Halo agan2 semua...
Saya seorang istri yang tengah hamil dan sedang menunggu hari kelahiran anaknya.
Prediksi dokter sih dalam beberapa hari ini..
Saya dan suami tinggalnya terpisah kota..
Saya dengan ortu saya, suami juga dengan ortunya..
Awalnya suami tinggal satu rumah dengan saya, tapi karena ada masalah di pekerjaan, suami pindah kerja ke kota orang tuanya.
Saya tidak bisa ikut suami untuk saat ini, karena pekerjaan dan karena tidak ada lagi anak yang bisa menemani orang tua saya.
Sejak awal menikah, orang tua saya sudah mempersyaratkan kpd suami saya untuk tinggal di kota ini jika serius ingin menikahi saya.
Tapi takdir berkata lain, dan kami akhirnya harus terpisah.
Ayah saya berencana utk pulang kampung sehari sebelum lebaran.
Sehingga di rumah tinggal saya dan ibu saya.
Jadi saya meminta suami untuk datang menemani saya setidaknya selama ayah saya tidak ada.
Khawatir terjadi apa di malam hari dengan saya atau bayi saya.
Tetapi yg menyedihkan, suami saya tidak mau memenuhi permintaan saya.
Dia ingin supaya dia berangkat dari kotanya di saat saya mulai merasakan kontraksi.
Padahal paling cepat perjalanan dari kotanya ke kota saya sekitar 8 jam.
Dan menurut saya itu sudah sangat terlambat untuk sampai disini.
Atau dia akan ke rumah saya, sekitar H+2 lebaran.
Alasannya karena dia ingin lebaran pertama bersama ibunya, karena tahun kemarin dia tidak ada disana.
Saya mengerti, seorang anak laki-laki harus patuh pada ibunya.
Saya mengerti, sebagai istri saya tidak boleh melarang suami saya untuk dekat dengan ibunya.
Tapi bukankah kondisi saya saat ini sedang urgen.
Saya merasa tidak dipedulikan.
Saya benar2 merasa marah kepada suami saya.
Tapi dia tidak peduli.
Dia malah bilang, kenapa saya dulu tidak ikut dia tinggal di kota ibunya sekarang.
Kenapa ayah saya juga tidak peduli dan meninggalkan anaknya untuk pulang kampung juga..
Saya hanya merasa, anak ini hasil kami berdua.
Saya merasa siapa yang lebh bertanggung jawab selain dia.
Salahkah pemikiran saya ini?
Untuk agan2 semua, seandainya agan ada di posisi suami saya, apakah agan akan melakukan hal yang sama dengan suami saya?