hardidjan
TS
hardidjan
Keindahan dan Keistimewaan Stasiun Tawang Semarang.
Spoiler for Stasiun Tawang:


Pernah naik kereta api ke kota Semarang atau lewat kota Semarang? Maka kemungkinan besar anda akan tahu keberadan Stasiun Tawang. Ini adalah satu di antara dua stasiun kereta api yang masih beroperasi di Kota Semarang, stasiun satunya adalah stasiun Poncol yang saat ini difokuskan melayani layanan kereta api kelas Ekonomi.
Ketika anda di stasiun Tawang anda bisa merasakan suasana yang indah dan syahdu yang dihadirkan oleh keindahan klasik arsitektur khas Eropa stasiun Tawang.

SEJARAH



Stasiun Tawang merupakan stasiun kereta api tertua kedua di Indonesia. Stasiun kereta api yang tertua adalah stasiun Semarang NIS yang juga berlokasi di kota Semarang, tepatnya di Kemijen. Namun saat ini stasiun itu sudah tak ada bekasnya.
Diresmikan pada tanggal 19 Juli 1868 oleh Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) untuk jalur Semarang Tawang ke Tanggung. Jalur ini menggunakan lebar 1.435 mm. Pada tahun 1873 jalur ini diperpanjang hingga Stasiun Solo Balapandan berlanjut hingga Stasiun Lempuyangan di Yogyakarta. Dulu, selain ada rel ke Stasiun Semarang Gudang maupun Samarang NIS, terdapat juga rel menuju Demak yang kini sudah tidak berguna lagi. Rencananya, jalur menuju ke Demak tersebut akan diaktifkan kembali. Di sisi utara stasiun ini, juga akan dibangun terminal peti kemas. Hal ini dilakukan guna mempermudah proses pengangkutan peti kemas menuju ke Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang.
Letak stasiun ini tidak terlalu jauh dari pusat kota, kurang lebih 5 kilometer. Stasiun ini juga tidak jauh dari objek wisata Kota Lama dan Pasar Johar. Di depan stasiun ini terdapat kolam yang berguna untuk menampung air banjir di Kota Semarang bagian bawah yang sering disebut dengan sebutan polder.

ARSITEKTUR

Stasiun Tawang didesain oleh arsitek Sloth - Blauwboer. Sebagai stasiun yang dipersiapkan untuk menjadi pintu kedatangan tamu, Stasiun Tawang dirancang sebagai bangunan yang anggun dengan karakter bangunan berlanggam Romanticism yang populer di Eropa pada masa itu yang dipersiapkan untuk perayaan 100 tahun kemerdekaan Belanda dari Spanyol (Tentoonstelling).
Bangunan membentuk siluet simetris dengan bangunan utama di tengah yang beratap kubah tinggi sebagai vocal point serta sayap-sayap bangunan di kanan kirinya yang didominasi oleh atap pelana dari genteng merah dengan bukaan-bukaan atap sebagai variasi. Bentuk bangunan yang simetris itu merupakan salah satu ciri arsitektur kolonial yang merupakan perpaduan antara langgam desain yang populer di Eropa dengan penyesuaian terhadap iklim lokal tropis melalui penggunaan atap pelana serta banyak bukaan untuk penghawaan.
Tidak banyak ornamen yang dijumpai, karena gaya arsitektur Romaticism yang populer di Eropa pada awal abad ke 20 lebih menekankan pada komposisi dan proporsi elemen-elemen garis dan bidang-bidang bukaan sebagai ornamen bangunan. Komposisi bidang-bidang bukaan pada tembok yang kokoh serta atap kubah membentuk kemegahan bangunan ini.

Ruang-ruang pada bangunan Stasiun Tawang disusun secara linier dengan pintu masuk utama yang berada di tengah sebagai orientasi. Ruang di bawah kubah merupakan vestibule atau hall dengan langit-langit yang tinggi. Atap kubah membentuk langit-langit persegi memberikan pencahayaan atas yang memperkuat kesan megah ruangan ini. Empat kolom utama yang menyangga atap kubah sepintas mirip dengan bagian tengah sebuah pendapa joglo. Bagian ini diperindah dengan empat lampu hias serta jendela kaca memanjang di sekeliling bangunan bagian atas.

Ornamen paling menonjol pada bangunan Stasiun Tawang adalah pintu-pintu utama serta jendela ventilasi atas yang berbentuk lengkung yang dipertegas dengan bingkai konstruksi Arch pasangan batu bata di tepi atasnya. Pada ujung lengkungan bata tersebut diakhiri dengan moulding dari semen dan keramik warna dan material yang berbeda dari elemen - elemen bukaan (pintu, jendela, dan ventilasi) tersebut menjadi ornamen yang mempercantik arsitektur Stasiun Tawang. Cornice berupa ballustrade/pagar pembatas atap datar di atas pintu-pintu tersebut memperkuat akhiran atas dari komposisi itu.


Spoiler for Arsitektur:



BANJIR

Sampai tahun 2015, Stasiun Tawang sering mengalami banjir, baik banjir akibat hujan mau pun banjir akibat rob (naiknya air laut). Kawasan si sekitar stasiun tawang memang wilayah langganan banjir rob. Namun saat ini banjir sudah tidak menggenangi wilayah stasiun, semoga selalu seperti itu. Beberapa tempat ditinggikan, perbaikan drainase, serta berfungsinya polder (kolam tampungan) di depan stasiun membantu mencegah terjadinya banjir.

Spoiler for Banjir:


Spoiler for Polder:


GAMBANG SEMARANG

Salah satu keistimewaan Stasiun Tawang disbanding stasiun lain adalah bel atau nada kedatangan dan informasi yang menggunakan irama lagu Gambang Semarang. Setiap ada informasi mengenai kedatangan atau keberangkatan kereta bel ini selalu dibunyikan terlebih dahulu. Bagi yang ingin mendengarnya berikut nada bel terebut.
Spoiler for Bel:


MUSIK KERONCONG

Ini yang paling istimewa dari Stasiun Tawang, di ruang tunggu anda akan dihibur oleh rombongan keroncong Gunungjati. Kelompok ini sudah puluhan tahun menemani dan menghibur penumpang di stasiun Tawang. Para penumpang yang terhibur bisa memberikan sumbangan atau tips seikhlasnya di kotak yang disediakan. Walau pun hanya “ngamen” tapi kualitas permainan kelompok ini luar biasa, dari lagu lawas sampai lagu hits terbaru mereka mainkan. Dari lagu Jawa sampai lagu Meksiko bisa mereka tampilkan dengan sangat baik. Musik Keroncong ini membuat suasana stasiun Tawang menjadi hidup dan syahdu.



Jangan lupa ke Semarang, nikmati loenpia dan karaoke..

Spoiler for Loenpia dan Karaoke:

Diubah oleh hardidjan 29-07-2017 07:50
0
7.4K
39
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.2KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.