chayankuAvatar border
TS
chayanku
Kapolri akui ada ancaman perpecahan bangsa
Kapolri akui ada ancaman perpecahan bangsa
Rabu, 17 Mei 2017 16:47 WIB


Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)

Medan (ANTARA News) - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengakui potensi perpecahan selalu ada dan senantiasa mengancam bangsa Indonesia yang terdiri multietnis dan agama.

Dalam dialog pada Rakornas Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Asrama Haji Medan, Rabu, Kapolri mengatakan, rakyat Indonesia layak merasa beruntung karena tidak mengalami masalah serius setelah 71 tahun merdeka.

Namun kondisi yang tenang itu tidak boleh dianggap sepele (underestimate) dan mengangap potensi potensi dan ancaman perpecahan tersebut tidak ada.

"Potensi itu ada, baik eksternal mau pun internal," katanya dalam dialog yang dihadiri Gubernur Sumut Erry Nuradi, Kapolda Sumut Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel, dan Ketua Umum IMM Taufan Putra itu.

Dari aspek internal, kata Kapolri, potensi itu muncul karen belu terciptanya pemerataan hasil pembangunan sejak Indonesia merdeka pada tahun 1945.

Kondisi itu dapat menimbulkan kerawanan, apalagi secara demografi, kehidupan berbangsa di Indonesia masih didominasi masyarakt "low class".

Kemudian, masih kuatnya ketimpangan kesejahteraan dalam hidup bermasyarakat dengan munculnya perbedaan yang cukup terasa antara yang kaya dan kelompok miskin.

Kondisi itu semakin diperparah dengan adamya perilaku yang memanfaatkan dan memanipulasi demokrasi dengan memanfaatkan kelompok low class tersebut untuk kepetingan elite tertentu.

Sedangkan dari aspek eksternal, ancaman tersebut selalu ada karena politik internasional itu bersifat anarki yakni ketidakteraturan akibat tidak adanya yang mengatur.

Dalam politik anarki tersebut berlaku hukum rimba. "Siapa yang kuat, dia yang menang," katanya.
http://www.antaranews.com/berita/629...pecahan-bangsa


Jokowi Kumpulkan Tokoh Agama Redam Gejolak Politik
2 days ago



JAKARTA | duta.co – Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali bertemu dengan para tokoh lintas agama di Istana Merdeka. Pertemuan mendadak tersebut dilakukan setelah Jokowi kembali dari Palu, Sulawesi Tengah.

Seperti sebelumnya Jokowi mengadakan pertemuan dengan ulama dan tokoh agama lain untuk meredam gejolak politik yang memanas akhir-akhir ini ditandai dengan aksi demo meluas pasca vonis Ahok dan ada pula aksi penolakan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah di Manado. Selain itu juga isu pembubaran HTI.

Sedikitnya delapan tokoh dari organisasi keagamaan datang ke Istana Merdeka, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (16/5/2017). Jokowi didampingi oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
Mereka yang hadir dalam pertemuan itu antara lain Ketua Wali Gereja Indonesia Henriette T. Hutabarat Lebang, Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini, Ketua Majelis Hukum dan HAM PP Muhammadiyah Syaiful Bakhri, Ketua MUI KH Ma’ruf Amin, dan empat pemuka agama lain.

Pertemuan dilakukan secara tertutup. Namun pembukaan pertemuan masih bisa diliput oleh wartawan. Suara Jokowi terdengar sayup-sayup karena tak menggunakan pengeras suara.

“Apa pun agamanya, apa pun sukunya, apa pun golongannya, untuk menjaga kebhinekaan, membangun solidaritas,” kata Jokowi.

Dalam pengantar singkat itu, Jokowi juga menegaskan bahwa dasar negara Republik Indonesia adalah Pancasila. Selain itu, ada konstitusi yang mengatur kehidupan bernegara.

Jokowi juga menjamin kebebasan berserikat dan berorganisasi. Tetapi semua harus disesuaikan dengan konstitusi yang telah diatur.
Jokowi juga memberi pernyataan agar tidak ada lagi saling menghujat atau berbagai gesekan di antara masyarakat.

“Jika dalam beberapa waktu terakhir ada gesekan, mulai saat ini saya minta hal-hal tersebut segera dihentikan,” ujar Jokowi dalam pernyataan pers di Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat.

“Jangan saling menghujat karena kita bersaudara, jangan saling jelekkan karena kita bersaudara, jangan saling fitnah karena kita bersaudara, jangan saling menolak karena kita bersaudara, jangan saling mendemo, habis energi kita untuk hal-hal seperti itu, karena kita bersaudara,” tutur Jokowi.

Jokowi dan para tokoh lintas agama tidak ingin ada perpecahan bangsa yang berdasarkan agama. Dia berharap semua pihak sama-sama menjaga persatuan.

“Kita adalah saudara sebangsa dan setanah air,” ungkap Jokowi.

Jokowi senang dengan komitmen semua tokoh agama untuk terus mempertahankan Pancasila dan UUD 1945 dalam bingkai NKRI serta Bhinneka Tunggal Ika.
Dia kemudian mengucapkan terima kasih kepada para tokoh agama tersebut. “Saya senang mendengar komitmen semua pihak untuk mendukung demokrasi yang sehat dan mendukung penegakan hukum,” ujarnya.

