Arah- Seorang YouTuber bernama Anthony Howard-Crow melakukan percobaan menurunkan berat badan dengan cara tidak biasa. Dia mencoba metode mengonsumsi es krim selama 100 hari demi mengusir lemak di tubuhnya.

Dalam mencapai misinya itu, Anthony diketahui juga meminum protein dan mengonsumi sedikit alkohol. Namun hasilnya, berat tubuhnya tetap menyusut hingga 32 pound atau 14 kilogram.

Tetapi, dengan percobaan pertamanya itu, Anthony berhasil menurunkan 2 pound dalam waktu satu minggu. Kemudian, dia kembali bereksperimen dengan hanya mengonsumsi mekanan cepat saji selama 30 hari. Hasilnya sama, dia kehilangan 2 pound per minggu.

"Inti dari demonstrasi ini adalah untuk menunjukkan kepada Anda pada dasarnya dengan cara terbaik yang bisa saya lakukan bahwa kamu dapat makan apapun yang kamu inginkan dan tetap bisa menurunkan berat badan," katanya seperti dikutip Odditycentral.

Pengalaman diet pertamanya adalah ketika menjajal selama 30 hari untuk mengonsumsi es krim dimana dia memasukan setidaknya 50 persen kalori dari es krim ke dalam tubuh. Sayangnya, pekerjaannya yang begitu berat memaksanya untuk mengakhiri percobaan itu lebih cepat.

Karena masih penasaran, Anthony akhirnya menjajal percobaan kedua. Secara ekstrem dia mencoba untuk hanya mengonsumsi es krim selama 100 hari dengan bantuan minuman protein dan alkohol.

Diet 100 hari Anthony dimulai pada bulan Januari, dan berakhir bulan lalu, dengan beberapa hasil menarik. Selama periode itu, ada 2.000 kalori sehari es krim yang masuk ke dalam tubuh dengan tambahan 500 kalori dari bubuk protein dan alkohol.

Meski hanya mengonsumsi es krim selama 100 hari, lipid darah Anthony semuanya tidak bermasalah, kolesterol HDL-nya (yang baik) lebih tinggi, kolesterol LDL lebih rendah, dan dia menurunkan tingkat trigliserida secara dramatis. Yang paling mengejutkan, Anthony juga terlepas dari masalah penyakit gula.



Tetapi meski demikian, Anthony mengakui pengalaman diet es krimnya itu adalah metode diet terburuk yang pernah dia lakukan.

"Diet ini adalah petualangan diet paling menyedihkan yang pernah saya alami," kata Anthony.

"Pesannya di sini bukan bahwa ini adalah diet ideal, pesannya secara khusus menunjukkan bagaimana defisit energi menimpa sumber makanan tertentu ketika sampai pada penurunan berat badan atau lemak," lanjutnya.