- Beranda
- The Lounge
Perbedaan Beras Plastik dan Beras Asli.
...


TS
c4punk.1950
Perbedaan Beras Plastik dan Beras Asli.
Quote:
Hi guys kali ini mbah c4punk akan membahas beras plastik, memang hal ini sudah lama ada tapi baru2 ini beras plastik masih beredar di pasaran dan celakanya beberapa hari yang lalu sempat ada nasi yang di produksi dari beras plastik video yang diunggah sempat membuat heboh karena nasi yang dijual ke konsumen berasal dari warung makan di daerah Jakarta, dan di video ini nasi dibuat seperti bola lalu dilemparkan ia memantul mantul seperti bola tidak lengket ditangan juga loh guys.
Bagaimana cara membedakanya
Cheff Nurman dari Hotel Discovery Sky Ancol mengatakan,
Nasi yang dihasilkan dari beras asli akan terasa berbeda dengan nasi yang dihasilkan dari beras plastik.
Saat diolah, beras sintetis yang terbuat dari beras plastik akan lebih sulit menjadi kering dan tidak bisa bercampur. “Beras sintetis kalau dimasak tidak bisa bercampur seperti beras asli dan sulit kering,” tambahnya.
Nasi yang dihasilkan juga memiliki rasa dan tekstur yang berbeda. “Nasi dari beras sintetis akan terasa seperti rasa plastik sedangkan nasi asli akan memiliki rasa tawar dan sedikit manis.
Ada cara sederhana bila direndam di air beras plastik akan mengambang dan beras asli akan tenggelam, atau cara sederhana kedua untuk mengetahui apakah beras tersebut plastik atau bukan, dengan cara membakarnya.
Lalu bagaimana dengan unggahan video dengan nasi yang diremas dapat memantul seperti bola ??

Menanggapi hal tersebut, ahli pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Dwi Andreas Santosa menilai wajar apabila nasi bisa memantul jika dibentuk menjadi bola. Menurutnya, jika diolah dengan pas, maka beras-beras tertentu bisa menjadi bola.
Andreas mengatakan, nasi lembek umumnya dimiliki oleh beras dengan senyawa amilopektin tinggi. Beras akan semakin lembek apabila diikuti rendahnya senyawa amilosa. Komposisi tersebut membuat beras menjadi lebih lengket daripada beras biasa. Saat dikeringkan, kata dia, nasi akan mudah mengeras.

Umumnya, kata Andreas, beras dengan Amilopektin tinggi digunakan oleh negara Jepang dan Tiongkok. Beras jenis tersebut mudah digunakan lantaran bisa diambil dengan sumpit atau mudah dibentuk untuk makanan tertentu.
Di Indonesia, salah satu contoh beras dengan amilopektin tinggi adalah beras ketan. Beras ketan umumnya mudah lengket dan menggumpal ketika dibentuk. Selain beras ketan, ada juga varian lokal yang khusus ada di daerah Indonesia, terutama daerah yang memproduksi beras lembut atau pulen.
Apa amilokpetin itu ??
Dari komposisi kimiawinya diketahui bahwa karbohidrat penyusun utama beras ketan adalah pati. Pati merupakan karbohidrat polimer glukosa yang mempunyai 2 struktur yakni amilosa dan amilopektin.
Ya amilokpetin ternyata bagian dari senyawa karbohidrat ya guys.
Perbandingan komposisi kedua golongan pati ini sangat menentukan warna (transparan atau tidak) dan tekstur nasi (lengket, lunak, keras, atau pera). Beras Ketan hampir seluruhnya didominasi oleh amilopektin sehingga bersifat sangat lekat, sedangkan beras pera memiliki kandungan amilosa lebih dari 20% yang membuat butiran nasinya terpencar-pencar (tidak berlekatan) dan keras.
Struktur kimia amilopektin yang bercabang, menyebabkan struktur gel yang terbentuk lebih kompak dan lebih kuat dari pada amilosa Sifat inilah yang menyebabkan mengapa beras ketan lebih lengket dari pada beras biasa (beras non-ketan), sehingga pada pembuatan rengginang teksturnya lebih kompak. Kandungan amilosa yang rendah pada beras ketan cenderung menghasilkan tekstur produk akhir yang renyah, rapuh, dan mudah hancur.
Pati yang banyak mengandung amilopektin (amilosa rendah), bila dimasak tidak mampu membentuk gel yang kukuh dan pasta yang dihasilkan lebih lunak (disebut ”long texture”). Sifat long texture tersebut menyebabkan kecenderungan sifat yang merenggang dan patah, sehingga menghasilkan tingkat pengembangan yang lebih besar.
Warna beras yang berbeda-beda diatur secara genetik akibat dari perbedaan gen yang mengatur warna aleuron, warna endospermia, dan komposisi pati pada endosperm. Beras "biasa" yang berwarna putih agak transparan karena hanya memiliki sedikit aleuron, dan kandungan amilosa umumnya sekitar 20%. Beras ini mendominasi pasar beras.Warna beras yang berbeda-beda diatur secara genetik, akibat perbedaan gen yang mengatur warna aleuron, warna endospermia, dan komposisi pati pada endospermia.
Beras Ketan, berwarna putih, tidak transparan, seluruh atau hampir seluruh patinya merupakan amilopektin.
Ok dah paham kan apa yang dimaksud amilokpetin itu.
Sekarang Mbah kutip dari tirto.id Hal senada diungkapkan oleh Peneliti Badan Litbang Pertanian Kementerian Pertanian, Djoko Said Damardjati. Djoko mengatakan, beras mengandung amilopektin dan mengandung amilosa. Apabila beras mengandung amilosa 0 persen, maka amilopektin dalam suatu beras mencapai 100 persen.
Jika amilosa beras di atas 25 persen, beras akan menjadi keras. Semakin keras beras, beras tidak akan mudah lengket. “Jadi pada kondisi komposisi yang tepat dan pengaruh peremasan dan menggulung-gulung membentuk bola oleh tangan dapat menyebabkan bola nasi bisa memantul,” kata Djoko

Djoko menerangkan, ada sejumlah varian dengan kadar amilopektin tinggi. Varietas Cisadane IR 64, Ciherang, Rojolele, dan Pandan Wangi merupakan varietas dengan amilosa sedang hingga ke rendah. Beras-beras seperti IR 5, IR 36n IR 42, dan Barek Solok merupakan beras dengan kadar amilosa tinggi sehingga sulit dibentuk.
Jadi kita tutup pembahasan masalah nasi memantul sampai disini, semoga para kaskuser dapat memahaminya
Jadi apa pendapat kalian guys ??
Referensi
Tirto.id
Okezone.
Diubah oleh c4punk.1950 24-08-2017 21:21
0
23K
Kutip
129
Balasan


Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!

The Lounge
926KThread•93.8KAnggota
Urutkan
Terlama


Komentar yang asik ya