fancewAvatar border
TS
fancew
Bukan Hanya Kartini, Ini 5 Hal Menarik tentang Jepara
Selamat Hari Kartini, dear Sista!

emoticon-I Love Indonesia

Seperti yang kita tau, RA Kartini adalah tokoh emansipasi perempuan yang lahir di Jepara, Jawa Tengah pada tanggal 21 April 1879. Mengenal Ibu Kartini, nggak bisa lepas dari peran tempat kelahirannya, Jepara.



Dari sisi etimologisnya, Jepara dulunya menurut C. Lekkerkerker berasal dari kata Ujungpara. Sebabnya, dulu ada orang dari Majapahit yang sedang berjalan melewati daerah yang sekarang disebut Jepara, ia melihat nelayan yang sedang membagi-bagi ikan hasil tangkapannya. Kata "membagi" dalam bahasa Jawa adalah "Para" (dibaca: Poro), maka pengembara tersebut menceritakan di kota tujuannya bahwa dia melewati Ujung Para karena dia melewati ujung pulau Jawa yang ada yang membagi ikan. Sampai kemudian berubah menjadi Ujung Mara, dan Jumpara, yang akhirnya berubah menjadi Japara pada tahun 1950an.

Mengenal Jepara, bukan hanya tentang Kartini aja gan sist. Tapi ada beberapa hal menarik tentang Jepara yang perlu agan sista tau nih.
1. RM Panji Sosrokartono



Lahir di Mayong, 10 April 1877, Raden Mas Panji Sosrokartono ini adalah putera dari bupati jepara, R.M. Adipati Ario Sosroningrat. Kakak laki-laki dari Kartini ini bisa dibilang cerdas dan punya kemampuan membaca masa depan. Dia ini adalah mahasiswa Indonesia pertama yang kuliah ke Belanda, tepatnya di Leiden.

Setelah kuliah, Sosrokartono yang bisa menguasai 24 bahasa asing dan 10 bahasa nusantara ini menjadi wartawan perang The New York Herald Tribune dengan gaji 1250 Dollar saat itu. Ia ditugaskan untuk meliput Perang Dunia I dan demi memudahkan pekerjaannya, ia diberikan pangkat Mayor oleh Panglima Perang Amerika Serikat.

Dari tahun 1919 sampai 1921, RMP Sosrokartono, anak Bumiputra, mampu menjabat sebagai Kepala penerjemah untuk semua bahasa yang digunakan di Liga Bangsa-Bangsa (sekarang PBB). Tahun 1919 RMP Sosrokartono juga diangkat menjadi Atase Kebudayaan di Kedutaan Besar Perancis di Belanda.

Sosro juga lah yang sering mengirimkan buku dan buletin untuk adiknya, Kartini. Dengan buku inilah yang jadi inspirasi Kartini untuk mendobrak tradisi dan melahirkan emansipasi perempuan di Nusantara.

2. Ukiran



Ukiran bisa dibilang kerajinan utama dari Jepara. Sentra produksinya di Desa Mulyoharjo untuk pusat kerajinan ukir dan patung Jepara. Ukirannya berasal dari kayu jati, mahoni, sengon dan kayu-kayu lain.

Sejarahnya dulu, ada seniman hebat namanya Ki Sungging Adi Luwih. Saking terkenalnya, raja pun memesan gambar untuk permaisurinya kepala Ki Sungging. Namun saat menggambar, ada cat yang tercecer di bagian paha permaisuri sehingga terlihat seperti tahi lalat. Meski raja kagum, namun ia jadi curiga karena adanya gambar tahi lalat.

Raja pun menghukum Ki Sungging dengan membuat patung permaisuri di udara dengan naik layang-layang. Namun saat ukiran sudah setengah selesai, tiba-tiba angin kencang dan patung terbawa sampai Bali. Itulah sebabnya kenapa masyarakat Bali juga ahli membuat patung. Sedangkan alat pahat jatuh di belakang gunung yang sekarang diakui sebagai Jepara tempat berkembangnya ukiran.

Terlepas dari legenda, seni ukir Jepara ini punya ciri khas yakni bentuk corak dan motif. Misalnya motif daun Trubusan dan motif Jumbai atau ujung relung. Motif ukiran itu disisipkan di berbagai alat rumah tangga seperti kursi atau meja dan pigura foto.

3. Pindang Serani



Makanan khas Jepara yang bentuknya seperti sop kepala ikan dengan kuah yang bening ini harus agan sista cicipin kalau lagi ke Jepara. Disebut serani karena bumbunya berasal dari sereh, laos, salam, jahe dan bahan-bahan lain. Namun meski namanya Pindang Serani, masakan ini tidak menggunakan ikan pindang tapi ikan laut. Rasanya juga perpaduan dari rasa asem dan pedas, sehinggan terasa segar.

Rahasia lezatnya Pindang Serani ini adalah pemilihan ikan laut yang segar, dagingnya juga harus lembut, bertekstur kenyal, ada lemaknya sehingga kuah kaldunya terasa gurih dan minim duri. Contohnya ikan sri menganti, badong, bawal putih, dan kerapu.

Buat yang bingung cara masaknya, pas lagi mampir ke Jepara mampir aja ke warung-warung makan yang menjual seafood. Biasanya mereka jual pindang serani karena emang khas dari Jepara.

4. Durian



Pernah ke Jepara pasti pernah lihat Tugu Durian di Pasar Ngabul sebagai simbol kalo pasar ini nggak bisa dipisahin dari buah durian. Ternyata selain ukiran, Jepara juga terkenal dengan duriannya loh. Coba aja dateng ke Pasar Ngabul antara bulan November-Desember dan agan bakalan nemuin banyak tukang durian.

Buat agan yang suka banget sama durian, pasti tau deh durian Petruk yang udah mulai langka ini. Durian Petruk ini udah mendapatkan sertifikasi loh dari Departemen Pertanian sebagai buah durian varietas unggul karena buahnya yang manis dan lezat. Daging buahnya tebal, warnanya kuning mentega dan bijinya kecil. Kelebihannya adalah tahan hama penyakit dan busuk akar. Tapi sekarang sudah mulai langka karena petani sudah jarang menanamnya. Disebut Petruk karena bentuk buahnya yang besar dan panjang, mirip hidung tokoh pewayangan Petruk.

5. Karimunjawa



Kepulauan Karimunjawa ini jadi favorit wisatawan lokal untuk wisata alam bawah lautnya. Karimunjawa ini terdiri dari 27 gugusan pulau di ujung utara Pulau Jawa. Agan bisa menempuh perjalanan selama 6 jam dengan kapal ferry atau 1,5 jam dengan kapal cepat dari Pelabuhan Kartini, Jepara. Tapi yang perlu diperhatikan, kapal dari Pelabuhan Kartini ini hanya berangkat tiap hari Selasa, Kamis, dan Sabtu. Sementara dari Karimunjawa, kapal berangkat tiap Rabu, Jumat dan Minggu. Namun jika cuaca buruk atau ada gelombang tinggi di Laut Jawa, kapal tidak boleh berlayar karena membahayakan.

Selain alam bawah lautnya yang masih alami, terumbu karangnya juga nggak kalah cantik. Malas untuk berenang, main aja di pantai berpasir putih dan halus yang nggak kalah cantiknya dan pastinya photogenic banget.

Berdasarkan legenda yang beredar di kepulauan, Pulau Karimunjawa ditemukan oleh Sunan Muria. Legenda itu berkisah tentang Sunan Muria yang prihatin atas kenakalan putranya, Amir Hasan. Dengan maksud mendidik, Sunan Muria kemudian memerintahkan putranya untuk pergi ke sebuah pulau yang nampak "kremun-kremun" (kabur) dari puncak Gunung Muria agar si anak dapat memperdalam dan mengembangkan ilmu agamanya. Karena tampak "kremun-kremun" maka dinamakanlah pulau tersebut Pulau Karimun.

Buat agan sista yang belum punya rencana liburan long weekend ini, Jepara bisa jadi pilihan nih! Selain wisata kulinernya lengkap, wisata alamnya juga nggak kalah keren. Sumur

emoticon-2 Jempol


Tambahan dari Kaskuser nihh:

Quote:


Diubah oleh fancew 21-04-2017 09:29
1
16.8K
156
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Travellers
Travellers
icon
23KThread10.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.