Ada Saja Alasan Tukang Ojek Ngetem di Trotoar Stasiun Palmerah
TS
rasrobek
Ada Saja Alasan Tukang Ojek Ngetem di Trotoar Stasiun Palmerah
Sederet ojek yang ngetem di trotoar dekat Stasiun Palmerah. Foto: Dewi Irmasari/detikcom
Jakarta - Pemprov DKI Jakarta mencanangkan Bulan Tertib Trotoar yang dimulai sejak kemarin. Namun, masih banyak pengguna motor yang bandel dengan tetap nangkring di atas trotoar.
detikcom memantau di sekitar Stasiun Palmerah. Lalu lintas di sekitar stasiun itu cukup padat di jam-jam sibuk. Meskipun padat, namun terdapat banyak ojek yang mangkal menunggu penumpang. Bahkan mereka nekat menaikkan motornya ke atas trotoar.
Sudah ada kesepakatan dengan petugas, kata dia. Foto: Dewi Irmasari/detikcom
Seorang tukang ojek pangkalan (opang) bernama Budi Tambuse mengatakan, opang tak punya tempat lagi untuk menunggu penumpang. Ia pun tak takut bila ada petugas yang menertibkan karena sudah ada kesepakatan yang dibuat antara opang dan petugas lalu lintas yang berjaga.
"Sudah ada kesepakatan, asal nggak ganggu lalu lintas. Kalau disuruh ke atas (trotoar) ya kita naik. Kita juga tahu sama tahu lah. Kalau udah nggak macet ya kita di pinggiran lagi," kata Budi ketika ditemui detikcom di lokasi, Rabu (2/8/2017).
Budi berharap pemerintah bisa membuatkan jalur khusus motor di sejumlah ruas jalan ibu kota. Selain itu, Budi juga berharap ada lokasi khusus untuk ojek menunggu penumpang.
"Ya ada tempat lah buat kita, buat motor," ujar Budi.
Tak hanya opang, ojek online pun mangkal di atas trotoar untuk menunggu orderan. Seorang driver ojek online bernama Candra mengaku tak takut bila ada petugas yang menjaringnya karena mangkal di atas trotoar bila ramai-ramai bersama ojek online yang lain.
Kasihan petugas Dishub ini harus bolak-balik mengingatkan. Foto: Dewi Irmasari/detikcom
"Kalau ramai-ramai sih berani. Kalau sendiri nggak berani," kata Candra di lokasi yang sama.
Sementara itu, petugas Dishub DKI Jakarta yang bertugas di lokasi bernama Imam mengaku sudah tiap hari mengusir para pemotor yang berhenti di bahu jalan. Namun, tetap saja, pemotor tetap bandel dengan berhenti di bahu jalan dan ojek yang tetap mangkal di atas trotoar.
"Ya, sudah kita gempah-gempahin (usir-usirin) dari jam 07.00 WIB," tutur Imam.
Sebab, tak hanya mengatur kondisi lalu lintas. Petugas Dishub di lokasi juga bertugas untuk mengkondisikan TransJakarta jurusan Sudirman dan Kebayoran yang menaikkan dan menurunkan penumpang di lokasi itu.
Kendati demikian, Imam mengaku petugas Dishub tak bisa menilang para pemotor bandel. Sebab, yang berwenang untuk menilang adalah Polantas.
"Kita nggak bisa nilang. Yang bisa kan Polantas," ucap Imam.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, di DKI terdapat Peraturan Daerah nomor 5 tahun 2014 tetang transportasi.
Mengenai sanksi denda dan pidana terkait penggunaan tak sesuai fungsi dari trotoar terdapat dalam UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan. Denda dan pidana merujuk pada Pasal 28 ayat 2 dan Pasal 25 yang di dalamnya termasuk mengatur tentang fasilitas pejalan kaki.
Berikut kutipan Pasal 275 UU 22/2009:
(1) Setiap orang yang melakukan perbuatan yang mengakibatkan gangguan pada fungsi Rambu Lalu Lintas, Marka Jalan, Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas, fasilitas Pejalan Kaki, dan alat pengaman Pengguna Jalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (2) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) bulan atau denda paling banyak Rp 250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah).
(2) Setiap orang yang merusak Rambu Lalu Lintas, Marka Jalan, Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas, fasilitas Pejalan Kaki, dan alat pengaman Pengguna Jalan sehingga tidak berfungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau denda paling banyak Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah). (irm/bag)
Seorang driver ojek online bernama Candra mengaku tak takut bila ada petugas yang menjaringnya karena mangkal di atas trotoar bila ramai-ramai bersama ojek online yang lain.
Pelanggar bersatu tak bisa dikalahkan
Quote:
Quote:
Original Posted By rasregi►saran ane selain TS ngritik, kasih masukan atau solusi juga.
biar lebih elit gituh.
Quote:
Original Posted By rasrobekMenarik nih
Saran ane sih lebih baik pemprov DKI mengadopsi Peraturan Walikota Depok no 11 tahun 2017
Tentang Angkutan orang dengan sepeda motor
Ada beberapa hal yg bisa diterapkan di sini untuk mencegah ojol mangkal ditrotoar
Salah duanya
-ojek online dilarang memarkir kendaraannya di badan jalan, bahu jalan, dan trotoar jalan.
-pihak aplikasi harus menyediakan tempat khusus untuk menyimpan kendaraan bagi para pengemudi atau anggotanya, sehingga tidak ada lagi yang mangkal di trotoar, badan dan bahu jalan.
Jakarta - Ditlantas Polda Metro Jaya tengah gencar melakukan razia kendaraan bermotor yang melintasi di jalan layang non tol (JLNT) Kasablanka .
