oet82Avatar border
TS
oet82
Edan.... Petani Kangkung aja Bisa Untung Puluhan Juta Rupiah
Memasuki musim hujan yang masih belum merata petani di sejumlah kecamatan memanfaatkan lahannya menanam kangkung.

Selain itu sambil mengisi jeda musim tanam padi yang diperkirakan baru bisa dimulai akhir Desember, mereka mencoba menyelingi dengan tanaman lainnya, seperti bawang dan kangkung. Yang tujuan utamanya agar mendapatkan keuntungan dari bertani.



Kedua komoditas itu dianggap bernilai ekonomis meski kenyataannya terbentur dengan terpuruknya harga jual di tingkat petani. Keluhan itu disampaikan para petani bawang tatkala harga jual bawang dari pedagang pasar kepada konsumen justru sangat mahal.

Akibat besarnya kerugian yang dialami dengan menanam bawang, sebagian petani akhirnya beralih ke komoditas kangkung. Sayuran hijau tersebut dinilai memiliki masa panen cukup pendek sekitar 20 hari dan cukup menguntungkan dari segi harga jual.

Patijan (46), Petani Desa Wanasari Kecamatan Bangodua, mengaku memanfaatkan lahannya yang kurang dari 1 hektare untuk ditanami kangkung, pihaknya mengaku yakin akan meraih untung meski modal yang dikeluarkan cukup besar dari hasil menanam.

"Modal cukup besar mulai dari bibit sekitar Rp 4 juta per hektare, gali galengan Rp15 juta per hektare, 100 kantong pupuk tahi ayam Rp15.000 per kantong," terangnya.
Lanjutnya, ia mengeluarkan modal setidaknya Rp40 juta per hektare untuk sekali tanam dengan masa panen 20 hari. Dari modal sebesar itu, dia mampu menjualnya hingga Rp 60 juta per musim panen,

"Sangat menguntungkan karena bisa memperoleh lebih dari 80.000 ikat kangkung per hektare. Jika diambil minimalnya saja bisa dapat Rp 60 juta lebih," tuturnya.

Meskipun keuntungan cukup menggiurkan, hanya segelintir petani yang mau menggarap komoditas tersebut. Di tambah juga Mereka mengaku kesulitan untuk memasarkan produknya karena kebutuhan Indramayu akan kangkung sangat sedikit, "Pasar Indramayu saja maksimal menyerap hanya 2.000 ikat," ucapnya.

Hal senada juga dikatakan oleh petani kangkung lainya Soma (53) , petani kangkung di Desa Lajer Kecamatan Tukdana mengtakan, pihaknya terkendala mengenai pemasaran dalam menggarap kangkung. "Sebenarnya, keuntungan jual kangkung bisa tiga kali lipat dari harga jual gabah. Masa panen yang pendek jadi faktor keuntungan," katanya.

Akan tetapi, lanjut ungkap Soma, hanya petani yang sudah mempunyai akses pemasaran di luar kota yang berani tanam kangkung. "Kebetulan penanaman kangkung ini merupakan pesanan jadi enggak bingung pemasarannya. Kalau teman-teman yang lain bukannya tidak mau, tapi mereka bingung mau jual kepada siapa," ucapnya. (yan/mgg) SUMBER
0
8.6K
48
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.9KThread40.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.