Waduh gan,
Kalo duka itu tergantung perspektif kita gan, 90% masalah didunia ini terjadi bukan karena seberapa besar masalah itu datang. Tetapi bagaimanakah respon kita terhadap masalah tersebut ?
Ane sangat bersyukur gan, masalah dan kritikan datang bertubi – tubi dari berbagai kalangan. Kalau kata om ane yg nyiptain iPhone itu

, Apple bisa seperti hari ini karena mereka tiap hari meminta kritikan dari konsumen.
Oops, tunggu.... kritikan itu dibedakan menjadi kritikan yg membangun atau kritikan yg menjatuhkan (negatif). Contoh ya gan,
Kritikan Positif :
ada seorang pengusaha Indonesia yg membesarkan bisnisnya di Australia. Beliau berkata,
“selama 2 tahun terakhir bisnis kita hanya fokus ke sales (penjualan) dan sekarang mengalami berbagai kendala. Kenapa tidak mengubah arah mata angin ke ‘positioning’ ? jangan bermain diharga dll dll.”
Kritikan negatif :
“Aduh, kalian tidak profesional. Kalian ngurus masalah harga saja tidak kelar-kelar, apalagi kalau ntar jadi deal ama kalian ? saya juga orang marketing jadi saya tau persis dll. Babibubebo,”
Ane waktu itu baru mau makan gan, jam 12 siang. Ditelepon dan dikata-katain dengan nada yg tidak enak

.
Ane dan tim telah melayani berpuluh ribu request dari client dan tentu angkanya bukan sedikit

,
Baru kali ini ditahun 2017 ane di KATAIN dengan kata tidak profesional, telinga ane waktu itu menjadi sangat panas gan.

maka dari itu ane tulis di kaskus (monggo dishare kalau berkenan).
Kronologis singkat :
Pada awal bulan April 2017, ane masih ingat banget ane ditelpon seseorang dan katanya akan melakukan pemesanan bisa mencapai 6000 pc barang gan. Tetapi mereka minta meeting dulu,
Oke.. tentu dari kita sangat excited utk bertemu dgn mereka. Sekali bertemu, dua kali ketemu, biaya jalan dan waktu juga sudah kita investasikan, Bolak Balik kita mengurus revisi produk dari dia, bolak balik bolak balik uda ga tau berapa kali gan. Ane pikir ini sudah ciri-ciri akan deal gan, kita follow-up terus sampai akhir April 2017 (sedangkan katanya tes project mau pesan 2000pc dulu, next kalau emang bagus kualitas barangnya. Baru mereka melakukan repeat order). Di akhir April 2017, semua sudah clear akan teteapi deadline juga di undur terus oleh mereka TANPA ALASAN YANG JELAS. Ane punya kapasitas produksi mau 100.000 pc dalam 1 bulan juga bisa gan , kenapa ane dan tim melakukan Follow-up ? Tentu demi mereka ! karena mereka memiliki deadline dipertengahan Mei, sedangkan kita masih banyak yg akan diurus jika orderan ini deal, seperti DP berapa persen, cariin bahan baku, booking pabrik, booking tukang, desainer juga harus cepat dan sigap dalam menghadapi revisi dari client. Tapi apa mau dikata ? Hilang bagaikan angin terhembus kentut

.
Mereka memberikan objection seperti :
- Kalian emang mampu produksi berapa ?
- Request bahan Merce*es Ben* tapi budget-nya Suz*ki Karim*n ;-)
- Nego sampai mencekak juga kita layanin, memberikan kepuasan kepada konsumen adalah misi utama kita. Bukan HOW MUCH WE CAN EARN tetapi HOW MUCH WE CAN GIVE YOU VALUE !
- Request fasilitas dan ketepatan waktu, ane BISA SANGGUPIN dan ane FIX ttd memakai materai seperti yg ane lakukan ke perusahaan besar lainnya. (jika DEAL)
Waktupun berlalu tanpa kabar dari mereka sejak pertemuan terakhir dibulan April.
Pertengahan bulan Mei, ane dan tim mengalami musibah gan. Seluruh pabrik produksi kita terbakar hangus dan sisa tanah + puing . ane mengambil keputusan bersama tim, untuk tidak meng-followup dulu yg KATANYA akan melakukan orderan hingga 2000 pc itu. Karena jujur waktu itu produksi kita tersendat – sendat, ane masih ngurus asuransi gedungnya, ane konfirmasi ke fire-system pabrik dll.
Tanpa suara sedikitpun, suatu hari di bulan Juni 2017, ane iseng tanya apakabar dll ke mereka. Katanya mereka lagi jalan – jalan dipulau Jawa. Ane sama tim menanggapi dengan “safe trip ya”, no dealing itu bukan menjadi blokade buat kita. Ane sudah sering sharing ke tim, tetap menjaga hubungan baik dengan siapapun. Tidak ada yang namanya penolakan, yang ada hanya belum saatnya.
Suatu hari handphone berdering dan diangkat oleh tim, mendadak mereka ingin melakukan orderan lagi gan (katanya

