Aljazeera- Pria bersenjata melancarkan 2 serangan di ibukota Iran, Tehran pada Rabu (7/6) dan menewaskan 1 penjaga keamanan di gedung parlemen serta mengakibatkan beberapa orang terluka di Makam Ayatollah Khomeini, tokoh revolusi Iran.

Kantor penyiaran negara IRIB dan kantor berita Fars menyatakan 1 lelaki bersenjata ada di dalam makam. Menurut Elias Hazrati, anggota parlemen Iran, ada 3 penyerang, satu dengan pistol dan 2 lainnya dengan senjata AK-47 saat menyerang parlemen.

Sementara menurut anggota parlemen lainnya, salah satu pelaku penyerangan melepaskan tembakan ke sejumlah petugas keamanan dan semua akses menuju gedung parlemen sudah ditutup, menurut kantor berita ISNA.

Menurut TV milik pemerintah Iran, 4 penyerang terlibat dalam penyerangan di parlemen. Setidaknya 8 orang terluka dalam serangan kali ini.

Identitas dan motivasi para penyerang sampai saat ini masih belum jelas.



CNN- Terdapat beberapa serangan di ibukota Iran, Tehran, menurut media negara setempat.

2 orang terluka dalam serangan bom dan penembakan di makam Ayatollah Khomeini, di sebelah selatan kota pada Rabu (7/6), menurut kantor berita Fars.

Menurut kantor berita ini, pelaku penyerangan melepaskan tembakan ke sejumlah petugas keamanan. Serangan ini berlangsung di saat yang bersamaan dengan serangan di parlemen Iran, dimana setidaknya 3 orang terluka setelah penyerang mendatangi gedung parlemen di pusat Tehran, menurut Press TV.

Penyiar berita sebelumnya melaporkan bahwa salah satu yang terluka termasuk petugas keamanan.


Serangan simbolis

Saat ini masih belum jelas bagaimana si penyerang memasuki gedung parlemen, yang merupakan tempat yang sangat dijaga ketat dengan banyak titik pengamanan.

Kepemilikan senjata di Iran sangatlah ketat, berarti si penyerang ini pastinya menyelundupkan senjata untuk masuk ke Iran.

Lokasi kedua penyerangan sangat terasa simbolik, menargetkan makam dari founder Islamic Republic dan pemimpin tertinggi pertama, Ayatollah Ruhollah Khomeini. Beliau memimpin revolusi dengan menggulingkan Shah di tahun 1979 dan telah menjadi pemimpin Iran selama 10 tahun.

Tempat pemakaman Ayatollah banyak didatangi para peziarah yang ingin memberikan penghormatan kepada pemimpin mereka yang terdahulu.

Jarangnya terorisme di Iran

Serangan teroris di Iran bisa dibilang jarang, tapi negara ini yang mayoritas populasinya Syiah, terlibat dalam aksi militer melawan kelompok teroris Sunni seperti ISIS, yang menganggap orang Syiah itu murtad.

Tahun lalu, pemerintah Iran menyatakan bahwa mereka telah menggagalkan salah satu plot terbesar yang dilakukan oleh kelompok teror yang menargetkan Tehran dan berbagai kota besar lainnya selama bulan Ramadan.


BBC Indonesia- Dua insiden terjadi hampir bersamaan di ibu kota Iran, Teheran. Insiden pertama adalah penembakan di gedung parlemen Iran, yang diikuti kemudian oleh bom bunuh diri di kompleks makam Ayatollah Khomeini.

Elias Hazrati, seorang anggota parlemen Iran, mengatakan terdapat tiga pelaku penyerangan. Salah seorang bersenjatakan pistol, dua lainnya dengan senapan serbu AK-47. Kantor berita IRIB menyebutkan penyerang tengah melakukan penyanderaan dan sebuah ledakan terdengar di lantai empat atau lima gedung parlemen.

Sebagaimana dilaporkan kantor berita Fars dan Mehr, pelaku penyerangan melepaskan tembakan ke sejumlah petugas keamanan sehingga menyebabkan seorang meninggal dunia dan beberapa lainnya cedera.

"Dia menembak salah seorang petugas di bagian kaki dan berlari kabur," sebut laporan itu.

Kantor berita Tasnim dan stasiun televisi pemerintah Iran, Press TV, mengatakan sejumlah pria bersenjata masih berada di dalam gedung.

Gedung parlemen Iran, yang terpaut sekitar 20 kilometer dari kompleks makam Ayatollah Khomeini.
Sekitar 30 menit setelah insiden di gedung parlemen mengemuka, lembaga penyiaran IRIB dan kantor berita Fars melaporkan bahwa seorang bersenjata menyerbu masuk kompleks malam Ayatollah Khomeini di bagian selatan Teheran.

Pria itu dilaporkan masuk melalui pintu barat kompleks dan sempat melepaskan tembakan sebelum meledakkan diri menggunakan rompi berisi bom, menurut kepala humas kompeks malam Ayatollah Khomeini, Ali Khalili, kepada kantor berita IRNA.

Akan tetapi kantor berita Fars melaporkan pelaku bom bunuh diri adalah seorang perempuan. Insiden itu menyebabkan lima orang cedera dan seorang lainnya meninggal dunia, walau belum jelas apakah jumlah itu termasuk pembom bunuh diri.

Kompleks makam pemimpin Revolusi Iran itu terletak sekitar 20 kilometer dari gedung parlemen.