Pemain Barcelona Adalah Pemain paling munafik dan tukang akting.
Ini salah 1 kejelekan Barcelona, disenggol dikit langsung jatuh, dan jatuhnya lebay dan berlebihan sekali. Sepakbola itu permainan yg banyak kontak fisik, masakan tim yg katanya terbaik dunia gak ngerti.

ane masih ingat aktingnya si Dani Alves saat lawan Real Madrid. Padahal kakinya gak kena kaki Pepe tapi dia pura2 kesakitan kayak diapain aja . trus si Pedro yg pas lawan Madrid, waktu itu dia jatuh bareng Arbeloa. Pas bangun si Arbeloa cuma nepis tangan Pedro tapi dia pura2 meringis kesakitan kayak tangannya dipatahin aja. Klo mau liat videonya, ada di http://bancilona.blogspot.com/

Yg paling baru ya si Messi itu pas lawan madrid beberapa waktu lalu, cuma berpapasan sama marcelo tiba2 jatoh. Lu kata si Marcelo punya jurus magic. Anehnya, mereka diving koq malah yg dapet kartu kuning pemaen lawan yg kaga ngapa2inin dia. Blom lagi pemeran2 pembantu di sinetron "Barcelona" yg langsung ngerumunin wasit supaya dapet kartu alias memprovokasi, yg bikin ane tambah bingung tim2 lain klo ngrumunin paling cuma pemain2 di lapangan. Lah ini yg ngrumunin sekampung sampe pemain2 cadangan dan officialnya. Coba di EPL, si torres sama chicarito diving aja langsung kartu kuning. Di inggris jg gak ada ceritanya tu yg duduk di bench pada masuk ke lapangan.

UNICEF
Ada satu hal yang menarik perhatian ane tentang El Barça, klub yang baru saja kembali meraih juara UEFAChampions League. Kostumnya! Ya.. ada apa dengan kostumnya? Ini bukan soal warna. Bukan pula soal motif tegas garisnya. Tapi soal ketiadaan nama corporate sponsor utama yang terpampang di bagian depan kostum para pemainnya. Dalam dunia sepakbola profesional modern peran sponsor amatlah besar. Boleh dibilang, sponsor adalah salah satu sumber pemasukan dana bagi sebuah klub. Logikanya, dengan dana besar sebuah klub tentu akan lebih leluasa mengelola geraknya. Membeli pemain. Memilih pelatih handal. Menggaji dan menyediakan fasilitas, etc. Lazimnya dengan mudah kehadiran sponsor antara lain bisa dilihat dari kostum resmi sebuah klub. Ibarat etalase sebuah toko, kostum adalah salah satu tempat memajang pesan atau nama sponsor utama. Tentu saja, pemasangan nama sponsor semacam ini ada harganya. Pihak sponsor akan mengucurkan sekian jumlah dana atau menyuplai sesuatu kepada klub sebagai kompensasinya. Banyak klub sepakbola memajang nama sponsor utama resmi mereka pada bagian depan kostum para pemainnya. Bagaimana dengan Barcelona? Nike adalah salah satu sponsor resminya. Tapi lihatlah, simbol Nike hanya tertera kecil saja di bagian atas kanan kostum. Di bagian tengah kostum justru tertera tulisan UNICEF (The United Nations Children’s Fund), sebuah badan nirlaba di bawah naungan PBB. Bandingkan dengan klub2 besar lain yang seringkali memajang nama2 corporate sponsor. Apakah UNICEF mengucurkan dana untuk klub Barcelona sebagai sponsor?
Ho.ho.. Inilah bedanya. Barcelona melakukan hal sebaliknya. Dengan memasang nama UNICEF di bagian depan kostumnya, Barcelona mengesampingkan salah satu peluang meraih dana sponsor. Alih-alih mendapatkan dana sponsor dari UNICEF, klub Barcelona justru menyumbang sejumlah dana kepada UNICEF. Padahal seandainya Barcelona memasang nama sebuah corporate sponsor, tak kurang dari 110 juta Euro selama 5 tahun siap masuk pundi2 mereka. Faktanya: Barcelona memilih “memberi” daripada “menerima” !!
Tak kurang dari 1,5 juta Euro per tahun selama 5 tahun terakhir ini telah disumbangkan Barcelona kepada UNICEF. Dana itu ditujukan terutama untuk membantu proyek pemberantasan HIV dan AIDS di kalangan anak-anak di Afrika dan Amerika Latin. Selain itu, tak kurang dari 500.000 Euro tiap tahun juga dikucurkan klub guna mengenalkan program kerjasama dengan UNICEF ini. Tujuannya jelas: agar semakin banyak fans sepakbola di mana pun berada mereka sadar akan pentingnya memikirkan nasib dan masa depan anak-anak.

Coba llu pikir, Barcelona udah nyumbang buat kegiatan sosial masa "gak dibantu" sama badan sepakbola Eropa. Biayanya gak kecil cuy, malahan Barcelona sepertinya rela rugi.
ane inget pas taon 2009 waktu Barcelona lawan chelsea di semifinal LC. Chelsea 2x nahan imbang Barcelona tapi krna kalah gol tandang chelsea trsingkir. Nah pas di leg ke-2 di kandang chelsea, wasit kesannya terlalu mihak Barcelona. Jelas2 handball didepan congor wasit tapi kaga penalti, sampai2 si ballack ngejar2 wasit dodol itu. Padahal Chelsea hampir menang tapi Barcelona bikin kesalahan kaya gak diliat wasit. Didier drogba aja bilang:"its a fu*king disgrace!". Pas taon 2010 Inter Milan VS Barcelona, di leg ke-2 di Camp Nou Inter harus maen dgn 10 pemaen gara2 "akting ci-luk-ba" si Busquets yg bikin Motta dikasih kartu merah. Padahal gak diapa2in itu. Mourinho yg masih latih inter sam!!!???

Apalagi kalo pas El Clasico, kesannya Barcelona pengen bikin madrid itu "penjahat" dan mereka "malaikat". Padahal pemaen2 Barcelona juga memprovokasi pemaen madrid. Insiden Mourinho nyubit pipi vilanova diblow up, koq ozil yg digampar villa gak disebut2 ya di media. Digampar sama dicubit, mana ya yg lebih parah. Coba ente pikir, Barcelona uda bantu kgiatan sosial. ane rasa Barcelona emang gak minta dibantu, tapi karna uda jadi donatur masa kita gak bantu2 sdikit sih. Kalo mereka jadi juara kan otomatis pendapatan klub bertambah dan dana yg bwt sumbangan jadi tambah besar jumlahnya. Ditambah lagi taon ini selain UNICEF mereka juga gandeng Qatar Foundation yg notabene badan buat amal sama kaya unicef.