Gua ini terbentuk dari aliran lava letusan Gunung Fuji yang terjadi lebih dari 1150 tahun lalu. Kemudian aliran lahar panas tersebut turun ke Aokigahara dan terbentuklah dua terowongan yang menjadi gua. Pada tahun 1929, gua ini didesain oleh Kementerian Pendidikan Jepang untuk menjadi monumen alam nasional.

Setelah berhasil melewati bagian gua yang tersulit, kita dapat melihat dinding es di sebelah kanan dan kiri. Tempat ini digunakan sebagai tempat penyimpanan di masa sebelum kulkas diciptakan. Sekarang, balok es ditata sedemikian rupa untuk menampilkan kembali kondisi gua pada zaman itu.


Di seberang terdapat pilar es yang sangat indah. Es yang bentuknya beragam dan diterangi lampu sorot terlihat berkilauan bagaikan batu permata. Di tempat ini terhampar pemandangan fantastis yang disertai hawa dingin.


Pilar es terbentuk dari tetesan air dari langit-langit yang membeku dan terus menumpuk. Es alami ini mulai terbentuk saat musim dingin dan mencapai tinggi maksimal pada bulan April. Kadang ada pilar es raksasa yang tingginya mencapai 3 meter.


Pilar es yang menakjubkan ini berada di bagian titik balik untuk keluar dari gua. Kita akan langsung disambut pemadangan hutan yang hijau saat berjalan menaiki tangga. Butuh sekitar 15 menit untuk menjelajah, mulai dari masuk hingga keluar dari gua.

Wisatawan yang mau masuk harus menempuh tangga ke arah dalam gua dan menikmati serangan dingin dari dalam gua. Gua ini memiliki temperatur rata-rata 3 hingga 0 derajat Celcius.


Wisatawan yang ingin menelusuri gua beku ini bisa naik bus sampai stasiun Kawaguchiko. Karcis yang harus dibayar sebesar 350 Yen atau sekitar Rp 40.000 untuk orang dewasa. Sedangkan untuk anak-anak adalah 200 Yen atau sekitar Rp 23.000 per anak.


Selain itu, terdapat Gua Fugaku Fuketsu yang jaraknya tak sampai 1 kilometer dari Gua Narusawa Hyoketsu dan hanya perlu jalan kaki sekitar 13 menit. Jadi, kita dapat berwisata ke dua gua sekaligus.