- Beranda
- The Lounge
Inilah Sosok Snipper Cantik yang Jadi Dewi Kematian ISIS, Awas Salah Fokus!!
...
TS
kekinian21
Inilah Sosok Snipper Cantik yang Jadi Dewi Kematian ISIS, Awas Salah Fokus!!
Namanya Joanna Palani, Wanita blasteran Kurdi-Denmark berusia 23 tahun ini nekat meninggalkan bangku kuliahnya di Kopenhagen demi memerangi ISIS di kancah pertempuran Irak dan Suriah.
Tidak main-main, dengan senapan SVD Dragunov dan Kalashnikov kesayangannya, Joanna dilaporkan telah menghabisi sekitar100 nyawa laskar ISIS pada medan tempur di kedua negara itu.
Pengalaman buruk semasa kecil di pengungsian, juga kerasnya perjuangan keluarganya (orang-orang Kurdistan) dalam peperangan di Irak, telah membentuk Joanna menjadi berbeda dari perempuan pada umumnya.
Di usia empat tahun, ia sempat diungsikan ke Denmark agar mendapatkan pendidikan yang baik. Namun, keinginannya untuk menguasai senapan tak kuasa ditepis, sehingga kakeknya pun mengajak Joanna berlatih menembak pada usia sembilan tahun.
Darahnya selalu mendidih setiap kali mendengar berita bagaimana para pejuang ISIS memperlakukan kaum perempuan dan anak-anak secara buruk. Maka, keluarganya di perkampungan Kurdistan pun akhirnya hanya bisa terpana ketika mendengar Joanna Palani meninggalkan bangku kuliah, dan pergi ke Irak pada tahun 2014.
“Memang, para pejuang ISIS itu adalah mesin pembunuh. Namun, sejujurnya, amat mudah untuk menjatuhkan mereka,” kata Joanna kepada Daily Mail.
Pimpinan ISIS sendiri bukannya tak menyadari bahwa Kurdi pun memiliki “mesin pembunuh” yang agak unik tersebut, yang pergerakannya mirip “hantu” – tak terlihat, tak terdengar, tapi mematikan.
Maka, mereka telah mengumumkan, tersedia hadiah sebesar US$ 1 juta atau sekitar Rp 13 miliar bagi siapa saja yang bisa membunuh atau menangkap Joanna Palani.
“ISIS memang sangat ingin menangkap saya, lalu menjadikan saya sebagai budak seks mereka,” kata Joanna lagi kepada Daily Mail.
Tidak main-main, dengan senapan SVD Dragunov dan Kalashnikov kesayangannya, Joanna dilaporkan telah menghabisi sekitar100 nyawa laskar ISIS pada medan tempur di kedua negara itu.
Pengalaman buruk semasa kecil di pengungsian, juga kerasnya perjuangan keluarganya (orang-orang Kurdistan) dalam peperangan di Irak, telah membentuk Joanna menjadi berbeda dari perempuan pada umumnya.
Di usia empat tahun, ia sempat diungsikan ke Denmark agar mendapatkan pendidikan yang baik. Namun, keinginannya untuk menguasai senapan tak kuasa ditepis, sehingga kakeknya pun mengajak Joanna berlatih menembak pada usia sembilan tahun.
Darahnya selalu mendidih setiap kali mendengar berita bagaimana para pejuang ISIS memperlakukan kaum perempuan dan anak-anak secara buruk. Maka, keluarganya di perkampungan Kurdistan pun akhirnya hanya bisa terpana ketika mendengar Joanna Palani meninggalkan bangku kuliah, dan pergi ke Irak pada tahun 2014.
“Memang, para pejuang ISIS itu adalah mesin pembunuh. Namun, sejujurnya, amat mudah untuk menjatuhkan mereka,” kata Joanna kepada Daily Mail.
Pimpinan ISIS sendiri bukannya tak menyadari bahwa Kurdi pun memiliki “mesin pembunuh” yang agak unik tersebut, yang pergerakannya mirip “hantu” – tak terlihat, tak terdengar, tapi mematikan.
Maka, mereka telah mengumumkan, tersedia hadiah sebesar US$ 1 juta atau sekitar Rp 13 miliar bagi siapa saja yang bisa membunuh atau menangkap Joanna Palani.
“ISIS memang sangat ingin menangkap saya, lalu menjadikan saya sebagai budak seks mereka,” kata Joanna lagi kepada Daily Mail.
Quote:
AWAS DIDOR SAMA NENG JOANNA BISA BERABE GANS
Spoiler for BONUS:
tien212700 memberi reputasi
1
69.6K
355
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
924.7KThread•89.4KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya