KRIMINALITAS.COM, Jakarta – Rachmawati Soekarnoputri menyebut pemberian status DPO oleh Ditreskrimsus Polda Metro Jaya terhadap Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab adalah politik balas dendam.

“Padahal kalau menggarisbawahi ucapannya Pak Jokowi sendiri bilang jangan balas dendamlah,” kata Rachma saat perayaan hari lahir Bung Karno di Universitas Bung Karno, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (6/6/2017).

Rachma menuding kasus penistaan agama menjadi pemicu adanya kriminalisasi terhadap kelompok yang berseberangan dengan pemerintah.

“Awal mulanya kan permasalahan Ahok, lalu dianggapnya mungkin karena yang menjadikan Ahok dihukum itu kan seolah-olah dari kelompoknya Habib,” ujar putri proklamator Bung Karno itu.

Dia menegaskan, kasus yang dituduhkan kepada Rizieq adalah bentuk pembunuhan karakter terhadap pentolan FPI tersebut.

“Jadi bukan upaya hukum secara benar, ini direkayasalah. Orang awam aja bisa lihat kok ini pembunuhan karakter,” tegasnya.

Bahkan, dia menyamakan pembunuhan karakter yang dialami Rizieq seperti yang pernah dialami Soekarno sebelum proklamator tersebut lengser dari jabatannya sebagai Presiden.

“Dulu zamannya Bung Karno juga mau dijatuhkan, Bung karno dianggap kebanyakan main cewek, poligami. Zaman tahun 65 luar biasa mendowngrade dan membunuh karakter Bung Karno. Jadi pola-pola itu adalah pola-pola lamalah,” tutupnya.



dibaca dulu baru komen
ngakak aje dah