- Beranda
- Berita dan Politik
Polisi Tembaki Mobil Honda City yang Terobos Razia, Balita dan Lansia Terkena Peluru
...
TS
Veilovie
Polisi Tembaki Mobil Honda City yang Terobos Razia, Balita dan Lansia Terkena Peluru
TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU- Satu keluarga terkena tembakan polisi saat berada di dalam mobil. Penembakan itu terjadi lantaran pengemudi mobil menghindari razia. Polisi yang curiga langsung mengejar dan melepaskan tembakan ke arah mobil. Di dalam mobil ternyata sarat penumpang mulai dari anak kecil hingga orang tua.
Satu keluarga nyaris tewas dan harus dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan intensif karena mengalami luka tembak lantaran di duga nekat menerobos razia petugas Mapolres Lubuklinggau pada hari Selasa (18/7/2018), sekira pukul 11.30 WIB. Peliputan wartawan Tribun Sumsel, Eko Hepronis di lapangan diketahui bahwa penumpang mobil tersebut berasal dari Desa Belitar, Kecamatan Sindang Kelingi, Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu.
Satu orang nyaris tewas yakni Gatot Sundari (29) mengalami luka tembak dibagian punggung, Indra (35), mengalami luka tembak dibagian tangan tembus, Novianti (31), mengalami luka tembak bagian lengan sebelah kanan. Lalu Dewi Arlina (39) mengalami luka tembak lengan bagian sebelah kiri tembus, Genta Wicaksono bocah usia (3) mengalami luka dibagian telinga sebelah kiri. Sedangkan Galih bocah usia (6) tidak mengalami luka apa-apa. Sementara Surini (50) harus mengalami nasib naas dan di duga tewas ditempat karena mengalami luka tembak di bagian paha kiri satu lubang, luka perut sebelah kiri, dan tiga luka tembak dibawah payu dara sebelah kanan.
Satu keluarga tersebut berangkat dari Desa Blitar, Kecamatan Sindang Kelingi, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu dengan menggendarai mobil honda City dengan nomor polisi (nopol) BG 1488 ON hendak menghadiri hajatan keluarganya di Kecamatan Muara Beliti, Kabupaten Mura.
Sesampainya di Kota Lubuklinggau mereka memilih melintas lewat jalan alternatif Lingkar Barat Kota Lubuklinggau, kebetulan saat itu Mapolres Lubuklinggau bekerja sama dengan Mapolsek Linggau Timur sedang menggelar razia rutin.
Ketika tiba di hadapan petugas yang sedang menggelar razia mobil para korban yang saat itu dikendarai oleh Diki di diduga langsung menerobos petugas yang sedang mencoba menghentikannya.
Merasa janggal petugas pun berupaya merespon langsung mencoba melakukan pengejaran. Aksi kejaran-kejaran pun tak terhindarkan. Korban yang ketakutan terus tancap gas.
Sementara petugas yang merasa curiga langsung melakukan pengejaran bahkan sempat mengeluarkan beberapa kali tembakan dari arah belakang supaya mobil yang di tumpangi para korban berhenti.
Sesampainya di Jalan Lingkar HM Suharto, Kelurahan Simpang Periuk, Kecamatan Selatan II, tepatnya di depan Kantor Bank Mandiri akhirnya mobil korban berhasil dipepet petugas.
Namun korban yang saat itu ketakutan tidak berani keluar dari dalam mobil.
Para petugas yang mencurigai korban langsung berupaya mengeluarkan korban secara paksa dari dalam mobil.
Namun korban tetap bertahan di dalam mobil hingga petugas terpaksa memecahkan kaca mobil dan mengeluarkan para korban secara satu persatu. Warga sekitar yang melihat kejadian tersebut sontak langsung berkumpul untuk melihat apa yang terjadi.
"Mobil berhenti samping bank mandiri, dekat parkir, sudah dalam keadaan terkepung dan terpepet, kemudian petugas yang sempat mengejar nembak dua kali, kami tidak tahu apa yang ada di dalam," ungkapnya Iqbal warga setempat.
Bahkan usai ditembak, petugas memaksa para korban untuk keluar, salah satunya adalah sopirnya, setelah diperiksa ternyata di dalam mobil ada banyak orang.
Ketika dibuka pintu belakang ada tiga orang diantaranya bapak-bapak paruh baya, ibu-ibu tua yang tertembak dan satu orang bapak-bapak dan anak-anak.
"Dibagian depan kakek satu orang dan anak-anak satu dan seorang sopir, jumlah 7 orang. Yang kena tembak bapak-bapak bagian belakang, termasuk ibu-ibu tua itu kena tembak, dan anak-anak itu timbis bagian kepala, kami lihat itu waktu mereka dibawa keluar," ungkapnya.
Setelah semua orang diturunkan, kakek dan satu orang sopirnya langsung dibawa petugas, sementara lima orang lainnya langsung dibawa kerumah sakit untuk mendapat pertolongan pertama.