Peta Paham Anti-Pancasila
Sebelum bertemu dengan Jokowi, Sekjen PBNU Helmi Faisal Zaini mengatakan, akan menawarkan konsep yang terkait dengan menggalang persatuan kesatuan bangsa. Pertama-tama, katanya, harus ada pemetaan terhadap sebaran paham-paham yang mengganggu Pancasila.

Hal tersebut dia katakan dengan merujuk kepada hasil penelitian The Pew Research Center yang menyebutkan, 4 persen dari seluruh penduduk Indonesia, ditengarai mendukung atau setuju dengan ISIS. Mengambil contoh penelitian tersebut, dia mengatakan, bisa dibuat menjadi pijakan untuk melakukan pemetaan.

“Jadi, daerah-daerah yang memang memerlukan penanganan, itu memang harus ada terapinya,” ujarnya.

Perbanyak Dialog
Menanggapi hasil pertemuan dengan Jokowi, Ketua MUI Ma’ruf Amin mengatakan, sepakat untuk menguatkan rasa kebangsaan Indonesia. Juga menguatkan persaudaraan sebangsa dan setanah air.

Ia mengimbau masyarakat agar dalam menyampaikan aspirasi, tetap dilakukan dalam koridor hukum, kesantunan dan keadaban. “Kami akan berusaha memperbanyak dialog kebangsaan di kalangan masyarakat. Supaya rasa kebangsaan kuat, dan keutuhan bangsa semakin dapat terjalin,” katanya.
https://duta.co/jokowi-kumpulkan-tok...jolak-politik/


Jokowi Kumpulkan 30 Pemred Media Massa di Istana, Ada Masalah Apa?
Mei 17, 2017 17:24

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta pemerintah melakukan peninjauan terhadap Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pemanfaatan Sumber Energi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Presiden Joko Widodo berbicara fokus pemerintah tetap pada pembangunan infrastruktur kepada 30 pimpinan redaksi media massa, baik cetak, “online” (daring), radio dan televisi yang diundang ke Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (17/5).

Presiden yang didampingi Menteri Sekretaris Negara menerima para pimpinan redaksi tersebut di ruang oval Istana Merdeka pada pukul 14.00 WIB.

Dalam kesempatan ini, Presiden berbicara mengenai fokus pemerintah saat ini membangun infrastruktur, terutama pembangunan di luar Pulau Jawa.

“Terutama pembangunan pelabuhan baik pelabuhan lama atau ekspansi, juga pembangunan ‘airport’ (bandara) baru maupun perluasan, juga jalan baik trans Papua, tol di Sumatera serta beberapa lokasi menambah pembangkit listrik,” kata Presiden di depan para Pimpred.

Presiden mengaku setiap melakukan kunjungan kerja ke daerah selalu dilaporin tenntang kurangnya pasokan listrik, sehingga fokus pemerintah tetap pada pembangunan infrastruktur.
http://www.aktual.com/jokowi-kumpulk...a-masalah-apa/


Mendadak, Jokowi Kumpulkan Tokoh Lintas Agama di Istana
16 Mei 2017 - 16:28 WIB


Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH. Ma'ruf Amin (kedua kiri), Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siraj (ketiga kiri), Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir (kiri) dan sejumlah undangan lainnya melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (1/11). - Antara/Widodo S. Jusuf
Kabar24.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara mendadak menggelar pertemuan tokoh lintas agama di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (16/5/2017).

Presiden baru saja merampungkan kunjungan kerja ke Palu, Sulawesi Tengah sekitar pukul 11.00 WIB.

Pada sekitar pukul 12.00 WIB kemudian diumumkan agenda terbaru Presiden Jokowi yakni pertemuan tokoh lintas agama pada pukul 14.00 WIB.

Pertemuan tersebut digelar di Istana Merdeka dan tampak dihadiri oleh delapan tokoh lintas agama di antaranya Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Maruf Amin dan Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini.

Presiden sendiri pada kesempatan itu didampingi Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian dan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Pertemuan dengan tokoh lintas agama tersebut diduga terkait salah satu upaya Presiden untuk menghimpun masukan atas situasi yang berkembang dalam beberapa waktu terakhir.

Presiden ingin merespons situasi yang berkembang dengan melibatkan para tokoh lintas agama mengingat isu yang sedang hangat di Indonesia erat kaitannya dengan isu SARA.

Hingga pukul 15.00 WIB atau satu jam sejak dimulainya, pertemuan tersebut masih berlangsung.
http://kabar24.bisnis.com/read/20170...gama-di-istana

---------------------------------

mampu nggak kalian, hai elit pennyelenggara Negara, terasuk elit parpol pemenang pemilu, mengatasi masalah krusial ini?
Janganlah hanya gara-gara nila se titik, hancur susu NKRI sebelanga!


emoticon-Takut:

Diubah oleh chayanku 19-05-2017 00:07
0
2.9K
24
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
670KThread40.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.