). Kita masih open, selalu open diskusi jika ingin menguji ulang sampling barang yang akan dibeli Client. Karena kita memerlukan waktu, mereka ini mengira kita adalah bisnis tanpa SOP sehingga barang dikirim dan langsung meminta kuotation saat itu juga. Padahal kita ada tim ahli dan khusus dalam menghitung quotation penjualan, modal dan bahan. Tidak bisa sembarangan kita bertindak, salah sedikit akan berakibat fatal. Oleh karena itu kita memerlukan waktu setidaknya 2 – 4 hari kerja, bayangkan kita langsung buru-buru menghitung ulang semua deal yg sudah disepakati pada akhir April BERUBAH TOTAL pada awal Juni dan kata mereka ..
“18 Juli sudah harus kelar semua ya ! kita lagi buru-buru nih !”
Loh, inikan tidak bisa ? kenapa ? karena seluruh tim produksi kita ada yg namanya libur Idul Fitri, P.O masuk paling cepat kelar aja tanggal 20 Juli ++, itupun kalau DP sekarang pada pertengahan Juni ini.
Saat itu terjadi, kita lagi sibuk gan. Partner ane langsung ditelpon dan ditanya- tanyain soal HARGA dan BARANG dan BISANYA KAPAN. Ntah gimana cerita partner ane sama sekali tidak mengangkat telepon dari mereka, ane pun langsung ditelpon dan diseperti ditegur + kritik + buat ane adalah sebuah penghinaan ketika terjadi kata-kata seperti “Tidak Profesional” itu terucap .
Gara-gara orderan ini , ane dan partner serta beberapa rekan sempat bersitegang-loh ,
Karena dari tim ada yang mau tetap berusaha ntah GIMANA caranya supaya orderan ini deal,
ada yang UDAHAN, tidak mau mengurus orderan ini lagi. Ada yang bahkan miskom dan sempat terjadi berantem di INTERNAL.
Bayangkan gan, gara-gara keambiguan orderan.
Ane kemudian istirahat sejenak dari kekacauan ini, (1 hari ane off)
Ane langsung mengambil keputusan untuk tidak MENGAMBIL ORDERAN ini, kenapa ?
Karena terakhir masih terucap kata-kata seperti ini,
“Ini kita belum deal loh, tapi cara kerja kalian sudah seperti ini. Bagaimana kalo ntar Deal ? bisa setengah-tengah gitu kerjanya ?”
Ane dan partner tidak mau mengambil resiko, sekali lagi karena kita bisnis tanpa modal. Maka kita tidak mau ada yg namanya menahan modal untuk kamu, sang client RATU LANGIT. Karena akan panjang urusan jika sudah terjadi orderan dan kalian membatalkan secara sepihak. Daripada merusak nama baik kita, mood dan hubungan tim ane. Jadi ane SUDAHI saja drama pemesanan barang ini.
Ketika ane bercerita dan curhat dengan pengusaha kelas kakap, si pengusaha hanya berpendapat demikian :
“kalian hanya digunakan, sebagai tempat cek harga barang. Dia akan mengambil yg termurah, makanya setiap saat dia akan cek terus menerus dan akan mengambil yg paling murah untuk dia mark-up harga nya lagi. Ini orang TIDAK JUJUR.. posisi dia juga tidak jelas sebagai apa .. marketing ? calo ? ntah lah...”
(kalo dipikir pikir, benar juga ya gan

)
FYI gan,
Pada saat April – Juni 2017 ini, ane lagi mengerjakan orderan dari salah satu bank Swasta TERBESAR di Indonesia (BC*) dan Universitas favorite di Jakarta (Un*ar) dengan nominal ratusan juta gan.
Ane masih sanggupin untuk menerima orderan mereka karena dengan niat melihat hubungan pertemanan dengan teman ane yg referensikan.
Setelah ane refleksikan diri mengenai kata-kata TIDAK PROFESIONAL ini, ane menjadi sangat bersemangat dan berterima kasih kepada mereka yang telah menggantung orderan ini hingga 3 – 4 bulan.
SAYA TIDAK Profesional jika mereka tidak menaruh kepercayaan kepada kita :
- BC* (1x meeting dan deal)
- Astr* (1x meeting dan deal)
- PT. Eps*n Indonesia
- PT. B*rsa E*ek Indonesia
- PT. E*cona Int* Industri
- PT. Nutr*cell Paci*ic
- Sidosermo Airdas Surabaya
- UN*AR (2x meeting dan deal)
- *LV Model Agency
- KanWil DitJen Pajak KalTim dan KalUt
- PemProv Bali
- Dan masih banyak lagi yg tidak bs ane sebutkan satu persatu
Oh ya tambahan, kita TIDAK PROFESIONAL GAN,tapi kita mendapatkan bny undangan, dihubungi, tawaran, informasi, training dari :
- Gramed*a
- AliB*Ba
- Microso**
- Kas**s
- Li*e
dll dll dll