Tak hanya pengendara pribadi, Secara khusus, polisi juga melakukan sterilisasi bahu jalan dari kumpulan pengemudi ojek online yang mangkal menunggu penumpang.
Pantauan Liputan6.com , tampak petugas Polwan memberikan imbauan melalui pengeras suara kepada para pengojek online yang sengaja berhenti cukup lama di bahu jalan. "Teman-teman yang berseragam hijau. Mohon mengerti untuk tidak mengambil bahu jalan untuk menunggu penumpang. Hormati undang-undang dan bekerjalah sesuai aturan," ujar Polwan tersebut di lokasi, Rabu (26/7/2017).
Namun, menggunakan kata-kata nampaknya tidak cukup. Para pengojek online masih belum bergerak meninggalkan bahu jalan.
Rombongan petugas dari Kepolisian Polda Metro Jaya yang baru saja tiba lantas mengambil langkah.Mereka sebagian langsung menyisir bahu jalan untuk menertibkan kerumunan pengemudi ojek online yang memakan hampir satu lajur jalan.
Sementara itu, satu persatu pengendara motor nakal yang nekat melintasi JLNT Kasablanka ditindak petugas.
Pengendara ojek online juga ada yang ditilang lantaran ikut masuk menggunaan JLNT.
Quote:
Ngetem di Pinggir Jalan, Ojek Online Bikin Macet
Foto news
Puluhan ojek online ngetem di pinggir jalan Tentara Pelajar, depan Stasiun Palmerah, Jakarta, Rabu (19/07/2017). Keberadaan mereka bikin macet lalu lintas.
Spoiler for awas bwk:
ojek online ini berasal dari Grab, Go-Jek, serta Uber.
Mereka ngetem menunggu pesanan penumpang.
Keberadaan mereka membuat macet lalu lintas.
Puluhan sepeda motor milik driver ojek online itu dibariskan di sisi jalan.
Sementara para pengendara duduk lesehan di sepanjang trotoar.
Pemandangan itu sudah menjadi rutinitas setiap hari.
Enak ya trotoar baru diperlebar dan diperbaiki dipake buat ngetem
Tolonglah gubernur sekarang atau yg terpilih ditindak nih
Quote:
Sumber:Pasangmatadetikcom
Quote:
Ruwetnya Lalin Depan Stasiun Manggarai karena Banyak Ojek Ngetem
Bahkan pejalan kaki jadi terpaksa jalan di badan jalan. Foto: Dwi Andayani/detikcom
Jakarta - Dishub DKI Jakarta dan Badan Pengelolaan Transportasi Jabodetabek (BPTJ), berencana menertibkan angkutan dan ojek online yang mangkal sembarangan di sekitar stasiun. Di sekitar Stasiun Manggarai, mereka yang mangkal sembarangan sering bikin macet.
Banyak ojek yang berburu penumpang di depan Stasiun Manggarai. Foto: Dwi Andayani/detikcom
Pantauan detikcom di Stasiun Manggarai, Jl Manggarai Utara 1, Manggarai, Jakarta Selatan, Rabu (2/8/2017), sejumlah ojek online dan ojek pangkalan memarkirkan motornya di pinggir jalan. Tidak hanya ojek, beberapa bajaj pun ikut parkir di pinggir jalan.
Biasanya ojek online dan pangkalan ngetem di depan Halte SMK Karya Guna, atau sekitar 200 meter dari Stasiun Manggarai. Selain di depan halte, pangkalan ojek juga ada di depan Pos Polisi Manggarai.
Ojek-ojek pilih ngetem di dekat stasiun dan bikin macet. Foto: Dwi Andayani/detikcom
Trotoar di sekitar stasiun sudah dipasangi pembatas dari besi. Memang ini membuat motor tak bisa naik ke trotoar, tetapi para driver ojek malah ngetem di badan jalan akibatnya.
Macetnya Kolong Flyover StasiunTebet Jadi Tempat Mangkal Ojek
Ojek yang mangkal di bawah flyover menghambat laju kendaraan yang mau putar balik. (Denita Br Matondang/detikcom)
Jakarta - Bagi Anda para pengendara yang ingin putar balik dari arah Kampung Melayu melalui
flyover Stasiun Tebet menuju ke Arah Karet, harap bersabar. Pasalnya, sejumlah ojek, baik yang biasa mangkal maupun online, ngetem di bawah jalan layang tersebut.
Berdasarkan pantauan detikcom sejak pukul 07.00 WIB, sepuluh hingga belasan ojek online sudah ngetem di bawah jalan layang tersebut. Tidak sedikit dari mereka parkir selama 5-10 menit hingga mendapatkan penumpang. Akibatnya, tak jarang pengendara yang ingin putar balik mengeluarkan suara klakson.
Tidak hanya di bawah jembatan, di dua sisi jalan raya di seputaran kawasan Stasiun Tebet pun terlihat banyak ojek yang ngetem . Bahkan, tepat di depan kolong jembatan arus putar balik tersebut juga sudah ditunggui mereka. Padahal ruas jalan di sana sempit, sudah pasti macet tak dapat dihindarkan.
Depan Stasiun Tebet juga terlihat banyak tukang ojek berebut penumpang. (Denita Br Matondang/detikcom)
Tak jarang juga terlihat beberapa ojek menurunkan penumpang tepat di depan arah putar balik tersebut. Ditambah lagi, ada angkot biru nomor 34 juga ngetem di dekat jembatan tersebut.
Sebetulnya pangkalan ojek konvensional ada di jarak sekitar 10 meter dari stasiun. Namun luas pangkalan dengan jumlah ojek tak sebanding, sehingga meluap hingga badan jalan.