangkat kelas menengah yang tak ragu membenamkannya untuk menggantikan microUSB, contohnya Coolpad Cool Dual. Ke depannya, smartphone dengan USB Type-C dipercaya akan semakin membanjiri pasar karena keunggulannya yang mampu mentransfer data dan mengisi daya lebih cepat.

Fast charging

Teknologi fast charging atau pengisian daya cepat kini semakin sering ditawarkan berbagai brand smartphone sebagai nilai plus dari produk mereka. Nama teknologi fast charging yang umum ditemui di smartphone adalah Quick Charge garapan Qualcomm. Akan tetapi, ada pula VOOC Flash Charge besutan Oppo yang tak kalah canggihnya.

Fast charging pastinya akan menjadi teknologi yang sangat dibutuhkan para pengguna karena bisa mengisi daya baterai jauh lebih cepat dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan untuk mengisi daya smartphone tanpa teknologi tersebut. Jika sudah pernah menggunakan smartphone dengan fast charging, besar kemungkinan seorang pengguna tidak akan mau kembali memakai perangkat dengan sistem pengisian daya biasa yang lambat.

Yang kurang / belum populer, dan yang mulai ditinggalkan

Selain beberapa teknologi yang marak disajikan oleh para produsen smartphone, ada pula beberapa teknologi lainnya yang kurang populer, belum populer, atau bahkan sudah tidak lagi populer di tahun 2017 ini. Apa saja?

Modular

Smartphone dengan konsep modular sesungguhnya sangat menarik dan inovatif. Pengguna bisa membongkar-pasang aksesori pada smartphone mereka untuk mendapatkan fitur ekstra yang berguna untuk berbagai kebutuhan, mulai dari tambahan daya baterai, lensa dengan optical zoom, speaker, dan sebagainya.





Dengan konsep modular ini, produsen pun punya potensi untuk menelurkan ide dan kreativitas yang lebih luas dalam merancang aksesori baru dengan fungsi berbeda, yang mungkin di masa depan akan dicari oleh pengguna.

Terdengar canggih memang. Tapi sejauh ini, nampaknya smartphone modular belum terlalu diinginkan oleh pengguna. Para produsen pun masih jarang yang mau masuk ke kategori ini. Di Indonesia, tercatat hanya ada LG G5 dan Moto Z.

Aksesori tambahan yang dibanderol dengan harga lumayan mahal mungkin menjadi faktor yang membuat masih banyak pengguna belum siap menyambut teknologi ini. Tapi tentunya, tidak menutup kemungkinan hal itu akan berubah dalam beberapa tahun ke depan.

Layar 4 inci





Dulu layar 4 inci sangat diminati terutama oleh orang-orang yang baru beralih ke smartphone. Namun seiring berjalannya waktu, layar 4 inci yang belakangan lebih sering ditemukan di smartphone murah juga mulai ditinggalkan.

Para produsen mengikuti kemauan sebagian besar konsumen yang ingin menikmati konten di layar lebih besar. Bahkan, beberapa smartphone dengan harga di bawah 1 juta rupiah saat inipun sudah mulai menggunakan layar setidaknya 5 inci. Meski begitu, tentunya tetap ada kelompok pengguna yang masih menyukai layar 4 inci karena dinilai ramping dan mudah dimasukkan ke dalam saku.

Nah, bagaimana menurut Anda? Adakah teknologi smartphone lainnya yang semakin populer atau justru sebaliknya yang belum masuk dalam daftar di atas? Sampaikan opini Anda di kolom komentar.