Halo Kaskuser. Setelah lama ga jalan-jalan ke luarnegeri, sekarang saatnya kita maen lagi.

Setelah dari Svalbard, Burundi, terus ke negara-negara yang penduduknya pada jarang sakit, pada edisi kali ini kita ke daerah nun jauh di mato.

Yakinlah, jika memang diperbolehkan membandingkan, tak salah jika Indonesia dijuluki negara gemah ripah loh jinawi. Bersyukur banget bisa hidup dan dilahirkan di Nusantara ini.

Negeri ini, sebenarnya udah ada yang bahas dibeberapa trit. Namun, topik yang diangkat berbeda.

disono, sering ada kapal terdampar gan. Eh kok kek kapal jack sparrow yeee....

Konon nih, saking ga biasanya kondisi geografisnya, penduduk bahkan berujar bahwa Tuhan sedang marah saat menciptakan tanah-tanah tersebut.

Kok bisa ya? Ada-ada saja. Manusia itu ya kek gitu. Asal terjadi hal-hal diluar ekspetasinya, maka ada kecendrungan menyalahkan banyak faktor. Bahkan Tuhan juga ikut-ikutan dipersalahkan. Ga boleh ya? Sebagai orang yang beriman, kita pasti meyakini bahwa Tuhan adalah sebaik-baiknya pencipta. Tentu, selalu ada makna dibalik semua ciptaanNya.

Mari kita simak, ada apa di negara itu, sampai mereka berpikir tanah itu diciptakan saat Tuhan sedang marah.

Daerah ini terletak di pesisir Namibia disebelah barat lautnya. Wilayahnya berbatasan dengan samudera Atlantik. Seperti yang tertulis dalam laporan CNN, tempat ini paling berbahaya di Afrika dan sulit dijamah manusia.
Nah, daerah yang dimaksud ini disebut dengan SKELETON COAST gansis.

Wah... Tandus banget. Pohonnya sampai ga punya daun...

Penduduk asli sana, yaitu suku Bushmen, pernah mendiami wilayah ini pada abad ke 15.
Karena tandus dan akses yang susah, maka semua penduduk memilih untuk meninggalkan daerah ini.

Sudah tahu sekarang mengapa mereka menyebutnya sebagai The Land God Made in Anger?

Pertama, daerah itu susah banget diakses gan. Pakai kapal susah, jalur darat pun susah.
Kita memerlukan waktu berminggu-minggu jika menggunakan mobil dari pusat kota di Namibia. Kira-kira, seperti jarak dari Lombok menuju Aceh. Itu pun harus ekstra hati-hati. Sebab, selain harus melewati hamparan padang pasir dan bebatuan cadas yang segede gaban, daerah rawa-nya merupakan habitat mahluk bernama buaya. Bukan buaya darat gansis. Tapi buaya beneran.

Karena jalur darat susah, laut pun susah, yang masuk akal naik pesawat gan. Tapi pesawat kecil. Jenis bangboim sama airbrush ga bisa. Kegedean...

Kedua, wilayah ini miskin air dan curah hujan jarang. Itu sebabnya, hampir sebagian besar tempat ini tandus. Tentu saja, air adalah kebutuhan mutlak bagi mahluk hidup untuk bisa bertahan. Bisa bayangkan, kita aja yang puasa kurang lebih 14-15 jam tidak mengkonsumsi air bikin badan lemes kan? Apalagi jika sampai berhari-hari? Ya mati...

Tau ga gansis? Fenomena air menggenang kek gini belum tentu setahun sekali lho......

Sedangkan yang terakhir adalah cuaca.
Karena merupakan daerah garis pantai sepanjang 500 km dengan padang pasir, rawa dan sungai yang seolah membentenginya, maka cuaca disana bisa dibilang cukup ekstrem. Sehebat-hebatnya manusia bertahan dalam keadaan cuaca ekstrem, maka tentu akan mengibarkan bendera putih jika dipaksa bertahan di wilayah tersebut. Belum lagi anginnya kenceng banget.

Mereka adalah turis yang mencintai wilayah yang jarang terjamah manusia...

Asal muasal nama Pantai Kerangka (Skeleton Coast) di Namibia diberikan karena pada zaman dahulu banyak ditemukan kerangka ikan paus dan anjing laut di sepanjang pantai, dan jarang sekali ditemukan orang di sana. Pantai ini terkenal karena banyak kapal yang terdampar dan karam karena terhalang pandangannya oleh kabut. Lebih dari 1000 kapal ditemukan di sana. Bushman menamainya dengan The Land God Made in Anger (Daratan yang diciptakan Tuhan yang sedang marah), sedangkan Portugis menjulukinya dengan The Gates of Hell (Gerbang Neraka). Walahhh... Ga ada nama lain apa yach? Lha kok sangar gitu....

Karena jarang terjamah tangan usil manusia, pantai ini menjadi habitat anjing laut terbesar di dunia yang populasinya mencapai 100.000 ekor.
Wow.... Selamat ya?

Komunitas anjing laut terbesar di dunia....


Tertarik mengunjungi gan? Menurut catatan, belum ada penghuni tetap disana sejak abad 15. Bagi individu yang gemar mengisolir diri, tempat ini cocok lho? Tapi jangan lah.

Manusia itu mahluk sosial. Meski kadang kita sering menemukan masalah dalam proses interaksi sesama manusia, namun itu jauh lebih baik daripada kita mengisolir diri.

Darat susah, laut pun susah...

Ohya, ada kabar gembira nih. Meski tempatnya terisolasi dan disebut-sebut sebagai tempat tersulit ditempuh sedunia, namun ada saja biro pariwisata yang membuka jalur kesana. Nama operatur tur Skeleton Coast itu Safaris. Bukan "First Travel" kok. Dijamin, ga bakal ditunda keberangkatannya...

Kalau dipikir², tempatnya asyik juga ya? Keren tuh....

Karena emang medannya sulit, biaya kesana agak mahal gan. Pada tahun 2016, biaya kesana sekitar 95 jutaan. Itu sudah paket selama 4 hari 3 malam. Kalau sekarang, belum tahu infonya berapa. Asyiknya, perjalanan akan ditempuh dengan naik pesawat dan landing langsung di pasir pantainya lho? Siapkan payung yach?

Jika sudah mendarat, kita akan bisa mengekplorasi padang pasirnya pake jeep. Jadi mengarungi lautan pasir sambil melihat lebih dekat Skeleton Coast.

Berkeliling naik jeep... Kayak ke merapi yach...

Nah itu dia ceritanya gan, kenapa masyarakat setempat menyebut sebagai tanah yang diciptakan saat Tuhan sedang Marah. Jangan ditiru ya? Mungkin mereka khilaf.

Gimana? Masih suka ngeluh hidup di Indonesia? Meski kadang air bersih sulit didapat, tapi jauh lebih beruntung hidup di negeri ini


Salam skydavee...
MyThread, MyAdventure...




Bonus...

Tempatnya asyik bre... Ini foto ane pas liburan disana....


Keren euy.....



Semacam lukisan...



Wow...selfie disini asyik keknya...ini masih di Namibia, tapi bukan tempat skeleton coast



Ditemukan lukisan di batu jaman dulu....