Meskipun ibu dikenal sebagai sosok yang lembut, namun saat mendidik anak, seorang ibu biasanya akan mendidik anak perempuannya dengan keras agar bisa tumbuh kuat dan mandiri. Sementara itu, ayah akan lebih lembut dalam mendidik anak perempuan dibandingkan dengan laki-laki karena bagi ayah, laki-lakilah yang harus tumbuh lebih kuat dan mandiri daripada perempuan.

Kebanyakan anak perempuan akan merasa bahwa ibu memiliki banyak aturan yang harus ditepati, sedangkan ayah tidak terlalu menuntut aturan-aturan semacam itu. Itulah sebabnya anak perempuan akan merasa lebih nyaman bersama ayah ketika melakukan kesalahan karena ayah akan lebih mudah memaafkan dibandingkan ibu.

Saat sedang dalam situasi ‘terjepit’ atau ‘tertekan’, anak perempuan akan merasa lebih aman bersama dengan ayah sebab ayah dinilai bisa menjadi sosok yang melindungi fisik dan psikis secara menyeluruh dibandingkan dengan sosok ibu yang terlihat lebih lemah.

Ayah akan bisa menjadi sahabat bagi anak perempuan, terutama saat membahas percintaan. Hal ini diperlukan jika anak perempuan membutuhkan susut pandang yang berbeda, yakni dari pihak laki-laki. Sementara itu, ibu biasanya akan lebih mengedepankan bagaimana seharusnya perempuan bersikap tanpa melihat sudut pandang lain dari pihak laki-laki.

Ayah biasanya menjadi mediator saat anak perempuan bermasalah dengan ibunya. Cara ayah memandang masalah biasanya akan lebih logis sehingga solusinya pun akan lebih mudah untuk ditemukan.

Anak yang dekat dengan ayahnya akan mencontoh berbagai hal baik dari ayahnya, termasuk cara menjadi kuat, mandiri, dan bekerja keras untuk menghadapi semua permasalahan yang ada di dalam hidup ini.