"Tapi ibu-ibu itu tidak bergerak lagi apa karena sudah meninggal dan atau pingsan saat dibawa ke Rumah sakit Siti Aisyah kota Lubuklinggau, karena badannya penuh luka dan keluar dari badannya," ujarnya.
Sumur
Turut berduka cita buat korban...
Satu keluarga nyaris tewas dan harus dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan intensif karena mengalami luka tembak lantaran di duga nekat menerobos razia petugas Mapolres Lubuklinggau pada hari Selasa (18/7/2018), sekira pukul 11.30 WIB. Peliputan wartawan Tribun Sumsel, Eko Hepronis di lapangan diketahui bahwa penumpang mobil tersebut berasal dari Desa Belitar, Kecamatan Sindang Kelingi, Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu.
Satu orang nyaris tewas yakni Gatot Sundari (29) mengalami luka tembak dibagian punggung, Indra (35), mengalami luka tembak dibagian tangan tembus, Novianti (31), mengalami luka tembak bagian lengan sebelah kanan. Lalu Dewi Arlina (39) mengalami luka tembak lengan bagian sebelah kiri tembus, Genta Wicaksono bocah usia (3) mengalami luka dibagian telinga sebelah kiri. Sedangkan Galih bocah usia (6) tidak mengalami luka apa-apa. Sementara Surini (50) harus mengalami nasib naas dan di duga tewas ditempat karena mengalami luka tembak di bagian paha kiri satu lubang, luka perut sebelah kiri, dan tiga luka tembak dibawah payu dara sebelah kanan.
Satu keluarga tersebut berangkat dari Desa Blitar, Kecamatan Sindang Kelingi, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu dengan menggendarai mobil honda City dengan nomor polisi (nopol) BG 1488 ON hendak menghadiri hajatan keluarganya di Kecamatan Muara Beliti, Kabupaten Mura.
Sesampainya di Kota Lubuklinggau mereka memilih melintas lewat jalan alternatif Lingkar Barat Kota Lubuklinggau, kebetulan saat itu Mapolres Lubuklinggau bekerja sama dengan Mapolsek Linggau Timur sedang menggelar razia rutin.
Ketika tiba di hadapan petugas yang sedang menggelar razia mobil para korban yang saat itu dikendarai oleh Diki di diduga langsung menerobos petugas yang sedang mencoba menghentikannya.
Merasa janggal petugas pun berupaya merespon langsung mencoba melakukan pengejaran. Aksi kejaran-kejaran pun tak terhindarkan. Korban yang ketakutan terus tancap gas.
Sementara petugas yang merasa curiga langsung melakukan pengejaran bahkan sempat mengeluarkan beberapa kali tembakan dari arah belakang supaya mobil yang di tumpangi para korban berhenti.
Sesampainya di Jalan Lingkar HM Suharto, Kelurahan Simpang Periuk, Kecamatan Selatan II, tepatnya di depan Kantor Bank Mandiri akhirnya mobil korban berhasil dipepet petugas.
Namun korban yang saat itu ketakutan tidak berani keluar dari dalam mobil.
Para petugas yang mencurigai korban langsung berupaya mengeluarkan korban secara paksa dari dalam mobil.
Namun korban tetap bertahan di dalam mobil hingga petugas terpaksa memecahkan kaca mobil dan mengeluarkan para korban secara satu persatu. Warga sekitar yang melihat kejadian tersebut sontak langsung berkumpul untuk melihat apa yang terjadi.
"Mobil berhenti samping bank mandiri, dekat parkir, sudah dalam keadaan terkepung dan terpepet, kemudian petugas yang sempat mengejar nembak dua kali, kami tidak tahu apa yang ada di dalam," ungkapnya Iqbal warga setempat.
Bahkan usai ditembak, petugas memaksa para korban untuk keluar, salah satunya adalah sopirnya, setelah diperiksa ternyata di dalam mobil ada banyak orang.
Ketika dibuka pintu belakang ada tiga orang diantaranya bapak-bapak paruh baya, ibu-ibu tua yang tertembak dan satu orang bapak-bapak dan anak-anak.
"Dibagian depan kakek satu orang dan anak-anak satu dan seorang sopir, jumlah 7 orang. Yang kena tembak bapak-bapak bagian belakang, termasuk ibu-ibu tua itu kena tembak, dan anak-anak itu timbis bagian kepala, kami lihat itu waktu mereka dibawa keluar," ungkapnya.
Setelah semua orang diturunkan, kakek dan satu orang sopirnya langsung dibawa petugas, sementara lima orang lainnya langsung dibawa kerumah sakit untuk mendapat pertolongan pertama.
"Tapi ibu-ibu itu tidak bergerak lagi apa karena sudah meninggal dan atau pingsan saat dibawa ke Rumah sakit Siti Aisyah kota Lubuklinggau, karena badannya penuh luka dan keluar dari badannya," ujarnya.
Sumur
Turut berduka cita buat korban...
0
97.9K
1.4K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
678.2KThread•47.4KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya